Berita Abdya

Harga TBS Kelapa Sawit di Abdya Naik, Ini Harga di PKS

Kendati kenaikan tidak begitu signifikan, paling tidak dengan kenaikan Rp 70/Kg ini bisa membantu petani kelapa sawit di Abdya dalam meringankan biaya

Penulis: Taufik Zass | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/ZAINUN YUSUF
Petani mengangkut TBS kelapa sawit yang baru dipanen di perkebunan rakyat kawasan Jalan 30, Kecamatan Babahrot, Abdya, Sabtu (18/7/2020). Informasi terbaru, harga TBS kelapa sawit di PKS di Abdya, hari ini, Jumat (21/10/2022), yaitu Rp 1.800 per kilogram 

Kendati kenaikan tidak begitu signifikan, paling tidak dengan kenaikan Rp 70/Kg ini bisa membantu petani kelapa sawit di Abdya dalam meringankan biaya pengangkutan.  

Laporan Taufik Zass | Aceh Barat Daya

SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Aceh Barat Daya atau Abdya mulai bergerak naik.

Jika harga pembelian di tingkat pabrik sebelumnya Rp 2.000/Kg, kini dilaporkan naik menjadi Rp 2.070/Kg.

Kendati kenaikan tidak begitu signifikan, paling tidak dengan kenaikan Rp 70/Kg ini bisa membantu petani kelapa sawit di Abdya dalam meringankan biaya pengangkutan.  

“Hari ini, harga TBS di Pabrik Kelapa Sawit atau PKS PT Mon Jambe-Babahrot, Abdya Rp 2.070 per kilogram.

Sedangkan pembelian tingkat petani Rp 1.750 – Rp 1.800 per kilogram,” kata seorang pengusaha pemasok TBS Kelapa Sawit di PT Mon Jambe-Babahrot, Abdya, saat dikonfirmasi Serambinews.com, Jumat (21/10/2022).

Baca juga: Jadi Satu-satunya Akses ke Sumut, Jalan Rusak di Pakpak Bharat Buat TBS Sawit Barsela Turun Harga

Sebagaimana diketahui, setelah sempat turun di kisaran harga Rp 1.600 - Rp 1.650/Kg di tingkat petani, kini harga TBS kelapa sawit di Kabupaten Abdya perlahan naik.

Di mana harga beli di tingkat petani beberapa pekan lalu Rp 1.700/Kg, kini naik menjadi Rp 1.800/Kg.

“Kalau hasil produksi sawit masyarakat saat ini sedang menurun dikarenakan sedang memasuki masa trek.

Musim trek adalah siklus yang pasti dialami tanaman sawit setiap tahun. Saat trek, produksi buah jauh berkurang. Itu artinya pendapatan petani juga berkurang," ungkap Ikhsan. (*)

 
 
 
 
 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved