Berita Subulussalam
Cuaca Ekstrem Landa Subulussalam, Pengendara Diimbau Waspadai Longsor dan Pohon Tumbang
Hujan deras yang kerap melanda Kota Subulussalam selama ini tak jarang memicu bencana alam mulai banjir hingga pohon tumbang dan longsor.
Penulis: Khalidin | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Khalidin | Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Cuaca ekstrem berupa hujan deras mulai melanda Kota Subulussalam seperti yang terjadi, Minggu (2/10/2022)
Kondisi ini diperkirakan akan terjadi hingga beberapa waktu mendatang dan dapat memicu jalur Aceh-Medan via Kota Subulussalam rawan longsor.
”Sekarang sudah musim hujan lagi, tiap hari cuaca ekstrem dan angin kencang,” kata Saudi salah seorang warga kepada Serambinews.com.
Saudi mengatakan hujan deras yang kerap melanda Kota Subulussalam selama ini tak jarang memicu bencana alam mulai banjir hingga pohon tumbang dan longsor.
Dikatakan, longsor kerap terjadi di lintas Subulussalam-Pakpak Bharat tepatnya kawasan Kedabuhen Jontor-Lae Ikan, Kecamatan Penanggalan.
Kecuali itu, hujan dan cuaca ekstrem juga tak jarang menumbangkan pohon baik akibat longsor maupun angin kencang sehingga menimpa badan jalan.
Karenanya, pengguna jalan diimbau selalu waspada manakala melintas petang dan malam disertai hujan deras karena sewaktu-waktu dapat terjadi longsor atau pohon tumbang
Berdasarkan data PPK 13 Satker Pelaksana Jalan Nasional (PJN) wilayah II, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebutkan sejumlah lokasi rawan longsor.
Imbauan bagi para pengendara yang melintas khususnya kawasan Kedabuhen, Jontor-Lae Ikan, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam.
Lokasi ini, salah satu sebaran titik rawan longsor dan pohon tumbang setiap musim penghujan. Sebab di sana terdapat tebing bukit yang labil serta pepohonan hutan lebat.
Sejauh ini ada sejumlah titik badan jalan rawan longsor di wilayah Subulussalam. Berdasarkan datanya PJN wilayah II lokasi rawan longsor yakni di ruas Subulussalam batas provinsi Sumatera Utara.
Lokasi itu berada di KM 610-617 Kota Subulussalam sekitar desa Jontor dan Lae Ikan Kecamatan Penanggalan.
Lokasi paling rawan longsor ada delapan kilometer jalur nasional ini berada di perbatasan Aceh Medan tepatnya Jontor dan Lae Ikan, Penanggalan, Kota Subulusssalam.
Selain itu, ada beberapa titik rawan bencana banjir seperti di Desa Danau Tras, Kecamatan Simpang Kiri, Desa Bulu Sema, Kecamatan Suro, Aceh Singkil, Desa Biskang dan Sosor.
Warga Aceh yang melakukan perjalanan ke Medan Sumatera Utara di lintasan Subulussalam untuk lebih waspada tanah longsor yang kerap terjadi di jalur tersebut.
Sementara di sisi sebelah kanan arah Medan terdapat jurang dengan kedalaman puluhan meter. Hampir tiap hari hujan deras terus di Subulussalam, ada beberapa titik bukit-bukit yang rawan longsor dan menimbun jalan.
Ditambahkan, cuaca ekstrem berupa hujan deras akhir-akhir ini memicu tebing tanah pegunungan Lae Ikan labil dan rawan longsor. Longsor kerap terjadi pada sore menjelang maghrib hingga tengah malam.
Para pengguna jalan diminta lebih waspada dan apabila hujan lebat mengguyur disarankan agar tidak memaksa melintas karena dikuatirkan terjadi longsor.
Cuaca di Subulussalam saban sore diselimuti awan hitam yang diiringi guyuran hujan yang terkadang berpertir serta angin kencang. Hingga berita ini disusun pun Subulussalam masih diguyur hujan deras.
Para pengguna jalan yang biasa melintas dari arah Subulussalam menuju Pakpak Bharat dan Sidikalang, Sumatera Utara maupun sebaliknya juga diimbau berhati-hati.
Pasalnya, ruas jalan yang menghubungkan Aceh-Medan tersebut rawan terjadi tanah longsor saat curah hujan masih cukup tinggi.(*)
Baca juga: Jalan di Pakpak Bharat Masih Rusak, Picu Antrean Kendaraan hingga BBM Langka di Kota Subulussalam