USM Diskusikan Projek Kesehatan dan Mitigasi Bencana dengan Pakar Jepang

USM mendiskusikan berbagai projek dalam kemitraan dengan para Pakar dari Nagoya University bertempat di Kampus Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh

Editor: Amirullah
ist
Foto bersama, pimpinan USM dan Profesor dari nagoya University jepang 

SERAMBINEWS.COM - Universitas Serambi Mekkah (USM) mendiskusikan berbagai projek dalam kemitraan dengan para Pakar dari Nagoya University bertempat di Kampus Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh, Senin (29/08).

Dimoderatori oleh Dekan Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) USM, Dr. Ir. Helmi, M.Sc. Agric, memperkenalkan tim USM dan mempersilakan tim dari Negeri Samurai tersebut memperkenalkan diri.

Dalam pengantar, Dr. Helmi yang juga alumni Jepang, mengatakan bahwa USM memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) memadai untuk kemitraan didukung oleh 6 Fakultas yaitu: Teknologi Pertanian (FTP), Fakultas Fakultas Teknik (FT), Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Fakultas Agama Islam (FAI), dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).

Selanjutnya Wakil Rektor II USM Ilyas M. Harun, SE, MM dan Wakil Rektor III USM Dr. Hambali, M.Pd turut memberikan kata-kata sambutan singkat dan menyambut hangat kedatangan Para Profesor dari Jepang tersebut.

Dalam diskusi yang berkembang, Profesor Makoto Takahashi, didampingi Profesor Kenji Muroi dan Dr. Irfan Zikri alumni Jepang dan Koordinator S2 Agribisnis Universitas Syiah Kuala (USK) mengatakan bahwa terdapat banyak peluang untuk kerjasama terutama untuk menjawab tantangan kekinian, seperti kesehatan masyarakat dan mitigasi bencana.

Takahasi melanjutkan bahwa ia sudah mengenal Aceh sejak tahun 2005. Tentu ini merupakan suatu hal positif apalagi banyak alumni Jepang di sini dan juga di kampus lain seperti USK.

Baca juga: WAWANCARA EKSKLUSIF - Tun Daim: Saya Banyak Baca Sejarah Aceh, Kagum, Semangat Orang Aceh Luar Biasa

Baca juga: Istri dapat 2 Pahala Jika Menjadi Wanita Karir, Asal Lakukan Hal Ini Kepada Suaminya Kata Buya Yahya

Ke depan di antara peluang kemitraan adalah pencegahan penyakit, termasuk Covid-19 serta upaya upaya memerangi endemi tersebut. Juga kegiatan mitigasi bencana masih diperlukan untuk mengurangi risiko bencana, ujar Takahashi.

Menanggapi kemungkinan kemitraan tersebut, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) USM, Dr. Muslem Daud, M.Ed didampingi Kepala Office of International Affairs (OIA), Sabrina, S.Pd, M.AppLing, M.Tran mengatakan bahwa hal ini sangat positif.

Harapannya adalah ini merupakan starting point yang bagus apalagi Profesor Takahshi sejak beberapa waktu lalu telah bersedia menjadi Keynote Speaker dalam International Conference USM yang akan digelar 24 November mendatang.

Karena itu, ujar Dr Muslem yang sempat menjadi Tenaga Ahli JICA (Japan International Coorperation Agency), ia siap mendukung penuh dan kiranya SDM USM terbaik akan ikut serta.

Dr. Muslem juga menambahkan bahwa keberadaannya dalam Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Aceh akan turut mempermudah koordinasi dengan para pejabat terkait, seperti Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) dan juga para relawan jika dibutuhkan, ujarnya.

Ketua OIA, Sabrina, meminta supaya peluang kerjasama dapat juga dilakukan di bidang lainnya seperti seperti pertanian, sosial ekonomi, teknik, dan juga keguruan.

Sementara kegiatan selain penelitian dan pengabdian masyarakat, dapat berbentuk simposium, visiting scholar, pertemuan ilmiah, student exchange, dan seterusnya, ujarnya.

Terpantau, selain peserta berhadir disebutkan di atas, diskusi yang menggunakan bahasa Inggris tersebut, turut dihadiri oleh Kepala Biro Umum USM, Kepala Humas USM, Tim Internasional Conference USM, dan sejumlah dosen USM lainnya.

Pertemuan berlangsung hangat hingga menjelang siang. Ke dua tim terus berkomunikasi untuk membicarakan kelanjutan proses projek-projek ke depan, khususnya bidang kesehatan dan pengurangan risiko bencana di Aceh.

Baca juga: China Masih Mendominasi Gelar Juara, Berikut Daftar Para Pemenang Kejuaraan Dunia Bulutangkis

Baca juga: Bharada E Duga Motif Pembunuhan karena Brigadir J Pergoki Putri dan Kuwat Lakukan Perbuatan Asusila

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved