Dukungan Militer untuk Ukraina
Prancis dan Jerman Lanjutkan Dukungan Militer untuk Ukraina
Jerman dan Prancis pun berjanji akan terus memberikan dukungan militer ke Ukraina meski ada ancaman baru-baru ini dari Presiden Rusia Vladimir Putin.
SERAMBINEWS.COM, BERLIN - Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht dan Menteri Pertahanan Prancis Sebastien Lecornu di Berlin, Lambrecht mengecam keras kebijakan Rusia atas mobilisasi militer parsial dan rencana referendum di wilayah separatis di Ukraina.
Jerman dan Prancis pun berjanji akan terus memberikan dukungan militer ke Ukraina meski ada ancaman baru-baru ini dari Presiden Rusia Vladimir Putin.
“Kami mengirimkan sinyal yang jelas. Reaksi dari Putin terhadap keberhasilan Ukraina ini mendorong kami untuk melanjutkan dukungan kami ke Ukraina,” ungkap dia, sambil menambahkan bahwa negara-negara Eropa akan terus melatih pasukan Ukraina dan menyediakan senjata.
Lambrecht mengatakan masyarakat internasional tidak akan mengakui "referendum palsu" di wilayah timur Ukraina yang dikuasai Rusia.
"Referendum ini tidak akan memiliki arti apa pun, dan tidak akan memiliki pengaruh pada kebijakan kami, dukungan kami kepada Ukraina," ujar dia.
Sementara itu, Lecornu mengatakan negara-negara Eropa menunjukkan persatuan yang kuat melawan Rusia, dan mereka akan melanjutkan upaya bersama mereka untuk mendukung pasukan Ukraina.
“Kami sedang membicarakannya dengan rekan-rekan Ukraina kami,” kata dia, mengacu pada rencana militer dan kebutuhan konkret pasukan Ukraina.
“Kami memberikan dukungan, dan kami akan terus melakukannya di masa depan,” tambah Lecornu.
Putin pada Rabu mengumumkan mobilisasi militer parsial yang memanggil hingga 300.000 pasukan cadangan untuk kemungkinan penempatan ke Ukraina dan wilayah-wilayah yang dikuasai Rusia.(AnadoluAgency)
Baca juga: Rusia Lakukan Mobilisasi Parsial Pascareferendum di Sebagian Wilayah Ukraina