Berita Lhokseumawe
Semua Lengkap dan Sehat, 445 Prajurit TNI asal Aceh Kembali dari Papua
Sebanyak 445 prajurit TNI Kodam Iskandar Muda (IM) yang bertugas di wilayah Papua, pada Jumat (19/8/2022) kemarin telah tiba di Aceh
LHOKSEUMAWE - Sebanyak 445 prajurit TNI Kodam Iskandar Muda (IM) yang bertugas di wilayah Papua, pada Jumat (19/8/2022) kemarin telah tiba di Aceh.
Panglima Kodam Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayjen TNI Mohammad Hasan, memastikan semua prajurit kembali dengan lengkap dan sehat.
Kedatangan 445 Satgas Pamtas Penyangga (Mobile) Yonif RK 114/Satria Musara Brigif-25/Siwah itu disambut langsung oleh Pangdam IM.
Para personel satgas pulang dengan menggunakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Teluk Palu 523.
Penyambutan diwarnai dengan upacara penerimaan yang dipimpin Pangdam IM, Mayjen TNI Mohamad Hasan di Pelabuhan Umum Krueng Geukueh, Desa Tambon Baroh, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Jumat (19/8/2022).
“Yonif RK 114/Satria Musara berjumlah 445 orang kembali dari penugasan di wilayah Papua.
Kurang lebih 13 bulan bertugas di Papua, berangkat tanggal 26 Juli 2021 dan hari ini tanggal 19 Agustus 2022 kembali dengan lengkap dan sehat,” kata Pangdam IM kepada sejumlah wartawan.
Pangdam menyebutkan, di Papua, satgas tidak hanya melaksanakan tugas pamtas (pengamanan terbatas) saja, tetapi juga melaksanakan pembinaan teritorial di sekitar pos pamtas, sehingga berhasil mengembalikan warga masyarakat Distrik Yigi, Kabupaten Nduga ke rumahnya masing-masing.
Masyarakat Distrik Yigi ini sebelumnya mengungsi ke daerah lain pascakasus pembantaian 19 karyawan PT Istaka Karya oleh Kelompok Krimininal Bersenjata (KKB) pada Desember 2018 silam.
Baca juga: Viral Video KKB Papua Gagal saat Coba Hadang TNI-Polri di Dekat Tebing
Baca juga: Kronologi Polisi Tembak Anggota TNI di Papua, Praka AS Terluka di Paha, Tim Investigasi Diterjunkan
Lebih lanjut, Mayjen Mohammad Hasan mengatakan, Satgas Yonif Raider Khusus 114/Satria Musara juga melakukan kegiatan sosial seperti merehab rumah, tempat ibadah, bendungan air bersih dan jalan, memberi pelayanan kesehatan, serta bantuan secara langsung kepada masyarakat melalui program ‘Gerakan Honai To Honai’.
Di akhir wancaranya, eks Danjen Kopassus itu berpesan kepada kepada prajurit yang kembali dari penugasan agar dapat menjadi contoh bagi prajurit atau satuan lainnya bila dipercaya untuk melakukan tugas operasi seperti ini.
“Sebagaimana instruksi saya kepada seluruh prajurit Kodam Iskandar Muda, dimanapun berada harus menjadi bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah bagi masyarakat,” ucapnya.
“Saya juga berpesan kepada prajurit yang baru kembali agar menjadikan pengalaman tugas ini dalam peningkatan kemampuan prajurit, sehingga pada tugas-tugas mendatang dapat dilaksanakan dengan lebih baik lagi,” tambah Pangdam IM lagi.
Penyambutan Satgas Pamtas Yonif RK 114/Satria Musara kemarin juga turut dihadiri antara lain, Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Inf Bayu Permana, Danlanal Lhokseumawe Kolonel Mar Dian Suryansyah, Dan Brigif 25/Siwa Letkol Inf Taufik Rizal SE, para Asisiten Kasdam IM, Pj Wali Kota Lhokseumawe Dr Drs Imran MSi MACd, Pj Bupati Aceh Utara Azwardi Abdullah AP MSi, Bupati Aceh Tengah Drs Shabela Abubakar, jJ Bupati Bener Meriah Drs Haili Yoga MSi, Dandim 0103/Aut Letkol Inf Hendrasari Nurhono SIP MIP, serta tamu undangan lainnya.
Untuk diketahui, keberangkatan 445 prajurit Kodam IM ke Papua itu sebelumnya dilepas oleh Pangdam IM, Mayjen TNI Achmad Marzuki yang saat ini telah ditunjuk menjadi menjadi Pj Gubernur Aceh.
Para prajurit diberangkatkan dalam tiga gelombang, dipimpin oleh Letkol Inf Putra Negara selaku Dansatgas Pamtas Penyangga (Mobile) di Papua Yonif Raider Khusus 114/Satria Musara.
Gelombang pertama diberangkatkan sebanyak 200 personel pada 27 Juli 2021 dengan menggunakan dua pasawat Hercules milik TNI-AU dari Bandara Rembele menuju Makasar untuk transit.
Gelombang kedua, sebanyak 50 prajurit diberangkatkan pada 29 Juli 2021 menggunakan kapal laut dari Pelabuhan Krueng Geukeh, Aceh Utara.
Lalu gelombang ketiga sebanyak 200 prajurit diberangkatkan pada 3 Agustus 2022 menggunakan pesawat Hercules milik TNI-AU.
Yonif 114, Raider Khusus Berkemampuan Mumpuni
YONIF 114 atau Satuan Musara merupakan Satuan Jajaran Kodam Iskandar Muda (IM) dibawah komando Brigade Infanteri (Brigif) 25/Siwah yang bermarkas di Takengon, Aceh Tengah.
Dilansir Serambi dari militer.id, Yonif ini dibentuk secara resmi pada tanggal 6 Desember 2004.
Pembentukan Yonif tersebut dilakukan di Balai Teuku Umar, Kodam Iskandar Muda oleh KASAD Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu.
Peresmian Yonif 114 dilakukan bersamaan dengan peresmian Yonif 115/Macan Leuser dan Yonif 116/Garda Samudera.
Yonif 114, Yonif 115 dan Yonif 116 memiliki anggota yang lebih banyak dibandingkan Yonif lainnya.
Jumlah personel yang dimiliki oleh Yonif ini sebanyak 1.000 personel.
Dalam pengadaan personel, Kodam Iskandar Muda mengadakan Secata PK TNI-AD Khusus Aceh.
Komandan pertama yang memimpin Yonif 114 ini adalah Mayor Inf Wirana Prasetya Hadi.
Setelah itu jabatan komandan diserahterimakan kepada Letkol Inf Iwan Sumantri pada tanggal 13 November 2007, kemudian diserahterimakan kepada Letkol Inf Pujo Widodo, dan saat ini diemban oleh Letkol Inf Putra Negara.
Batalyon Infanteri 114/Satria Musara kemudian berubah menjadi Batalyon Infanteri Raider Khusus 114/Satria Musara.
Ini menjadi salah satu peristiwa bersejarah.
Meningkatnya status Batalyon tersebut diharapkan berbanding lurus dengan kemampuan yang dimiliki oleh prajuritnya.
Pembentukan Batalyon Raider Khusus ini berdasarkan beberapa aspek.
Salah satunya yaitu kondisi geografis wilayah Kodam Iskandar Muda yang sangat luas.
Kodam ini memiliki lautan yang sangat luas dan terbuka, bahkan berbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga, seperti Malaysia, Burma, Thailand dan India.
Selain itu juga terdapat banyak pulau kecil yang tersebar dalam jarak yang sangat jauh.
Adapun tugas pokok Satuan Raider khusus ini adalah mempunyai kemampuan melaksanakan operasi mobile udara.
Kemampuan ini merupakan salah satu jawaban dari tantangan kondisi geografis Aceh yang sangat luas.
Dalam melaksanakan tugas, pasukan Raider Khusus juga harus memiliki kemampuan operasi militer perang yang mumpuni.
Menariknya lagi, operasi yang dilakukan oleh pasukan Raider Khusus dalam kelompok kecil.
Mereka mampu bergerak secara senyap dan cepat sehingga bisa memberikan pukulan-pukulan strategis kepada musuh atau lawan yang mengganggu stabilitas keamanan dan pihak yang merongrong kedaulatan NKRI.
Diluar kegiatan militer, pasukan Raider Khusus juga bisa melakukan tugas operasi kemanusiaan, seperti membantu korban bencana alam yang ada di daerah terpencil. (yos/militer.id)
Baca juga: Hari Ini, 8 Jenazah Korban Penyerangan KKB di Papua Dipulangkan ke Kampung Halaman Masing-masing
Baca juga: Pembantaian 12 Warga Sipil di Papua Diduga Didalangi Pimpinan Egianus Kogoya, Berikut Sosoknya