Berita Banda Aceh

2 Fakultas di USK Banda Aceh Ishlah, Setelah Mahasiswa Sempat Tawuran Hingga Rusak Fasilitas Kampus

Rekonsiliasi tersebut berlangsung di Kampus FP, kawasan Darussalam, Banda Aceh, Jumat, 21 Oktober 2022.

Penulis: Jamaluddin | Editor: Mursal Ismail
HUMAS USK
Wakil Rektor III USK, Prof Dr Mustanir MSc, memimpin doa bersama seusai pertemuan antara mahasiswa FT dan FP USK di pelataran gedung Ormawa kampus setempat, Jumar, 21 Oktober 2022 

Rekonsiliasi tersebut berlangsung di Kampus FP, kawasan Darussalam, Banda Aceh, Jumat, 21 Oktober 2022.

Laporan Jamaluddin I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Fakultas Teknik (FT) dan Fakultas Pertanian (FP) Universitas Syiah Kuala (USK) sepakat melakukan ishlah setelah sebelumnya sempat ada kesalahanpahaman di antara kedua pihak.

Rekonsiliasi tersebut berlangsung di Kampus FP, kawasan Darussalam, Banda Aceh, Jumat, 21 Oktober 2022.

Pihak universitas mengadakan gotong royong bersama, yang diakhiri dengan makan siang kuah beulangong. Area utama yang dibersihkan adalah depan sekretariat ormawa FP dan sekitarnya. 

Mahasiswa kompak menyapu halaman, membersihan sampah juga beberapa bekas pecahan kaca. Setelah semuanya bersih, pihak kepolisian menggulung police line yang dalam beberapa hari terakhir dipasang di area tersebut. 

Wakil Rektor III USK, Prof Dr Mustanir MSc, di hadapan mahasiswa teknik maupun pertanian mengatakan, apa yang sudah terjadi menjadi pelajaran bagi semua pihak, termasuk para pemangku kepentingan di USK untuk terus menjaga anak didiknya.

Baca juga: Gegara Kutipan Sastra "Buku Cinta dan Pesta", Mahasiswa Dua Fakultas di USK Tawuran, 3 Orang Terluka

"Perkara itu menjadi pelajaran untuk kita semua. Kami diamanahkan untuk menjaga kalian. Hari ini saya bangga dan bahagia atas damai yang terajut.

Atas itikad baik kita semua ini, tentu yang paling sedih adalah syaitan yang memang tidak menyukai dan terus memprovokasi cucu Adam untuk berseteru," ucap Prof Mustanir. 

Kepada mahasiswa FP dan FT serta seluruh mahasiswa USK, ia berpesan bahwa setiap jengkal tanah USK merupakan wakaf yang kemudian bangunannya dibangun dari tahun ke tahun, melalui berbagai dana. 

Termasuk dana masyarakat dalam bentuk UKT mahasiswa. "Maka, kalau kemudian ada perusakan aset, berarti merusak aset kita sendiri," ucap Mustanir.

Untuk itu, WR III mengharapkan kepada mahasiswa dan keluarga besar USK untuk menjaga kampus ini sebaik mungkin. 

Kondisi sejumlah ruangan yang pecah kaca akibat tawuran dua fakultas di USK, Rabu (12/10/2022) malam.
Kondisi sejumlah ruangan yang pecah kaca akibat tawuran dua fakultas di USK, Rabu (12/10/2022) malam. (Foto Dok Polresta Banda Aceh)

Baca juga: Mahasiswa Dua Fakultas di USK Tawuran, Perusak Fasilitas Kampus akan Disanksi

"Apapun mata kuliah yang ada, tujuan paling tinggi adalah bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Saya mengucapkan selamat kepada dua fakultas yang telah berhasil kembali menampakkan persatuan dan kebersamaan. Kita bersinergi untuk tujuan mulia, membangun pendidikan Aceh," tutup Mustanir. 

Senada dengan itu, Dekan FT, Prof Dr Ir Alfiansyah Yulianur BC, meminta mahasiswa dan semua unsur yang terlibat untuk memetik pelajaran dari peristiwa yang lalu. Karena itu, ia berharap tak ada lagi dendam bagi kedua pihak. 

"Ini sebuah pelajaran, kalau kita ambil hikmah tentu sangat banyak. Yang lalu biarlah berlalu, lupakan semuanya. Kita berjabat tangan, bergandengan tangan, menyonsong masa depan yang cerah," tutur Prof Alfian. 

Kepada mahasiswa teknik, ia menggarisbawahi bahwa berani berbuat artinya juga berani bertanggung jawab.

Dirinya menyampaikan bahwa mahasiswa sekarang secara sunatullah merupakan pemimpin di masa depan.

Kepada FP, ia juga menyampaikan permohonan maaf. 

"Saya selaku orang tua dari Fakultas Teknik, mewakili civitas akademika, memohon maaf mungkin kesilapan berlebihan dari anak kami. Ke depan, ini jangan lagi terulang. Saya tekankan, berani berbuat berani bertanggungjawab," sebut Dekan FT. 

Sementara itu, Dekan FP, Prof Dr Ir Samadi MS, memandang harmonisasi dan sinergitas semua fakultas sangatlah penting untuk kemajuan USK.

Oleh karena itu, kondusifitas kampus menjadi indikator penting bagi USK yang kini sedang mengejar predikat world class university. 

"Kami dari unsur pimpinan mengapresiasi dari inisiatif kedua pihak untuk damai. Untuk kita bersama-sama menuju sesuatu yang lebih baik ke depannya," ujar Prof Samadi. 

Saat ini, katanya, yang paling penting bagi semua mahasiswa USK adalah kreativitas serta inovasi. Dengan demikian, akan lahir prestasi yang membanggakan tidak hanya dalam jangka pendek, namun dikenang oleh anak cucu. 

"Kita sudah kompak sekarang. Ini sudah persetujuan bersama. Kita sama-sama berharap, ke depan tidak terjadi lagi hal yang tak diinginkan," pesan Dekan FP. 

Selain unsur rektorat, rekonsiliasi itu turut dihadiri dekanan dan BEM dari kedua fakultas, alumni kedua fakultas, perwakilan Polda Aceh, dan unsur Koramil setempat. 

Mahasiswa Dua Fakultas di USK Tawuran, Perusak Fasilitas Kampus akan Disanksi

Seperti diberitakan Serambinews.com sebelumnya, mahasiswa dari dua fakultas di Universitas Syiah Kuala (USK) terlibat tawuran pada Rabu (12/10/2022) malam.

Akibat tawuran mahasiswa Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknik itu, tiga orang mengalami luka-luka.

Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Joko Krisdiyanto SIK, melalui Kasat Reskrim, Kompol Fadilah Aditya Pratama SIK, Kamis (13/10/2022), mengatakan, kejadian itu menyebabkan kerusakan bangunan dan melukai beberapa mahasiswa.

"Benar, ada tawuran mahasiswa Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknik di USK, tadi malam (Rabu malam-red)," ujar Fadilah, kemarin.

Dalam kejadian itu, sebutnya, kaca Sekretariat BEM Fakultas Pertanian pecah, serta pagar belakang Fakultas Pertanian dan tiga sepeda motor rusak.

"Selain itu, tiga mahasiswa mengalami luka-luka, sehingga harus ditangani tim medis," jelasnya.

Ia mengungkapkan, kerusuhan itu berawal dari kesalahpahaman seorang mahasiswa Fakultas Pertanian terhadap sebuah kutipan sastra yang bertemakan ‘Buku Cinta dan Pesta.

’Tema tersebut dibahas saat temu ramah mahasiswa baru angkatan 2022 yang diselenggarakan BEM Pertanian USK sekitar sebulan lalu.

"Hak cipta Buku Cinta dan Pesta tersebut dianggap milik Fakultas Teknik.

 
Sehingga Fakultas Teknik meminta Fakultas Pertanian untuk mengklarifikasi dan meminta maaf kepada mereka," ungkapnya.

Namun, lanjut Fadilah, Fakultas Pertanian tak menerima tindakan tersebut dan menganggap sebagai bentuk pelecehan personal yang mencederai citra mereka.

Kemudian, kejadian itu dilaporkan ke Biro USK dengan tujuan agar kesalahpahaman itu dapat dimediasi.

Tapi, belum berhasil dan akhirnya terjadi tawuran tersebut.

Mengetahui kejadian itu, tambah Fadilah, Polresta Banda Aceh langsung menurunkan personel untuk membubarkan tawuran antar mahasiswa tersebut.

Beberapa saat kemudian, situasi menjadi kondusif kembali.

"Untuk mengetahui terduga pelaku, Polresta Banda Aceh sedang melakukan penyelidikanm" pungkas Kompol Fadilah Aditya Pratama SIK.

Akan diberi sanksi

USK siap memberikan sanksi kepada siapapun pelaku perusakan fasilitas kampus.

Hal itu terkait peristiwa penyerangan oleh sekelompok mahasiswa Fakultas Teknik terhadap Gedung Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Fakultas Pertanian pada Kamis (13/10/2022) dini hari WIB.

Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Rektor I USK, Prof Dr Ir Agussabti MSi, saat meninjau lokasi gedung Ormawa yang dirusak massa tersebut.

Menurut Agussabti, apapun alasannya, penyerangan seperti itu tidak dapat dibenarkan.

Apalagi, pelakunya adalah mahasiswa yang semestinya turut bertanggung jawab menjaga fasilitas kampus.

Meskipun demikian, keputusan sanksi baru akan dibahas setelah pihak kepolisian melakukan proses penyelidikan terhadap kasus itu.

“Tentu kita harus tegas untuk hal-hal seperti ini.

Karena bagaimanapun juga, perilaku anarkis seperti itu harus ditindak tegas dan diproses sesuai hukum yang berlaku,” tegas Agussabti.

Untuk itu, kata dia, pimpinan universitas akan mencermati kembali akar permasalahan tersebut sebaik mungkin.

Sebab, sanksi juga akan diberikan kepada pihak yang turut memicu terjadi kejadian tersebut.

“Jadi, kita ingin memberi rasa keadilan kepada semua pihak.

Sebab, tidak mungkin penyerangan itu terjadi begitu saja,” ucapnya.

Sementara itu, Wakil Rektor III USK, Prof Dr Mustanir MSc, mengatakan, pemberian sanksi itu merupakan bentuk pembelajaran agar kejadian serupa tidak terulang lagi di masa mendatang.

Ia menilai, kejadian tersebut akan jadi bahan evaluasi bagi pimpinan dan dosen USK.

Sebab, menurut Mustanir, penyerangan yang dilakukan mahasiswa itu merupakan bentuk dari kegagalan dalam transfer nilai.

Sehingga proses pembinaan di lingkungan kampus tersebut semakin baik dan peristiwa seperti itu tidak terulang lagi.

Ia juga berharap kejadian itu menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar berpikir matang sebelum bertindak.

Sampai saat ini penyebab kericuhan masih terus didalami oleh pihak-pihak terkait.

Sebelumnya, Biro Kemahasiswaan USK sudah berupaya melakukan mediasi untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Mediasi yang dilakukan antara lain dengan mengajak kedua belah pihak duduk bersama.

Namun, upaya mediasi tersebut belum berhasil dan tanpa diduga terjadi penyerangan.

“Makanya, kita berharap semua pihak menahan diri dan tak terprovokasi,” pungkas Mustanir. (i/jal)

 

 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved