Transportasi Laut
Dewan Sabang Minta Harga Tiket Kapal Cepat Sabang-Banda Aceh Diturunkan
Kami meminta agar dapat dipertimbangkan kembali kenaikan tarif penyeberangan Sabang-Banda Aceh karena sangat membebani masyarakat, khususnya
Penulis: Aulia Prasetya | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Aulia Prasetya | Sabang
SERAMBINEWS.COM, SABANG - Imbas harga BBM naik, tiket kapal penyeberangan dari Pelabuhan Balohan Sabang menuju Ulee Lhee Banda Aceh mengalami kenaikan.
Kenaikan tarif tiket tersebut terjadi pada kapal Express Bahari milik PT Pelayaran Sakti Inti Makmur.
Untuk tarif Kelas VIP Dewasa dari Rp 100 ribu menjadi Rp 120 ribu. Sedangkan anak–anak usia 4 sampai 10 tahun, menjadi Rp 110 ribu dari sebelumnya Rp 90 ribu di kelas VIP.
Untuk harga tiket dewasa eksekutif dari harga Rp 80 ribu menjadi Rp 95 ribu.
Sementara untuk anak–anak usia 4-10 tahun, menjadi Rp 85 ribu dari sebelumnya Rp 70 ribu.
• Tarif Tiket Kapal Cepat Rute Sabang-Banda Aceh Naik
Untuk penumpang usia 3 tahun, juga naik menjadi Rp 15 ribu, dari sebelumnya Rp 10 ribu.
Sedangkan tiket khusus warga lokal, ikutan naik menjadi Rp 75 ribu, dari sebelumnya Rp 60 ribu.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRK Sabang, Ferdiansyah mengatakan bahwa pihaknya menentang adanya kenaikan tarif kapal penyeberangan yang memberatkan masyarakat.
"Saya dari Fraksi Nasional Bersatu meminta agar tarif Kapal Express Bahari diturunkan," ucap Ferdy, kepada serambinews.com, Minggu (10/9/2022).
Menurutnya, kenaikan tarif tersebut bakal mempengaruhi para wisatawan untuk ke Sabang sehingga bisa berimbas bagi para pelaku Usaha UMKM.
Sebab, kondisi ekonomi mereka belum stabil pasca pandemi Covid-19.
"Untuk itu, saya meminta agar dapat dikaji ulang. Saya minta Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh agar mengkaji ulang kenaikan tarif kapal," ujarnya.
Lebih lanjut, anggota DPRK dari daerah pemilihan (dapil) Kecamatan Sukajaya itu menyebutkan kenaikan tarif penyeberangan Sabang-Banda Aceh sangat signifikan sehingga dapat memberatkan warga Sabang.
Terlebih, bagi mereka yang ber KTP Sabang adalah pengguna rutin kapal, Sehingga sudah menjadi semacam kebutuhan bagi sebagian masyarakat untuk pergi ke Banda Aceh dalam berbagai agenda.