Video
VIDEO Demo Tenaga Kesehatan Sukarela Berlanjut, Minta Copot Direktur RSUCM
Tenaga sukarela RSU Cut Meutia, akan terus melakukan aksi atau menduduki rumah sakit sebelum ada kejelasan dari manajemen rumah sakit
Penulis: Zaki Mubarak | Editor: T Nasharul
Laporan: Zaki Mubarak | LHOKSEUMAWE
SERAMBINEWS.COM - Sudah tiga hari puluhan tenaga sukarela kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia (RSUCM) Kabupaten Aceh Utara, masih melanjutkan aksinya di rumah sakit milik Pemkab Aceh Utara tersebut, pada Rabu (12/10/2022) bahkan mereka masih mogok bekerja sejak Senin (10/10/2022) sampai kemarin.
Mereka juga tidak masuk kerja hingga Surat Keputusan (SK) pengangkatan yang telah dijanjikan Direktur RSUD Cut Meutia Aceh Utara ditandatangani.
Dilansir Serambi, sebelumnya ratusan pegawai non aparatur sipil negara itu telah melakukan aksinya di pintu pagar kantor bupati Aceh Utara Senin siang (10/10/2022).
Baca juga: Sudah Lima Hari, Bayi yang Ditemukan Dalam Kardus Masih Dirawat di RSUCM, Begini Kondisinya
Lalu pada siang menjelang sorenya, puluhan tenaga sukarela tersebut kembali melakukan aksi demo di depan RSUCM Aceh Utara. Bahkan mereka sebagian dari mereka, berdemo sampai malam hari.
Akibatnya jumlah yang bertugas di RSUD Cut Meutia Aceh Utara berkurang drastis, sehingga mengganggu pelayanan kesehatan.
Karena dari sekitar 1.200 tenaga medis di RSUD Cut Meutia Aceh Utara, 800 lebih di antaranya adalah tenaga sukarela.
Selain itu beberapa personel polisi meminta mereka tidak melakukan aksi demo karena dapat mengganggu pelayanan.
Namun, tenaga sukarela tersebut terus keluar dari ruangan dan berkumpul di depan RS tersebut untuk aksi mogok kerja.
Tenaga sukarela itu menuntut beberapa poin kepada pemerintah Aceh Utara untuk memperjuangkan nasib mereka agar masuk pendataan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Baca juga: Inilah Hadis Najafi, Gadis 20 Tahun yang Tewas Ditembak 6 Peluru Saat Demo Tak Pakai Jilbab di Iran
Koordinasi aksi Masrizal mengatakan tenaga sukarela RSU Cut Meutia, akan terus melakukan aksi atau menduduki rumah sakit sebelum ada kejelasan dari manajemen rumah sakit.
"Kami minta kepada PJ Bupati Aceh Utara segera mengeluarkan surat keputusan Badan Layanan Umum Daerah atau disingkat BLUD kepada tenaga sukarela RSUD Cut Meutia yang sah secara hokum. Lalu menetapkan gaji sesuai upah minum pekerja kepada tenaga sukarela,” pinta Musrizal, Rabu (12/10/2022).
Selain itu lanjut Musrizal, tenaga sukarela meminta kepada Badan Pengawas Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) perwakilan Provinsi Aceh, agar mengaudit keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia. "Kami meminta pihak yang berwenang agar mencopot Direktur RSUDCM, serta mengevaluasi manajemennya,” ungkapnya.(zak)
Narator: Syita
Editor: T. Nasharul