Info Parlemen
Bardan Sahidi Kunjungi Dayah Al Ummah Bies, Asrama Santri Jadi Fokus Perhatian
Saat ini jumlah santri di Dayah Al Ummah sebanyak 104 orang dan memiliki 20 tenaga pengajar.
Penulis: Romadani | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Romadani | Aceh Tengah
SERAMBINEWS.COM, TAKENGON - Anggota DPRA Bardan Sahidi mengunjungi Yayasan Dayah Terpadu Al Ummah di Dusun Mersah Jamu Kecamatan Bisa Kabupaten Aceh Tengah, Kamis (1/9/2022)
Bardan Sahidi beserta rombongan tiba di Dayah tersebut sekira Pukul 17.10 WIB. Kehadirannya disambut langsung oleh Pimpinan Dayah Al Ummah Al Jiran beserta para tenaga pengajar di dayah tersebut.
Bardan Sahidi didampingi pimpinan Dayah melihat langsung pembangunan infrastruktur Ruang Kelas Belajar (RKB) sedang dalam proses pembangunan.
Bardan Sahidi menyampaikan, saat ini proses pembangunan tersebut sudah sampai 70 persen, hal ini untuk meningkatkan kemudah santri untuk belajar.
"Alhamdulillah, kita dapat hadir dan melihat Dayah Al Ummah, selaku Anggota DPRA memberikan dukungan sarana dan prasarana untuk kemyaman santri belajar seperti Dayah yang sudah lama berkembang," terang Bardan.
Pimpinan Dayah Al Ummah Tengku Al Jiran menyampaikan bahwa, Dayah itu dibangun pada tahun 2000 dari swadaya masyarakat setempat.
Selanjutnya, dayah tersebut terus berkembang hingga tahun 2015, ia pun mendirikan Madrasah Aliyah Swasta untuk pendidikan formal santri.
"Atas kesepakatan bersama dayah ini berkembang dan dibangun. Saat ini sudah ada Mts dan Mas," jelasnya.
Diketahui, saat ini seluruh santri berjumlah sebanyak 104 orang dan memiliki 20 tenaga pengajar. Tengku Jiran mengaku bahwa Dayah tersebut sedang mengurus akreditasi.
"Kita sedang mengajukan akreditasi kalau kemari masih C akreditasinya," kata Jiran.
Dalam kesempatan itu, Bardan Sahidi juga melakukan silaturahmi bersama santri dengan keadaan kepala plontosnya atau botak.
Ia tampak memberi motivasi, kepada sejumlah santri dan kepala plontos bukanlah hal asing bagi seorang yang tinggal mondok di dayah.
"Kenapa botak, dapat hukuman, bagusan botak kayak gini lebih rapi," kata Bardan sambil memegang pundak santri tersebut.
Bardan Sahidi juga berkesempatan melihat asrama santri, yang dindingnya masih terbuat dari triplek dan beralaskan papan. Ia tampak menaruh perhatian pada asrama tersebut.