Berita Aceh Timur
Kadisbudpar Aceh Resmikan Rumoh Aceh di Peureulak, Minta Lestarikan Cagar Budaya
"Karena itu kami berharap even Festival Kuliner Aceh Timur ini berjalan lancar, dan mendapatkan animo positif dari masyarakat Aceh Timur...
Penulis: Seni Hendri | Editor: Nurul Hayati
"Karena itu kami berharap even Festival Kuliner Aceh Timur ini berjalan lancar, dan mendapatkan animo positif dari masyarakat Aceh Timur. Dan dengan diresmikannya Museum Rumoh Aceh diharapkan dapat dimanfaatkan menjadi salah satu cagar budaya alam dan objek wisata daerah serta bahan pelajaran bagi generasi muda," ujar T Reza Rizki.
Laporan Seni Hendri Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Disbudpar Provinsi Aceh, Almuniza Kamal, membuka Festival Kuliner Aceh Timur, sekaligus meresmikan Museum Rumoh Aceh yang dibangun Disbudpar Aceh tahun 2021 di Lapangan Kota Peureulak Aceh Timur, Selasa (9/8/2022).
Saat meresmikan Rumoh Aceh, Almuniza Kamal didampingi Plt Sekda Aceh Timur, T Reza Rizki, Anggota DPRA dari Fraksi Partai Aceh, Iskandar Usman Al-Farlaky, dan Martini, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Timur, Saiful Basri, Kadisparpora Aceh Timur Syahril, dan sejumlah Kepala OPD Aceh lainnya.
Plt Sekda Aceh Timur T Reza Rizki, menyambut baik even Festival Kuliner Aceh Timur ini, dan diharapkan melalui even ini dapat membantu mendongkrak bangkitnya perekonomian daerah yang sempat terpuruk akibat Covid-19.
Diharapkan, mampu membangkitkan semangat pengusaha UMKM agar lebih termotivasi untuk menciptakan inovasi dalam kuliner.
Dalam even Festival Kuliner Aceh di Banda Aceh beberapa waktu lalu, jelas T Reza, Aceh Timur berhasil meraih juara favorit.
Hal ini menunjukkan bahwa kuliner Aceh Timur menu favorit yang diminati masyarakat, dan produk UMKM yang ditampilkan juga mampu menarik minat pengunjung.
"Karena itu kami berharap even Festival Kuliner Aceh Timur ini berjalan lancar, dan mendapatkan animo positif dari masyarakat Aceh Timur. Dan dengan diresmikannya Museum Rumoh Aceh diharapkan dapat dimanfaatkan menjadi salah satu cagar budaya alam dan objek wisata daerah serta bahan pelajaran bagi generasi muda," ujar T Reza Rizki.
Sebelumnya Iskandar Usman Al-Farlaky, Ketua Komisi 1 DPRA dari Fraksi Partai Aceh, mengatakan Festival Kuliner Aceh Timur, menjadi momen penting bagi pengusaha UMKM di Aceh Timur untuk menunjukkan produknya kepada khalayak ramai.
Baca juga: Hari Ini, Museum Rumoh Aceh di Peureulak Diresmikan, Sekaligus Festival Kuliner
Pemerintah, kata Iskandar, bertanggungjawab mendorong kemajuan dan mempromosikan UMKM di Aceh agar bangkit.
Jangan sampai produk khas Aceh Timur, diklaim oleh daerah lain, seperti pisang sale, bandeng presto dan aneka kuliner lainnya warisan para indatu.
Rumoh Aceh yang telah diresmikan, ungkap Iskandar juga diharapkan bisa menjadi pusat edukasi dan wahana belajar sejarah bagi generasi muda.
"Sebagai putra daerah Peureulak, saya juga berharap kepada Disbudpar Aceh, agar memperhatikan sarana dan prasarana serta Makam Sultan Alaidin Said Maulana Abdul Azis Syah, yang merupakan Kerajaan Islam pertama di Asia yang kondisinya saat ini sangat memprihatinkan, " ungkap Iskandar.
Sementara itu, Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal, merespon positif semua usulan yang disampaikan oleh Anggota DPRA Iskandar Usman Al-Farlaky.
"Untuk cagar budaya kita sepakat, Makam Sulthan Alaidin Said Maulana Abdul Azis Syah, sebagai ikon masuknya Islam pertama di Nusantara harus kita jaga dan lestarikan fungsinya sebagai wisata sejarah dan untuk mengenal jatidiri kita," ungkap Almuniza.
"Saya berharap setelah even Festival Kuliner Aceh Timur ini ada diskuisi konkrit antara eksekutif dan legislatif, dan Disbudpar Aceh, untuk mencari solusi agar cagar budaya dan destinasi di Aceh benar-benar bisa dimamfaatkan maksimal fungsinya, " ungkap Almuniza.
Untuk Rumoh Aceh, yang telah diresmikan ungkap Almuniza, ia berharap dapat dimanfaatkan sebagai sarana edukasi dan silaturahmi berbasis Syariat Islam bagi pemuda pemudi Aceh Timur.
Almuniza juga mengajak masyarakat untuk melestarikan destinasi budaya dan potensi sumber daya alam yang masih mimin dimamfaatkan, serta menjaga kebersihan lingkungan dari kotoran sampah.
Pada prinsipnya, ungkap Almuniza, even Festival Kuliner Aceh Timur, ini bertujuan untuk menjaga cita rasa dan makanan khas Aceh agar tidak tergerus.
Selain itu pemerintah berupaya membuat legalitas pengakuan terhadap makanan khas Aceh sebagai kuliner khas Aceh warisan indatu.
Efek lain dari even ini selain mengembangkan dan menjaga kebudayaan dari sisi kuliner, juga membantu pengusaha UMKM agar terus berkarya meningkatkan produknya dalam rangka meningkatkan perekonomian.
Karena dalam even Aceh Kuliner Festival yang telah digelar beberapa waktu lalu, semua kabupaten kota di Aceh ikut menampilkan kuliner khas daerah masing-masing, yang mampu menyerap 100 ribu pengunjung dan transaksi keuangan mencapai 6,3 miliar.
Dalam even yang berlangsung dua hari ini (9-10/2022) ini juga menampilkan berbagai hiburan atraksi budaya, khanduri makanan tradisional, dan menyajikan aneka ragan kuliner khas Aceh Timur.(*)
Baca juga: VIDEO - Tanggapan Pj Bupati Aceh Besar, Setelah Mendapatkan Juara 1 di Aceh Culinary Festival