Arema FC vs Persebaya Jadi Laga Paling Mematikan Kedua Dalam Sejarah, 127 Korban Meninggal Dunia
Rinciannya, korban meninggal di RS Wafa 101 orang, di RS Teja 34 orang dan di RSSA 2 orang, total 137 orang suporter tewas.
SERAMBINEWS.COM - Laga Arema vs Persebaya pada 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan tercatat sebagai satu di antara laga paling mematikan dalam sejarah kelam sepakbola.
Update tragedi di Stadion Kanjuruhan pasca- laga Arema vs Persebaya, hingga kini jumlah korban diyakini bertambah dari yang sebelumnya diumumkan berjumlah 127 korban jiwa.
Netizen pemilik akun @damsaaak mengutip informasi dari Komunitas Peduli Malang mengabarkan korban tewas bertambah jadi 153 orang per Minggu pagi ini, 2 Oktober 2022.
Kabar ini disampaikan pemilik akun twitter damsaak dua jam tadi sebelum artikel ini ditulis.
Mengutip dari Komunitas Peduli Malang, dia menyebut korban tewas mencapai 9 orang dengan menyertakan foto catatan tulisan tangan di atas kertas putih.
Rinciannya, korban meninggal di RS Wafa 101 orang, di RS Teja 34 orang dan di RSSA 2 orang, total 137 orang suporter tewas.
Kemudian korban tewas yang sempat dibawa ke Klinik Sakabila mencapai 4 orang tewas, Hasta Husada 4 orang meninggal dan di Mitra Delima orang. Dengan demikian total korban meninggal 149 orang.
Namun belakangan korban meninggal setelah dirawat di RS Madiva Husada bertambah lagi 4 orang.
Baca juga: Korban Meninggal Tragedi Laga Arema Vs Persebaya Telah Dipulangkan, Mabes Polri Turunkan Tim DVI
Arema vs Persebaya Laga Kedua Paling Mematikan
Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan membuat nama Indonesia menjadi nomor dua di dunia tetapi untuk hal yang benar-benar memprihatinkan.
Seusai laga Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya, Sabtu (1/10/2022) di Stadion Kanjuruhan, kerusuhan pecah.
Sebagian oknum suporter yang tidak puas melihat Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya turun ke lapangan dan melakukan pengrusakan.
Untuk meredam massa, pihak keamanan menembakkan gas air mata yang celakanya juga mengarah ke tribun penonton.
Tembakan gas air mata ini memperburuk keadaan.
Terjadi kepanikan massa yang menimbulkan munculnya korban jiwa.
Mengutip dari Antara, korban mengalami sesak napas bahkan ada pula yang terinjak-injak saat berdesakan keluar stadion dalam situasi panik.
Jumlah korban meninggal dunia dilaporkan sudah mencapai 127 orang sementara korban luka-luka sebanyak 180 orang.
Angka ini berdasarkan laporan Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afina, dalam konferensi pers di Malang, Minggu (2/10/2022) dini hari WIB. Pun, jumlah ini diyakini bertambah.
Dengan jumlah korban jiwa sebanyak ini, tragedi Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) dipastikan jadi insiden sepak bola paling buruk di Indonesia.
Tragedi Kanjuruhan bahkan kini tercatat sebagai insiden kerusuhan paling mematikan nomor dua dalam sejarah sepak bola dunia.
Baca juga: Tragedi Stadion Kanjuruhan Arema FC vs Persebaya: 127 Orang Tewas, 180 Dirawat, Liga 1 Dihentikan
Penelusuran Bolasport mendapati angka 127 korban jiwa di Tragedi Kanjuruhan hanya kalah dari insiden di Estadio Nacional, Lima, Peru, pada 24 Mei 1964.
Ketika itu Peru menghadapi Argentina dalam laga kualifikasi Olimpiade Tokyo.
Saat Peru tertinggal 0-1, gol mereka dianulir oleh wasit Angel Eduardo Pazos.
Keputusan itu memicu invasi suporter ke lapangan.
Mirip seperti Tragedi Kanjuruhan, polisi Peru lantas menembakkan gas air mata ke tribune penonton sehingga menciptakan kepanikan.
Dalam situasi panik, jatuh korban jiwa ketika penonton berdesak-desakan mencoba keluar dari stadion.
Insiden ini tercatat menimbulkan korban jiwa sebanyak 328 orang.
Angka korban jiwa Tragedi Kanjuruhan jauh lebih banyak daripada dua insiden kerusuhan yang mungkin paling terkenal di sepak bola dunia.
Tragedi Hillsborough dalam laga semifinal Piala FA antara Liverpool dan Nottingham Forest pada 15 April 1989 mengakibatkan jatuhnya 97 korban meninggal dunia.
Sementara itu, Tragedi Heysel dalam laga final Piala Champions 1985 antara Liverpool dan Juventus memakan korban jiwa sebanyak 38 orang. (Tribunnews/BolaSport)
Baca juga: Diduga Lakukan KDRT, Indra Bekti: Tak Sangka Rizky Billar Tega Pukuli dan Selingkuhi Lesty Kejora
Baca juga: Bener Meriah Hingga Langsa Diprediksi Dilanda Hujan, Ini Data BMKG
Baca juga: Ingin Cek Harga Emas di Lhokseumawe Hari Ini, Berikut Rincian Harganya
Tribunnews.com: Update Korban Jiwa di Kanjuruhan, Arema vs Persebaya Jadi Laga Paling Mematikan Kedua Dalam Sejarah