Berita Abdya
Abdya Gelar Rembuk Stunting, Pj Bupati: Tradisi Jok Bu Bidan Bagian dari Upaya Pencegahan Stunting
Tradisi jok bu bidan ini, kata Pj Bupati Abdya, H Darmansah, adalah salah satu cara pencegahan stunting.
Penulis: Taufik Zass | Editor: Mursal Ismail
Tradisi jok bu bidan ini, kata Pj Bupati Abdya, H Darmansah, adalah salah satu cara pencegahan stunting.
Laporan Taufik Zass | Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Penjabat atau Pj Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), H Darmansah SPd MM, mengungkapkan bahwa, di Aceh sebenarnya persoalan pencegahan stunting ini sudah dilakukan dengan cara kearifan lokal.
Salah satunya adalah tradisi jok bu bidan.
Tradisi jok bu bidan ini, kata Pj Bupati Abdya, H Darmansah, adalah salah satu cara pencegahan stunting.
Di mana, ibu hamil itu diantarkan nasi, buah-buahan, dan juga penunjang gizi lainnya. "Oleh karenanya tradisi ini perlu dilestarikan. Namun demikian, gizi lainnya juga perlu diperhatikan," pesan Darmansah.
Hal itu disampaikan Pj Bupati Abdya saat membuka kegiatan rembuk stunting tingkat kabupaten di Aula Bappeda Abdya, Selasa (11/10/2022).
Rembuk stunting ini sendiri bertujuan untuk meningkatkan integrasi gizi dalam pencegahan dan penurunan angka stunting di kabupaten setempat.
H Darmansah menjelaskan bahwa, Pencegahan stunting ini sudah menjadi program Nasional. Oleh karenanya, stunting ini juga menjadi program Pj Bupati Abdya. "Generasi penerus bangsa harus sehat, cerdas, kreatif, dan produktif," papar H Darmansah.
Lebih lanjut, H Darmansah, mengatakan jika anak-anak terlahir sehat tumbuh dengan baik dan didukung oleh pendidikan yang berkualitas, maka mereka akan menjadi generasi yang menunjang kesuksesan pembangunan bangsa.
"Sebaliknya, jika anak-anak terlahir dan tumbuh dalam situasi kekurangan gizi kronis, mereka akan menjadi anak yang kerdil sehingga menjadi generasi yang tidak produktif bagi negara," kata Darmansah.
Menurut Pj Bupati, salah satu masalah gizi yang ditemukan dan menjadi isu nasional sekarang ini adalah Stunting.
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan, sehingga anak lebih pendek dari rata-rata tinggi anak seusianya.
"Masih tingginya persentase stunting pada balita ini, menunjukkan bahwa stunting masih menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat," tambah Darmansah.
Bila tidak ada pencegahan yang tepat terhadap masalah ini, lanjut Darmansah, maka dapat mengakibatkan tidak optimalnya perkembangan otak, fisik, dan berpengaruh pada sistem kekebalan anak tersebut.
"Dan tentunya di masa mendatang dapat menyebabkan hilangnya generasi (loss of generation) karena kemampuan bersaing mereka yang lemah," ungkapnya.
H Darmansah juga mengatakan, dalam Islam juga menganjurkan umatnya agar jangan sampai meninggalkan generasi yang lemah, baik dari segi akidah, ilmu, maupun fisik.
"Maka kita sebagai muslim sudah diajarkan bagaimana menjaga anak agar bisa menjadi generasi unggul dan berguna," kata Darmansah.
Dalam rangka mendukung dan mengoptimalkan peran para pihak yang berkepentingan dan lintas sektor dalam pencegahan dan penanganan stunting, Pemerintah Abdya memandang perlu untuk melaksanakan pertemuan Rembuk Stunting tingkat kabupaten setempat.
"Pertemuan Rembuk Stunting ini merupakan salah satu wadah bagi semua lintas sektor terkait, dalam menyamakan persepsi untuk menyusun strategi intervensi yang terencana, terpadu dan fokus pada solusi dalam hal penanganan stunting di Kabupaten Abdya," jelasnya.
Rembuk Stunting ini, lanjut Darmansah, juga merupakan bentuk komitmen Pemkab Abdya dalam melakukan pencegahan dan penurunan stunting di kabupaten tersebut.
Sementara itu, Kepala DPMP4 Abdya, Nur Afni dalam sambutannya mengatakan, percepatan penurunan stunting merupakan salah satu prioritas Nasional yang membutuhkan keterpaduan penyelenggaraan intervensi pada lokasi dan kelompok sasaran prioritas (pada masa 1000 HPK).
"Untuk mencapai keterpaduan tersebut kita akan melaksanakan 8 aksi konvergensi /integrasi untuk menyelaraskan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pemantauan, dengan tujuan untuk meningkatkan integrasi gizi dalam pencegahan dan penurunan stunting," ujar Nur Afni.
Ia mengatakan, pertemuan Rembuk Stunting Tingkat Kabupaten Abdya dilaksanakan selama satu hari.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 36 orang peserta yang terdiri atas berbagai instansi antara lain, Bappeda, Dinas Kesehatan, DPMP4, Perkim, Disdikbud, Badan Keuangan Kabupaten, Dinas Pertanian, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Sosial, Kemenag, Dan Para Camat.
Dalam kegiatan itu, selain dihadiri Pj Bupati Abdya, H Darmansah SPd MM, juga turut hadir Wakil Ketua DPRK Hendra Fadli SH, Sekda Salman Alfarisi ST, Unsur Forkopimkab, Kepala BKKBN Aceh, Sahidal Kastri, para Kepala SKPK, dan tamu undangan lainnya. (*)