Berita Pidie

Dewan Sorot PAD Pidie, Pendapatan Tol Rp 3 M

Anggota DPRK Pidie sorot Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang belum meningkat dalam sidang pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA)

Editor: bakri
SERAMBINEWS.COM/ M NAZAR
Sidang pembahasan KUA dan PPAS di Gedung DPRK Pidie, Senin (8/8/2022). SERAMBINEWS.COM/ M NAZAR 

Sehingga, isi pengajuan KUA dan PPAS untuk operasional kantor tidak copy paste.

" Verifikasi pertama arah sebagai arah kebijakan daerah, supaya terpenuhi terhadap kegiatan kegiatab yang urgen," sebutnya.

Ia menjelaskan, pada tahun 2021 menunjukan kemiskinan di Pidie naik 19,59 persen.

Lalu, penggangguran naik 7,28 persen.

Sementara Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menurun, yakni di bidang kesehatan dan pendidikan.

Ia menyebutkan, saat ini Pemkab membayar keuangan daerah harus menunggu tranfer dana dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi.

Akibatnya, PAD Pidie tidak adanya peningkatan lantaran Pemkab tidak intensifkan pendapatan.

Di mana alasan Pemkab tidak direvisi qanun.

" Saya kira bukan qanunya penyebab pendapatan tidak meningkat.

Sebab, Pemkab bisa membuat Perbup, tapi ini tidak dilakukan.

Misalnya, harga sewa toko masih menggunakan tarif lama.

Akibat hal ini, PAD Pidie tetap Rp 45 miliar," pungkasnya.

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah (BKKD) Pidie, Teuku Hendra Hidayat Yoga SSTP MEc Dev kepada Serambi, Senin (8/8/2022), menyebutkan, berdasarkan hasil audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) realisasi pendapatan dari proyek jalan tol mencapai Rp 3 miliar.

Sementara dari proyek Waduk Rukoh sekitat 100 juta lebih.

Dan, perusahaan yang menangani waduk itu berjanji akan menyetor pendapatan.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved