Luar Negeri
Begini Modus Satu Kelompok Geng Penipuan Nyamar Jadi Polisi Hingga Buka Kantor dan Bertahan 8 Bulan
Bahkan, yang sangat mencengangkan lagi, kantor polisi palsu yang dibangun oleh geng ini hanya berjarak 500 meter dari kantor polisi sesungguhnya
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Mursal Ismail
Bahkan, yang sangat mencengangkan lagi, kantor polisi palsu yang dibangun oleh geng ini hanya berjarak 500 meter dari kantor polisi sesungguhnya.
SERAMBINEWS.COM - Entah bagaimana bisa, satu kelompok geng menyamar jadi polisi gadungan atau polisi gadungan dalam waktu lama.
Kasus penyamaran untuk penipuan ini terjadi negara bagian Bihar, India.
Tak hanya menyamar, bahkan kelompok geng ini juga sampai membangun dan menjalankan kantor polisi palsu.
Anehnya, kantor yang dibangun oleh geng ini lokasinya tak jauh dari kantor polisi sesungguhnya.
Bahkan, para polisi gadungan tersebut telah menjalankan aksi mereka sebagai petugas keamanan palsu dan mengoperasikan kantor tersebut selama 8 bulan.
Akhirnya aksi mereka pun ditangkap polisi yang sesungguhnya.
Menurut Oddity Central, kasus penipuan dengan menyamar sebagai petugas polisi atau tentara tidak jarang terjadi di India.
Di negara Bollywood ini, rasa ketakutan dan hormat terhadap mereka yang berseragam sebenarnya sangat tinggi dan menyebar luas di kalangan masyarakatnya.
Baca juga: Gara-gara Tradisi, Pasangan Pengantin di India Saling Baku Pukul, Sang Suami Merasa Diejek Istrinya
Akan tetapi lain halnya dengan satu geng di Kota Banka negara bagian Bihar.
Kelompok yang terdiri atas enam orang ini berani melakukan aksi penipuan ke tingkat yang lebih tinggi, yaitu dengan mendirikan kantor polisi palsu.
Bahkan, yang cukup mencengangkan lagi, kantor polisi palsu yang dibangun oleh geng ini hanya berjarak 500 meter dari kantor polisi yang sesungguhnya.
Hal ini sebagimana diberitakan Dailymail.co.uk, Jumat (19/8/2022).
Kantor operasional yang dibangun oleh para penipu berada di sebuah hotel lokal.
Tak hanya mengoperasikan kantor palsu, mereka juga menyamar sebagai petugas sebenarnya dengan mengenakan seragam yang persis sbagaimana layaknya seragam polisi India, lencana, hingga membawa senjata api.
Mereka diyakini telah menipu ratusan orang, meminta penduduk setempat untuk membuat pengaduan.
Kemudian menjanjikan bisa memberikan pengamanan untuk perumahan sosial, hingga membantu masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan di kepolisian.
Baca juga: Polda Metro Jaya Selidiki Polisi Gadungan Diduga Tilang Pengemudi Mobil di Kawasan Roxy
Namun untuk jasa-jasa tersebut, para penipu ini diduga menuntut pembayaran
Namun faktanya, semua dokumen pengaduan masyarakat dibuang begitu saja setelah pembayaran tuntas.
“Kami telah mendengar kasus polisi palsu atau petugas investigasi di negara ini. Ini pertama kalinya kami mendengar tentang kantor polisi palsu, ” kata seorang petugas polisi (yang asli) sebagaimana dilansir dari Oddity Central.
Penipuan berani geng ini dibongkar ketika Shambhu Yadav, yang mengepalai kantor polisi sebenarnya di Banka, secara kebetulan melihat dua petugas palsu laki-laki dan perempuan, saat mereka dalam perjalanan kembali ke markas palsunya usai melecehkan seorang pemilik toko di sebuah pusat perbelanjaan.
"Pasangan itu telah melecehkan pemilik toko di situs yang didanai pemerintah, menyuruh mereka melapor ke kantor polisi setempat untuk mendapatkan properti yang diberikan kepada mereka," ujar Yadav.
Rasa curiganya bertambah saat perwira polisi ini melihat salah satu dari polisi gadungan itu membawa senjata api palsu jenis pistol.
Ketika ditanya dari mana asalnya, kedua "rekan” itu mengelak.
Yadav pun akhirnya membawa dua berdua untuk diinterogasi di kantor polisi.
Baca juga: Terungkap, Inilah Sosok Polisi di Balik Skenario Putri Candrawathi Jadi Korban Pelecehan
Salah seorang dari petugas palsu yang ditahan itu pun diminta untuk menunjukkan di mana markas mereka.
Di kantor operasional palsu mereka inilah, Yadav dan timnya berhasil meringkus tiga penipu lainnya.
Sementara satu orang lainnya yang diyakini sebagai kepala geng berhasil melarikan diri.
Namun anehnya, saat diinterogasi, semua penipu ini masih menyangkal melakukan kesalahan dan mengklaim bahwa mereka mengira mereka bekerja untuk polisi yang sebenarnya.
Disebutkan pula, untuk membuat kantor polisi mereka tampak sah, geng tersebut diduga membayar penduduk dari pedesaan setempat untuk berpura-pura mengakui bahwa mereka benar bekerja di kantor polisi.
Para penduduk ini dibayar 500 rupee atau sekitar Rp 93 ribu per hari hanya untuk pekerjaan itu.
Semuanya rencana itu pun cukup meyakinkan.
Selama 8 bulan kantor polisi palsu yang dijalankan oleh geng ini bisa beroperasi tanpa ada yang mengajukan keluhan kepada polisi yang sebenarnya. (Serambinews.com/Yeni Hardika)
BERITA LUAR NEGERI
BACA BERITA LAINNYA DI SINI