Usaha Produktif
Anggota DPRA Minta PEMA Bangun Usaha Produktif Guna Tingkatkan PAA
Dengan banyaknya pabrik kelapa sawit di Aceh, PT PEMA disarankan mencoba industri hilirisasi sawit dengan memproduksi minyak goreng.
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Taufik Hidayat
Muhammad Nasir | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Anggota Badan Anggaran DPRA, Nora Idah Nita meminta badan usaha milik Pemerintah Aceh, PT Pema membangun unit usaha yang produktif, guna meningkatkan Pendapatan Asli Aceh (PAA). Hal ini disampaikan pada Rapat Badan Anggaran DPRA dengan PT PEMA, Selasa (9/8) di gedung DPRA.
Nora beranggapan, banyak unit bisnis yang belum coba dikembangkan potensi usahanya oleh PT PEMA. Untuk saat ini, PT PEMA telah memiliki 17 unit usaha, namun belum ada unit usaha yang bergerak di sektor produksi.
"Saya melihat banyak komoditi yang belum digeluti oleh PT PEMA. Contoh, Aceh itu sawitnya banyak. Tapi saya belum melihat usaha PEMA di bidang pengolahan kelapa sawit, contohnya pabrik kelapa sawit (PKS)," terang Anggota DPRA asal Aceh Tamiang itu.
Mengenai unit usaha yang berpotensi untuk digarap oleh PEMA, ia menyarankan juga agar PEMA dapat mencoba industri hilirisasi sawit dengan memproduksi minyak goreng.
"Di Aceh PKS nya banyak, namun satu pabrik minyak sawit saja belum terbangun di Aceh. Ini merupakan PR bagi PEMA menurut saya. Di dapil saya saja di Aceh Tamiang itu ada 17 PKS. Tapi minyak goreng saja kebutuhannya kita masih pasok dari Sumatera Utara. Ini yang harus dievaluasi menurut saya," ungkap Nora.
Mengenai pendanaan PT PEMA yang dialokasikan dananya oleh Pemerintah Aceh, sebagai salah satu badan usaha milik Aceh yang bergerak di bidang bisnis, Nora berharap ke depan PEMA bisa lebih mandiri. Mengajak para investor dari luar untuk bisa bekerjasama.
"Kedepan saya berharap agar PT PEMA bisa bekerjasama menggaet investor agar bisa menyumbang dividen yang besar untuk pendapatan asli Aceh (PAA). Bukan hanya meminta pinjaman dari Pemerintah Aceh saja. Kita harapkan ke depan PEMA dapat lebih mandiri lagi dalam berbisnis," pungkasnya.
Pada rapat tersebut, Nora menutup pernyataannya dengan meminta agar Badan Pengelolaan Keuangan Aceh (BPKA) mengevaluasi kembali kinerja Bank Aceh, PT PEMA dan BPR Mustaqim. Hal itu untuk dapat meningkatkan dividen di tahun mendatang. Diharapkan BUMA dapat berkontribusi lebih baik dalam meningkatkan PAA Aceh.(*)
Baca juga: Harga Beli TBS Sawit oleh PMKS di Nagan Raya Merangkak Naik, Tertinggi Capai Rp 1.420/Kg