Berita Banda Aceh
BPVP Terima Hibah Peralatan Laboratorium Solar PV dari Swiss
Kepala BPVP Banda Aceh Rahmad Faisal menyampaikan BPVP Banda Aceh mengapresiasi hibah peralatan laboratorium PLTS dari Pemerintah Swiss
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Banda Aceh menerima hibah peralatan Laboratorium Solar PV dari Pemerintah Swiss melalui proyek kerja sama Renewable Energy Skills Development (RESD) yang didanai oleh State Secretariat for Economic Affairs SECO.
Penandatanganan Berita Acara Serah Terima (BAST) dilakukan oleh Martin Stottele selaku Pimpinan Proyek RESD dan Rahmad Faisal selaku Kepala BPVP Banda Aceh di BPVP Banda Aceh, Kamis (15/9/2022).
Peralatan laboratorium terdiri dari peralatan solar PV portabel, peralatan panel solar rooftop ground mount dan pole mount, beserta prasarana pendukung lainnya.
Dalam sambutannya, Kepala BPVP Banda Aceh Rahmad Faisal menyampaikan BPVP Banda Aceh mengapresiasi hibah peralatan laboratorium PLTS dari Pemerintah Swiss dan dukungan teknis lainnya untuk menyelenggarakan Program Pelatihan Teknisi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang akan diselenggarakan mulai Oktober 2022.
Dijelaskan Rahmad Faisal, sesuai data Kementerian ESDM, Provinsi Aceh memiliki potensi yang besar dari energi surya, yaitu 16.5 GW. Seiring dengan rencana pengembangan kawasan industri hijau di Aceh dan dorongan dari pemerintah pusat terkait pemanfaatan PLTS untuk gedung perkantoran dan industri. "Kami berharap BPVP Aceh dapat menjadi penggerak dalam penyediaan tenaga kerja yang kompeten untuk operasi dan pemeliharaan PLTS di kawasan Sumatera," ujar Rahmad Faisal.
Martin Stottele, Pimpinan Proyek RESD mengatakan, hibah peralatan laboratorium solar PV bagi BPVP Banda Aceh merupakan wujud dukungan Pemerintah Swiss bagi Pemerintah Indonesia untuk melaksanakan program transisi energi dengan target bauran energi terbarukan mencapai 23 persen pada tahun 2025, khususnya dari sisi pengembangan sumber daya manusia.
"Kami berharap agar peralatan laboratorium energi terbarukan di BPVP Aceh ini dapat meningkatkan kualitas pembelajaran peserta pelatihan yang mengikuti Program Pelatihan Teknisi PLTS sehingga mampu mencetak bibit yang unggul, berdaya saing, dan memenuhi kebutuhan tenaga yang kompeten dan handal untuk industri energi terbarukan di pulau Sumatera.” katanya.
Proyek RESD bekerja sama dengan empat Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas di bawah Kementerian Ketenagakerjaan, yaitu BPVP Banda Aceh, BPVP Lombok Timur, BPVP Ternate, dan BPVP Ambon.
Tentang proyek Renewable Energy Skills Development (RESD):
RESD adalah kerjasama pembangunan antara Pemerintah Indonesia melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM) dan Pemerintah Swiss melalui State Secretariat for Economic Affairs SECO.
Kerjasama ini bertujuan untuk menciptakan tenaga kerja yang kompeten di bidang perencanaan, desain, pembangunan dan pemasangan, inspeksi dan commissioning, supervisi, pengoperasian dan pemeliharaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), pembangkit listrik hybrid surya diesel, dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) melalui: (1) penciptaan program D4 spesialisasi energi terbarukan satu tahun (semester 7 dan 8) di 5 politeknik percontohan di Indonesia; 2) peluncuran program diklat energi terbarukan di 5 lembaga pelatihan kerja; dan 3) penguatan pertukaran informasi dan komunikasi di sektor energi terbarukan.
Proyek RESD berlangsung selama 5 tahun, sejak tahun 2020 hingga 2025 dan melibatkan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM), Kementerian ESDM Republik Indonesia sebagai pemangku proyek dan juga kementerian/lembaga strategis lainnya termasuk Ditjen Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Kementerian Ketenagakerjaan, Badan Nasional Sertifikasi Profesi, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. (*)