Sejarah Kenapa 5 Oktober Jadi Hari Ulang Tahun TNI, Bakal Diwarnai dengan Panggung Religi di Aceh
Di Aceh sendiri, dalam menyelenggarakan rangkaian HUT ke-77 TNI, Kodam Iskandar Muda (IM) juga menyesuaikan dengan kondisi di Aceh.
Sejarah Kenapa 5 Oktober Jadi Hari Ulang Tahun TNI, Bakal Diwarnai dengan Panggung Religi di Aceh
SERAMBINEWS.COM - Tepat hari ini, Rabu (5/10/2022), Tentara Nasional Indonesia (TNI) merakayakan hari jadi yang ke-77 tahun.
TNI genap berusia 77 tahun, sama seperti umur Republik Indonesia.
Kali ini, Hari Ulang Tahun (HUT) TNI 2022 mengusung tema “TNI adalah Kita”.
Baca juga: Panglima TNI Jenderal Andika: 5 Prajurit Diperiksa terkait Tragedi Kanjuruhan, Empat Sudah Mengakui
Di Aceh sendiri, dalam menyelenggarakan rangkaian HUT ke-77 TNI, Kodam Iskandar Muda (IM) juga menyesuaikan dengan kondisi di Aceh.
Sehingga penyelenggaraannya dilaksanakan dalam bentuk rangkaian kegiatan ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Banda Aceh, donor darah, pembagian tali asih kepada para purnawirawan.
Kemudian pembagian sembako kepada masyarakat yang membutuhkan, upacara HUT ke 77 TNI, dan pameran alutsista.
Selanjutnya, dalam perayaan HUT TNI ini juga diwarnai dengan ceramah agama oleh da'i kondang Tanah Air, Ustaz Das’ad Latif, zikir, shalawat, termasuk panggung religi yang akan menampilan grup musik Ibu Kota, Wali Band.
Hal tersebut telah disampaikan Pangdam IM, Mayjen TNI Mohamad Hasan dalam kunjungan silaturahmi ke Kantor Harian Serambi Indonesia, Senin (3/10/2022).
Baca juga: Megawati dan Prabowo Akrab Saat Peringatan HUT ke-77 TNI di Istana, Sinyal Koalisi di Pilpres 2024?
Seperti yang dietahui oleh masyarakat Indonesia, TNI memiliki sejarah panjang sejak pertama kali dibentuk.
Namanya juga telah mengalami beberapa kali perubahan hingga akhirnya menjadi TNI.
Lalu bagaimana sejarahnya 5 Oktober diperingati sebagai Hari Jadi TNI?
Sejarah TNI
jika ditarik ke belakang, hari lahir TNI berarti jatuh pada tanggal 5 Oktober 1945.
Berdasarkan penjelasan sejarah TNI di laman resmi tni.mil.id, pada hari itu TNI yang semula bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR) diubah namanya menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Perubahan ini dilakukan dengan dasar Maklumat Pemerintah.
Bunyi maklumat tersebut adalah sebagai berikut: "Untuk memperkuat perasaan umum, maka diadakan satu Tentara Keamanan Rakyat,"
Baca juga: Sambut HUT Ke-77 TNI, Kodim dan Lanal Simeulue Gelar Karya Bhakti di Pelabuhan Kargo
Tentara Keamanan Rakyat (TKR)
Mengapa kelahiran TKR dijadikan hari lahir TNI, disebutkan bahwa TKR adalah pasukan atau aparat resmi yang pertama kali dimiliki Indonesia setelah kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Sebelumnya, Indonesia belum memiliki angkatan atau pasukan tentara resmi, karena dalam menghadapi kekuatan asing yang ada, Pemerintah memiliki kebijakan untuk mengedepankan strategi diplomasi.
Sehingga, BKR yang sudah ada sebelum TKR ternyata bukan lah suatu angkatan perang, melainkan hanya berfungsi sebagai pertahanan sipil.
Namun ternyata perubahan dari BKR menjadi TKR sempat menimbulkan banyak pendapat.
Para pemuda tidak menyetujui kebijakan pemerintah tersebut.
Alasannya Indonesia saat itu masih harus menghadapi kekuatan militer baik Jepang, Inggris, dan Belanda untuk mempertahankan kemerdekaan.
Digagas oleh Urip Sumoharjo
TKR dibentuk berangkat dari kegelisahan Urip Sumoharjo di hari-hari awal kemerdekaan Republik.
Sejak awal pembentukannya di masa perjuangan kemerdekaan, pasukan militer nasional ini memang mengalami sejumlah pergantian nama hingga diganti menjadi TNI pada 3 Juni 1947 oleh Presiden Soekarno.
Dan nama TNI ini lah yang masih bertahan sampai detik ini.
Untuk tugas pokok TNI saat ini adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Serta melindungi bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari berbagai ancaman. (Serambinews.com/Fadillah Fitri Dayanti)