Pilpres 2024

Prabowo Bakal Maju Lagi jadi Calon Presiden 2024, Segera Umumkan Koalisi dengan PKB

Dalam momen tersebut, Gerindra akan sekaligus meresmikan koalisinya dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)

Editor: Ansari Hasyim
ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN
Menurut rencana deklarasi pencalonan Prabowo sebagai presiden 2024 akan disampaikan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Gerindra yang digelar 12-13 Agustus 2022. 

Namun, menurut Yunarto, sulit untuk memastikan Ganjar dan Anies tak maju di pilpres mengingat kedua nama tersebut punya modal elektabilitas besar. Dapat dipastikan, banyak partai politik melirik keduanya.

Yunarto menilai, Prabowo punya sejumlah kelebihan sekaligus kelemahan jika hendak maju lagi di kontestasi pemilihan.

Salah satu kelebihannya, Prabowo punya pengalaman panjang dalam membangun komunikasi dan hubungan emosional dengan para pendukungnya lewat dua kali pemilu di 2014 dan 2019. Hal ini tidak dimiliki oleh Ganjar dan Anies.

Kedua, politisi Gerindra itu merupakan pimpinan partai politik besar di tanah air. Partai yang dipimpin Prabowo hampir pasti solid mendukung pencalonannya.

Selain itu, latar belakang sebagai orang yang pernah lama berkarier di militer juga dinilai sebagai keuntungan bagi Prabowo.

"Sebagian masyarakat masih melekat secara emosional kalau dibandingkan dengan masa Orde Baru kan ada ikatan emosional antara negara dengan latar belakang militer," ujar Yunarto.

Baca juga: Prabowo-Cak Imin Daftar Bareng ke KPU, Pengamat Nilai Tidak Jaminan Gerindra-PKB Langgeng sampai 2024

Namun demikian, pernah mencalonkan diri di Pilpres 2014 dan 2019 juga menjadi kelemahan bagi Prabowo. Sebab, dia merupakan wajah lama di pemilihan presiden.

Bisa jadi pemilih jenuh pada Prabowo dan lebih menjatuhkan pilihannya ke wajah-wajah baru.

"Jadi lawan pertamanya adalah kejenuhan dari masyarakat dibandingkan dengan tawaran yang akan diberikan oleh wajah baru terutama seperti Ganjar ataupun Anies," ucap Yunarto.

Tantangan kedua, lanjut Yunarto, memastikan basis pemilih Prabowo tetap memberikan suara untuknya.

Pemilih Prabowo di dua kali pilpres umumnya mereka yang tak menyukai sosok Jokowi.

Namun, sejak masuk ke pemerintahan Jokowi, Prabowo dianggap berada di area abu-abu. Oleh sebagian pemilihnya, dia dinilai sebagai pengkhianat.

"Jadi Pak Prabowo ini sekarang berada di antara dua sosok lain, Ganjar dan Anies. Yang satu jelas dikategorikan sebagai penerus Jokowi, yang satu dikategorikan sebagai simbol anti-Jokowi," ucap Yunarto.

"Pak Prabowo ada di tengah-tengahnya ini, grey area, yang juga harus dikuatkan oleh Pak Prabowo kembali basis massanya seperti apa," tuturnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved