Internasional
Iran Terus Tindak Keras Demonstran Anti-Pemerintah, Uni Eropa Siapkan Sanksi Baru
Masyarakat internasional mulai beraksi atas tindakan keras pasukan keamanan Iran terhadap demonstran anti-pemerintah.
SERAMBINEWS.COM, TEHERAN - Masyarakat internasional mulai beraksi atas tindakan keras pasukan keamanan Iran terhadap demonstran anti-pemerintah.
Rezim Teheran mulai menghadapi isolasi internasional yang semakin meningkat, ketika gelombang kerusuhan di dalam Iran menyebar melintasi perbatasan.
Di Afghanistan, pasukan Taliban melepaskan tembakan ke udara untuk membubarkan unjuk rasa wanita di depan kedutaan besar Iran di Kabul untuk mendukung protes di Iran.
Di Norwegia, dua orang terluka dan 90 orang ditangkap dalam bentrokan di sebuah demonstrasi di depan kedutaan besar Iran di Oslo, seperti dilansir AFP, Jumat (30/9/2022).
Beberapa lusin pengunjuk rasa, beberapa terbungkus bendera Kurdi, mencoba masuk ke kompleks kedutaan.
Demonstrasi itu terjadi sehari setelah Iran meluncurkan serangan rudal dan pesawat tak berawak yang menewaskan 13 orang di Kurdistan Irak.
Baca juga: Pemerintah Yaman Kutuk Iran, Serang Wilayah Kurdistan Irak Tanpa Dasar
Teheran menuduh pembangkang Kurdi di sana memicu dua minggu protes di Iran, yang dimulai ketika wanita Kurdi berusia 22 tahun Mahsa Amini meninggal dalam tahanan polisi moral.
Amini sedang berkunjung ke Teheran bersama keluarganya ketika dia ditangkap dan dituduh mengenakan jilbabnya dengan "kesopanan yang tidak memadai."
Setidaknya 76 orang telah tewas dalam tindakan keras Iran terhadap protes, dengan pasukan keamanan menggunakan gas air mata, pentungan, tembakan burung dan amunisi hidup.
Menteri luar negeri Jerman mendesak Uni Eropa untuk menjatuhkan sanksi lebih lanjut terhadap Iran karena perlakuannya terhadap pengunjuk rasa.
“Pihak berwenang Iran harus segera mengakhiri perlakuan brutal mereka terhadap para demonstran,” kata Annalena Baerbock kepada parlemen Jerman.
Dia mengatakan akan melakukan segalanya dalam kerangka Uni Eropa untuk menjatuhkan sanksi terhadap mereka yang bertanggung jawab untuk menindas perempuan di Iran.
Baca juga: Arab Saudi Kecam Keras Iran, Ancam Keamanan dan Stabilitas Irak
Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan akan mendukung sanksi sebagai tanggapan terhadap “pelanggaran besar-besaran baru terhadap hak-hak perempuan dan hak asasi manusia di Iran.”
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan blok itu akan mempertimbangkan semua opsi yang ada untuk mengatasi pembunuhan Mahsa Amini dan cara pasukan keamanan menanggapi demonstrasi berikutnya."
Di dalam Iran, rezim memperingatkan tokoh-tokoh olahraga dan hiburan terkemuka agar tidak mendukung protes lebih lanjut.