Sekretaris Pertama DPW Demokrat Aceh Meninggal Dunia

Laporan Idris Ismail | Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Innalilahi Wa Inna ilaihi Raji'un, kabar duga meninggalnya sosok Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) partai Demokrat Aceh pertama, Ir Hasbi Armas (64), Sabtu (6/8/2022) sekira pukul 19.45 WIB di Rumah Sakit Umum RSU Tgk Chik Di Tiro, Sigli, Pidie mengembus nafas terakhir. 

Kabar meninggalnya sosok Hasbi Armas ini begitu cepat tersebar di kalangan masyarakat Aceh, Pidie khususnya.

Sejak, Sabtu (6/8/2020) malam kediaman rumah duka Gampong Lada, Kemungkinan Alue Lada, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie dikunjungi dari berbagai kalangan tokoh masyarakat termasuk anggota DPR RI, HM Nasir Djamil SAg MSi. Demikian juga pada Minggu (7/8/2022) pagi para tokoh masyarakat terus berdatangan terutama Keluarga Ureung Pidie (KUPI) selaku paguyuban masyarakat perantauan di Jakarta yang kini berada di Pidie. Termasuk ketua umum KUPI, Ir H Muslim Armas yang merupakan adik kandung al-marhum.

Ruslan Armas SE selaku  adik ke tiga dari almarhum Ir Hasbi Armas kepada Serambinews.com, Minggu (7/8/2022) mengatakan, al-marhum pada Jumat (5/8/202) diboyong ke rumah sakit pasca didera  dengan sesak nafas sehingga harus menjalani perawatan dan selang satu hari kemudian, Sabtu (6/8/2022) sekira pukul 19.40 WIB menghembuskan nafas terakhir. 

“Beliau dikebumikan di pemakan umum, Cot Perlak, Gampong Lada, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie pada Minggu (7/8/2023),"sebutnya.

Al-Marhum meninggalkan dua anak tercinta, yaitu  Iqbal Harmas (29) dan Rahayu Faulana Harmas (28) serta dua cucu. Seperti diketahui, Ir Hasbi Armas (64) sekretaris pertama partai Demokrat Aceh, selama  11 tahun lebih terbaring di rumahnya di Gampong Lada Kemukiman Alue Lada, Kecamatan Mutiara Timur, Pidie akibat didera lumpuh.

Di era tahun 2003 silam, ayah dua anak dan dua cucu anak ini menjabat sebagai sekretaris partai berlogo mercy alias Demokrat bersama ketua Ir Mirwan Amir alias Bang Ucok.

Meski didera lumpuh selama belasan tahun, anak kedua dari 12 bersaudara ini tetap tegar berkomunikasi dengan siapa saja lewat Gadget jadulnya dengan seiring sembuhnya memori ingatan.

Malahan saban hari ia menghabiskan waktu dengan membaca koran Harian Serambi Indonesia guna mengetahui perkembangan situasi politik dunia, perekonomian hingga budaya.

"Selain itu yang menjadi prioritas amalan akhirat adalah membaca kitab suci Alquran," ujarnya membuka pembicaraan saat Serambinews.com, menyambangi kediamannya, Minggu (22/5/2022) lalu.

Alkisah, ihwal ayah dua cucu itu didera lumpuh saat Kongres partai Demokrat diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat pada 2010 lalu.

Tiba-tiba saja tekanan tensi darahnya naik 160/90 dengan disertai perubahan gula 495.

Seketika itu juga terjadi pembekuan darah pada otak sebelah kanan. Sayangnya kala itu, upaya operasi pembedahan gagal dilakukan.

Selang dua tahun kemudian atau persisnya 2012, Hasbi pulih dan dapat berkomunikasi secara perlahan-lahan. Namun, Allah SWT berkehendak lain, Sabtu (6/8/2022) sekira pukul 19.45 WIB memanggilnya untuk menghadap Sang Khaliq. Semoga Allah mengampuni segala dosanya dan ditempatkan di Syurga.(*)

Baca juga: Besok Hingga Rabu, Sebagian Aceh Diprediksi tak Hujan, Ini Data Lengkap BMKG