Madu

Mudah Dibudidayakan, Madu Linot Miliki Nilai Ekonomi Tinggi

Cara memanennya juga terbilang unik, karena sarang lebah akan diisap madunya dengan alat khusus, seperti selang kecil.

Penulis: Indra Wijaya | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Peternak madu kelulut di Aceh Besar, Herman Mauliza memamerkan hasil panen madu linot di Blang Bintang, Aceh Besar, Kamis (25/8/2022). 

Laporan Indra Wijaya | Aceh Besar

SERAMBINEWS.COM, ACEH BESAR - Madu linot atau kelulut berasal dari jenis lebah yang tidak berbahaya karena tanpa sengatan.

Madu linot juga memiliki nama lain madu meliponine.

Bisnis madu linot semakin diminati oleh masyarakat Aceh. Sebab, madu linot mudah dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomi tinggi.

Bahkan budidaya madu linot tidak membutuhkan modal yang besar, cukup membuat sarang dan lebah linot atau kelulut akan menumpahkan madunya di sarang itu.

Cara memanennya juga terbilang unik, karena sarang lebah akan diisap madunya dengan alat khusus, seperti selang kecil.

Tips dr Zaidul Akbar, Ungkap Manfaat Air Putih Hangat, Madu dan Garam untuk Atasi Sakit Kepala

Persiraja Perkenalkan Pelatih Baru

Persiraja Perkenalkan Pelatih Baru

Salah satu peternak madu kelulut di Aceh Besar, Herman Mauliza, mengatakan awal memulai ternak madu kelulut pada tahun 2018 hanya untuk kebutuhan sendiri.

"Awalnya cuma memiliki dua sarang lebah kelulut di pekarangan rumah. Itu pun, di konsumsi oleh keluarga sendiri untuk menjaga kesehatan pada masa pandemi covid-19," katanya di Blang Bintang, Aceh Besar, Kamis (25/8/2022).

Ia menjelaskan, karena melihat budidaya madu kelulut potensinya sangat besar.

Ia tertarik untuk mengembangkannya sebagai bisnis yang akan dipasarkan pada masyarakat luas.

"Jadi, pada tahun 2019 melihat potensi ini sangat besar, saya bersama teman sekomunitas memperbanyak koloni lebah tersebut. Tujuannya, supaya bisa menghasilkan lebih banyak madu kelulut," jelasnya.

Lebih lanjut, kini usaha madu linot miliknya di branding dengan nama MADU LINOT HJ.

Ia juga sudah menekuni profesi menjadi pawang lebah madu sejak tahun 2019 dan memiliki sarang lebah 60 unit dan mulai merasakan hasil dari budidaya madu linot.

"Saat ini kami bisa menghasilkan madu dalam satu sarang sekitar 1,5 liter jangka waktu panennya sebulan. Madu yang sudah dipanen langsung dikemas dalam botol berukuran 250 Ml dibanderol Rp150.000 per botol. Dari segi penjualan, madu linot terbilang mudah untuk dipasarkan sebab masyarakat di Aceh Besar banyak yang meminati khasiat kesehatan dari madu linot," tutupnya.(*)

Setelah 12 Jam, Sambo Baru Diperiksa di Sidang Etik

Persiraja Perkenalkan Pelatih Baru

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved