Breaking News

Internasional

Presiden Rusia Minta Drone Canggih Arash 2, Iran Menolak Dengan Alasan Teknis

Presiden Rusia Vladimir Putin telah meminta Iran memasok drone canggih Arash 2.

Editor: M Nur Pakar
kopenhagen.net
iran memiliki drone canggih Arash 2. 

SERAMBINEWS.COM, TEHERAN - Presiden Rusia Vladimir Putin telah meminta Iran memasok drone canggih Arash 2.

Tetapi, pemerintah Iran menolak permintaan itu dengan alasan teknis.

“Rusia ingin membeli ratusan rudal kami, bahkan rudal jarak menengah," kata pejabat Iran.

"Kami telah mengatakan dapat segera mengirimkan beberapa ratus rudal jarak pendek Zolfaghar dan Fateh 110," tambahnya, seperti dilansir AFP, Selasa (18/10/2022).

“Saya tidak bisa memberi Anda waktu yang tepat, tetapi segera, segera akan dikirim ke Rusia," ujarnya.

Baca juga: Serangan Drone Kamikaze Iran Mulai Khawatirkan Israel, Seperti Ledakan Kuat di Kiev

Moskow secara khusus meminta rudal jarak pendek Fateh 110 dan Zolfaghar dari permukaan ke permukaan.

Pengiriman direncanakan akan dilakukan dalam waktu maksimal 10 hari, kata diplomat Iran lainnya.

Pada September 2022, Teheran telah menolak permintaan Presiden Vladimir Putin untuk memasok drone serangan jarak jauh Arash 2 canggih Iran, lansir Reuters.

Ketika ditanya alasan penolakannya, salah satu pejabat iran menyebutkan beberapa masalah termasuk masalah teknis.

“Komandan Pengawal Revolusi Iran khawatir jika Rusia menggunakan drone Arash 2 ini di Ukraina, orang AS mungkin memiliki akses ke teknologi kami," ujarnya.(*)

Baca juga: Rusia Dikabarkan Pesan Drone Terkuat Iran yang Didesain untuk Serang Israel, Ukraina Kian Terjepit

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved