Internasional

Komisaris Tinggi HAM PBB Prihatinkan Tindakan Keras Pasukan Keamanan Iran ke Demonstran

Volker Turk, Komisaris Tinggi HAM PBB mengatakan sangat prihatin dengan tindakan keras tanpa henti oleh pasukan keamanan Iran terhadap demonstran.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Para mahasiswa melakukan demonstrasi untuk mengutuk polisi moral Iran yang telah menyebabkan kematian Mahsa Amini di Teheran, Iran. 

SERAMBINEWS.COM, NEW YORK - Volker Turk, Komisaris Tinggi HAM PBB mengatakan sangat prihatin dengan tindakan keras tanpa henti oleh pasukan keamanan Iran terhadap demonstran.

Termasuk laporan penangkapan sewenang-wenang dan pembunuhan serta penahanan anak-anak.

Lebih dari sebulan setelah protes nasional pecah atas kematian Mahsa Amini, sebanyak 23 anak tewas dan banyak lagi terluka di sejumlah provinsi.

Para korban terkena tembakan peluru tajam atau pelet logam dari jarak dekat. atau dengan pemukulan fatal, menurut kantor Turk, seperti dilansir AFP, Rabu (19/10/2022).

Ravina Shamdasani, juru bicara Komisaris Tinggi HAM PBB mengatakan pasukan keamanan telah melakukan penggerebekan di beberapa sekolah.

Tempat, anak-anak ditangkap, bersama dengan kepala sekolah yang menolak bekerja sama dengan petugas.

Baca juga: Pemanjat Tebing Iran Tunjukkan Solidaritas ke Demonstran, Lepas Jilbab Saat Berkompetisi di Seoul

Menteri Pendidikan Iran mengkonfirmasi sejumlah anak yang tidak ditentukan dikirim ke pusat psikologis setelah mereka ditahan saat berpartisipasi dalam protes anti-pemerintah.

“Di bawah perjanjian hak asasi manusia, yang diterima oleh Iran, Republik Islam memiliki kewajiban untuk melindungi hak anak untuk hidup dalam keadaan apapun," katanya.

"Iran harus menghormati dan melindungi hak mereka atas kebebasan berekspresi dan protes damai,” kata Shamdasani.

“Selain penangkapan massal demonstran, kami juga menerima laporan penangkapan 90 anggota masyarakat sipil," tambahnya.

Dikatakan, mereka yang ditangkap termasuk pembela hak asasi manusia, pengacara, seniman, dan jurnalis.

Pada 12 Oktober 2022, tiga pengacara ditangkap saat mereka berdemonstrasi di luar asosiasi pengacara di Teheran.

Baca juga: Siswi Iran Tolak Nyanyikan Lagu Mendukung Pemerintah, Dipukul Sampai Mati Oleh Pasukan Keamanan

Sejumlah besar tahanan tersebut, bersama dengan mahasiswa, politisi oposisi dan aktivis lingkungan, di antara narapidana penjara Evin di Teheran, di mana kebakaran terjadi pada 15 Oktober 2022.

Meskipun keadaan di sekitar kebakaran masih belum jelas, ada laporan tentang ledakan dan tembakan. Para
pejabat Iran mengatakan delapan tahanan tewas dan 61 lainnya luka-luka.

Banyak tahanan dilaporkan dipukuli selama insiden tersebut dan dipindahkan ke pusat penahanan lainnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved