Jurnalisme Warga

ISBI Buka Prodi Bahasa Aceh, Prakarsa yang Perlu Didukung

Kampus yang terletak di Kota Jantho tersebut, yaitu Prodi Kajian Sastra dan Budaya , Prodi Desain Interior, dan Prodi Bahasa Aceh

Editor: bakri
zoom-inlihat foto ISBI Buka Prodi Bahasa Aceh, Prakarsa yang Perlu Didukung
FOR SERAMBINEWS.COM
IHAN NURDIN, Anggota Forum Aceh Menulis (FAMe), melaporkan dari Aceh Besar

ISBI Aceh berpeluang menjadi pelopor di bidang ini karena masih sangat sedikit perguruan tinggi di Indonesia yang membuka jurusan ini.

Hanya terdapat di beberapa perguruan tinggi yang ada di Jawa dan Bali.

“Selama ini, kekosongan tersebut masih diisi oleh para arsitek,” kata Dr Izziah dari Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (USK).

Untuk Prodi Bahasa Aceh dipaparkan oleh Prof Mohd Harun.

Prodi ini, menurutnya, memiliki keunggulan di bidang kajian bahasa Aceh, linguistik, dan sastra lisan yang menjadi kajian utamanya.

Lulusan prodi ini bisa mengisi kekosongan dalam dunia kerja seperti menjadi peneliti, penerjemah, ahli bahasa, penulis, penyuluh, penyunting, dan guru bahasa Aceh.

Apalagi Pemerintah Aceh saat ini sedang menggodok Rancangan Qanun Bahasa Aceh yang akan mewajibkan mata pelajaran bahasa Aceh di seluruh jenjang pendidikan.

Dengan demikian, kebutuhan guru bahasa Aceh yang mumpuni akan banyak dibutuhkan.

Nantinya bahasa Aceh tidak lagi diajarkan sebagai muatan lokal seperti selama ini, tetapi sebagai mata pelajaran pokok dan memiliki kredit untuk di perguruan tinggi.

Semua peserta mengamini dan menyambut positif rencana lahirnya tiga prodi baru tersebut.

Kehadirannya tak bisa ditunda lagi untuk melengkapi enam prodi yang terdapat pada dua jurusan di ISBI Aceh saat ini yang masih terfokus di bidang seni.

Khusus pada Prodi Bahasa Aceh, saya melihat ada kegelisahan kolektif yang dihadapkan pada kenyataan bahwa bahasa Aceh perlu diselamatkan.

Oleh karena itu, kehadiran Prodi Bahasa Aceh di ISBI merupakan keniscayaan.

Nurdin AR misalnya, menyatakan keprihatinannya terhadap eksistensi bahasa Aceh berdasarkan kenyataan semakin banyak orang tua yang enggan mengajarkan atau berkomunikasi dalam bahasa Aceh dengan anak-anaknya.

Bahkan, di kalangan akademisi pun tak sedikit yang mengalami kesulitan membaca ejaan bahasa Aceh.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved