Berita Subulussalam

Nama Sambo Populer di Subulussalam, Begini Sekelumit Kisah Sultan Daulat Sambo Melawan Belanda

Buktinya, Sultan Daulat Sambo telah dinobatkan sebagai satu-satunya pahlawan daerah yang ada di Kota Subulussalam.

Penulis: Khalidin | Editor: Saifullah
SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN
Wakil Wali Kota Subulussalam, Drs Salmaza, MAP bersama sejumlah pejabat saat berziarah ke Makam Raja Sultan Daulat Sambo di Dusun Rikit, Desa Namo Buaya, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Selasa (10/11/2020). 

Dikatakan Ustaz Sabaruddin, pada tahun 1940, seluruh Tanoh (Tanah) Singkil (Kabupaten Aceh Singkil dan Pemko Subulussalam sekarang), sudah jatuh di tangan Belanda.

Baca juga: Ditetapkan Jadi Tersangka, Ferdy Sambo Minta Anak-anaknya Melanjutkan Cita-citanya Menjadi Polisi

Termasuk seluruh kerajaan kecil, baik yang berada di sepanjang Lae Cinendang seperti Kerajaan Tanjong Mas, Silatong, Seping, dan lainnya.

Begitu juga permukiman yang berada di sepanjang Lae Sungraya seperti Kerajaan Tualang, Binanga, Pasir Bello dan lainnya, sudah tunduk kepada Belanda.

Satu-satunya kerajaan yang tidak tunduk kepada penjajah Belanda adalah Kerajaan Batu-Batu yang dipimpin oleh Sultan Daulat Sambo.

Sultan Daulat Sambo adalah kawan akrab Raja Tanah Batak, Sisingamangaraja XII. Sang Raja Batak pernah berkunjung ke Kerajaan Batu-Batu, begitu pula sebaliknya.  

Raja Sisingamangaraja XII terkenal sangat keras menentang penjajah Belanda. Baginda gugur di daerah Dairi setelah berperang 30 tahun lamanya.

Rupanya semangat juang sahabatnya inilah membuat Sultan Daulat Sambo tetap bersikukuh melawan penjajahan Belanda dan tidak mau tunduk seperti raja-raja lain di sekitarnya.

Baca juga: VIDEO Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo Tipu Kompolnas Hingga Pengacara

Sejak kecil, Raja Batu-Batu ini telah belajar ilmu siasat perang kepada ayahnya Sutan Bagindo Sambo.

Nama asli Sutan Bagindo adalah Raja Sarah Sambo.

Namun karena orang-orang Minangkabau yang lebih dahulu mendiami Lae Raso kalah bersiasat, maka mereka takluk kepada Raja Sarah dan memberinya gelar Sutan Bagindo.

Selain ahli ilmu siasat perang, Sultan Daulat juga ahli silat, kebal, dan megegoh (memiliki tenaga yang luar biasa).

Ia mampu mengangkat rumah panggung seorang diri dan menyembelih kerbau seorang diri tanpa perlu diikat.

Membangun benteng

Sebelum bertolak pulang dari kunjungan persahabatan ke Bakkara, Raja Sisingamangaraja XII sempat mengingatkan bahwa Belanda pasti menyerang Kerajaan Batu-batu kalau Sultan Daulat Sambo tidak tunduk kepada mereka.

Baca juga: VIDEO Ramai Diperbincangkan, Ini Arti Dari "Konsorsium 303" yang Menyeret Nama Ferdi Sambo

Justru itu, sahabat dekatnya itu menyarankan agar sepulang dari kunjungannya ini segera membangun benteng pertahanan.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved