Internasional
Anggota Parlemen Lebanon Datangi Bank Byblos, Tuntut Tabungannya Dicairkan
Seorang anggota parlemen Lebanon memasuki cabang Bank Byblos di utara Beirut pada Rabu (5/10/2022).
SERAMBINEWS.COM, BEIRUT - Seorang anggota parlemen Lebanon memasuki cabang Bank Byblos di utara Beirut pada Rabu (5/10/2022).
Dia datang bersama sekelompok rekanan untuk meminta akses tabungan yang dibekukan dicairkan untuk membayar biaya operasi dirinya.
Cynthia Zarazir, seorang anggota parlemen pertama yang terpilih pada Mei 2021untuk mewakili Beirut, memasuki bank tanpa senjata dan meminta uang tunai $8.500, sekitar Rp 129 juta.
“Kami telah menghabiskan beberapa hari bolak-balik ke bank dan membawa laporan medis saya dan mereka tidak menjawab kami," katanya.
"Aku tidak bisa menunda ini lagi dan saya datang untuk mengambil uang saya,," tambahnya.kata Zarazir melalui telepon dari bank.
Baca juga: Bank Lebanon Hanya Dibuka Sebagian, Masih Khawatirkan Penarikan Tabungan Secara Paksa
“Hari ini, saya datang dan saya tidak peduli apa yang akan dipikirkan rekan-rekan saya di parlemen," jelasnya.
"Saya melihat yang benar dari yang salah,” katanya.
Sebelumnya, seorang warga menembaki Bank of Beirut di Jbeil setelah penjaga mencegahnya masuk ke bank tanpa janji sebelumnya.
Pria itu dilaporkan mengeluarkan senapan mesin dari mobilnya dan melepaskan tembakan ke bank, menyebabkan kerusakan pada pintu kaca.
Pasukan keamanan menangkapnya di tempat kejadian untuk penyelidikan lebih lanjut.
Kasus penangguhan bank dan protes telah meningkat di seluruh Lebanon.
Para nasabah semakin jengkel atas kontrol modal informal yang telah diberlakukan bank sejak penurunan ekonomi dimulai pada 2019.
Baca juga: Warga Lebanon Serbu Bank, Pensiunan Polisi Acungkan Pistol, Pasukan Keamanan Bergerak Cepat
Nasabah hanya dapat menarik jumlah terbatas dalam dolar AS atau pound Lebanon, yang telah kehilangan lebih dari 95 persen nilainya sejak krisis dimulai.
Bank ditutup setelah Zarazir masuk dan juru bicara Bank Byblos di kantor pusatnya tidak segera dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Zarazir mengatakan telah menolak tawaran dari bank untuk menarik jumlah tak terbatas dalam pound Lebanon pada tingkat 8.000 pound terhadap dolar.
Dimana, hanya sekitar 20 persen dari tabungannya.
“Dia tidak melanggar hukum dengan cara apapun." kata Fouad Debs, pengacaranya dan pendiri kelompok advokasi Serikat Penyimpan.
Dia pergi ke bank, hanya untuk meminta uangnya," tambahnya.
Dia menemani Zarazir dan berbicara kepada Reuters dari bank, mengatakan aksi duduk akan berlanjut sampai anggota parlemen memiliki akses ke dananya.
Baca juga: IMF Temui Menteri Keuangan Lebanon, Tuntut Pemerintah Patuhi Perjanjian, Syarat Bantuan Keuangan
Pada Selasa (4/10/2022), terlihat empat perampokan di Lebanon, dua di antaranya melibatkan orang-orang bersenjata menuntut simpanan mereka.
Insiden lain terjadi pada Senin (3/10/2022).
Secara terpisah, seorang penyerang tak dikenal melepaskan tembakan ke cabang Bank Beirut di kota utara Byblos pada Rabu, kata satu sumber keamanan.
Tidak ada korban luka dan penyerang melarikan diri, kata sumber itu.
Asosiasi perbankan Lebanon telah menyatakan kemarahannya atas penangguhan tersebut.
Lonjakan serupa bulan lalu mendorong bank untuk tutup sekitar seminggu.(*)