Tragedi Kanjuruhan
Jika Iwan Bule Dipaksa Mundur dari Ketum PSSI, Shin Tae-yong Juga Siap Angkat Kaki dari Timnas
Shin Tae-yong menyatakan sikapnya terkait tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan banyak jatuh korban....
SERAMBINEWS.COM - Shin Tae-yong menyatakan sikapnya terkait tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan banyak jatuh korban.
Pelatih Timnas Indonesia itu mengucapkan turut berduka atas tragedi Kanjuruhan dan keluarga korban.
Shin Tae-yong lalu berjanji untuk mengobati duka pecinta sepak bola Indonesia dengan mempersembahkan prestasi ke depannya.
Hal itu disampaikan melalui instagram pribadinya @shintaeyong7777.
"Pertama-tama saya ingin mengucapkan turut berduka cita atas tragedi Kanjuruhan, Malang."
"Saya juga seorang suami dari istri dan seorang bapak dari 2 anak. Saya ingin memberikan dukungan penuh kepada para korban dan keluarga korban."
"Saya ingin memberikan harapan kepada semua orang Indonesia yang tersakiti karena tragedi kali ini walaupun dukungan saya tidak dapat menjadi kekuatan yang besar bagi keluarga korban."
"Cara saya untuk memberi harapan adalah memberikan hasil baik dengan berprestasi di sepak bola yang masyarakat sukai," bunyi caption Shin tae-yong di unggahan instagram miliknya.
Lebih lanjut, juru taktik berusia 52 tahun itu gantian membahas nasib Mochamad Iriawan selaku Ketua Umum (Ketum) PSSI.
Iriawan didesak oleh banyak pihak untuk mundur dari jabatannya, sebagai bentuk pertanggungjawaban Tragedi Kanjuruhan.
Menurutnya, Iwan Bule adalah sosok yang sangat mencintai sepak bola Indonesia dengan sungguh-sungguh.
"Seseorang yang sangat mencintai sepakbola Indonesia dengan kesungguhan hati dan memberikan dukungan penuh dari belakang agar sepak bola dapat berkembang adalah Ketua Umum PSSI," lanjut caption Shin Tae-yong.
Situasi pelik yang menimpa Iriawan membuatnya harus bersikap tegas.
Ia mengaku siap meninggalkan Timnas Indonesia jika Ketum PSSI yang akrab disapa Iwan Bule mengundurkan diri dari jabatannya.
"Menurut saya, jika Ketua Umum PSSI harus bertanggung jawab atas semua yang terjadi dan mengundurkan diri, maka saya pun harus mengundurkan diri."
"Karena saya pikir jika terdapat kesalahan dari rekan kerja yang bekerja bersama sebagai 1 tim, maka saya pun juga memiliki kesalahan yang sama. Kita adalah 1 tim."
"Sepak bola tidak bisa sukses jika hanya performa 11 pemain inti saja yang bagus, bukan juga hanya staf pelatih saja yang bagus, kita bisa mencapai kesuksesan ketika semuanya menjadi satu tim mulai dari pemain inti, pemain cadangan, staf pelatih, official, semua karyawan federasi termasuk Ketua Umum."
"Itulah filosofi sepak bola saya. Sepak bola adalah salah satu olahraga yang tidak akan bisa menang dengan hanya 1 orang saja yang bagus kinerja kerjanya," tegasnya.
Sebagaimana diketahui, Shin Tae-yong merupakan pilihan langsung Iwan Bule untuk memperbaiki peforma Timnas Indonesia.
Dikutip laman Transfermarkt, Shin Tae-yong diikat kontrak PSSI sejak 1 Januari 2020 lalu.
Selama bekerja untuk Timnas Indonesia, Shin Tae-yong berhasil mempersembahkan prestasi mengagumkan.
Seperti meningkat rangking FIFA Timnas Indonesia yang kini menduduki peringkat 155 dunia.
Berikutnya membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Asia 2023, mendapatkan perunggu SEA Games 2021 hingga menyabet runner-up Piala AFF 2020.
"Saya dengan masyarakat Indonesia dapat mengembangkan sepak bola Indonesia bersama setelah saya datang ke Indonesia pada tahun 2020."
"Ini adalah prestasi atau hasil yang dibuat oleh para pemain, fans dan Ketua Umum PSSI yang memilih saya."
"Sangat disayangkan nyatanya semua tanggung jawab dialihkan kepada Ketua Umum. Beliau telah mengembangkan sepak bola Indonesia secara keseluruhan."
"Pasti bisa juga mengatasi keadaan ini dengan baik. Saya pun akan berusaha lebih keras agar sepak bola Indonesia lebih maju lagi."
"Sebagai penutup, sekali lagi saya ingin mengucapkan bahwa saya ingin memberikan dukungan penuh kepada para korban, keluarga korban dan seluruh masyarakat Indonesia," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Ipunk)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Sikap Shin Tae-yong soal Tragedi Kanjuruhan, Siap Tinggalkan Timnas Indonesia jika Ketum PSSI Mundur"