Berita Aceh Timur

Pelaku UMKM Aceh Timur Berharap Festival Kuliner Berlanjut

Pada pembukaan festival, 1100 porsi Kari Kambing (Sie Kameng) Pak Is yang disiapkan panitia, dalam sekejap habis diserbu pengunjung.

Penulis: Seni Hendri | Editor: Taufik Hidayat
Dok Panitia
Pengunjung antusias mendapatkan Sie Kameng Pak Is yang disediakan panitia Festival Kuliner Aceh Timur, di Peureulak, Rabu (10/8/2022). 

Laporan Seni Hendri | Aceh Timur 

SERAMBINEWS.COM, IDI – Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Aceh Timur, berharap Festival Kuliner yang digelar Dinas Kebudayaan dan Parawisata Aceh di Aceh Timur, terus berlanjut di masa yang akan datang.

“Dengan adanya even ini sangat membantu mempromosikan produk UMKM di Aceh Timur,  sehingga produk kami menjadi dikenal oleh masyarakat luas, dan even ini sangat menguntungkan dan meningkatkan penjualan kami,” ungkap Firdaus pengusaha kuliner ikan Bandeng Tanpa Duri (BATARI) asal Madat, Aceh Timur.

“Selain itu, kami juga berharap kepada pemerintah mengklaim kuliner khas Aceh Timur, agar makanan khas daerah tidak diklaim oleh daerah lain," ungkap Firdaus.

Selama dua hari dilaksanakannya Festival Kuliner yang dipadukan dengan penampilan beragam atraksi seni budaya, ungkap Firdaus, dikunjungi ribuan masyarakat sehingga aneka ragam kuliner khas daerah yang disajikan pelaku UMKM di semua stan laris terjual.

“Begitu juga stan kami yang menyiapkan satu frezer ikan bandeng tanpa duri (Batari) habis terjual dalam dua hari. Kami meraup keuntungan yang lumayan, meski satu porsi kami pasang tarif Rp 30 ribu per porsi,” ungkap Firdaus.

Amatan Serambinews.com, pada pembukaan Festival Kuliner Aceh Timur, sekaligus peresmian Museum Rumoh Aceh di lokasi yang sama, 1100 porsi Kari Kambing (Sie Kameng) Pak Is yang disiapkan panitia, dalam sekejap habis diserbu pengunjung.

Begitu juga kuliner lainnya, seperti Kolding Cek Man, Rujak Pasir Putih, dan aneka kuliner lainya khas Aceh Timur yang disajikan pelaku UMKM laris manis terjual.

Firdaus mengaku sudah sering tampil dalam festival kuliner yang digelar Disbudpar Aceh, baik di Banda Aceh, maupun di daerah-daerah.

Usaha produksi Ikan Bandeng Tanpa Duri ini, ungkap Firdaus sudah ditekuninya sejak 2020 lalu, dan selama ini berjualan di tepi jalan Nasional Banda Aceh – Medan, Desa Tanjong Minje, Kecamatan Madat, Aceh Timur.

“Dulu kami belajar mengolah ikan bandeng tanpa duri ini ke Semarang, sekarang kami sudah produksi sendiri dengan mempekerjakan sejumlah karyawan, karena kami juga menerima order ke sejumlah daerah di Aceh,” cetus anak muda berbakat ini.

Untuk diketahui Festival Kuliner Aceh Timur, dibuka oleh Kadisbudpar Aceh Almuniza Kamal, sekaligus meresmikan Museum Rumoh Aceh, yang telah dibangun Disbudpar Aceh tahun 2021 lalu. 

Saat peresmian turut mendampingi Plt Sekda Aceh Timur, T Reza Rizki, Anggota DPRA dari Fraksi Partai Aceh Iskandar Usman Al-Farlaky, Martini, dan sejumlah Kepala OPD Aceh Timur.

Even yang berlangsung dua hari ini telah ditutup oleh Kasi Permuseuman dan Pelestarian Cagar Budaya Disbudpar Aceh, Yudi Andika, Rabu (10/8/2022) sore. “Kami puas dengan even ini, dan tempat yang disediakan juga sangat maksimal. Karena itu, kami ucapkan terimakasih kepada Disbudpar Aceh, dan panitia,” ujar Firdaus.(*)

Baca juga: Ragam Makanan Tradisional Siap Memanjakan Lidah di Festival Kuliner Aceh Timur

Baca juga: Kuliner Para Raja Singkil Juara III Aceh Culinery Festival 2022

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved