Berita Lhokseumawe
Empat Kafe di Waduk Lhokseumawe Dibongkar Petugas, Jadi Lapak Muda Mudi Karaoke dan Joget Bareng
Pembongkaran bangunan tersebut diduga karena 4 kafe itu melanggar syariat Islam, tidak memiliki IMB, dan izin usaha lainnya.
Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Saifullah
Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Tim gabungan penertiban Pemko Lhokseumawe yang terdiri dari Satpol PP dan Wilayatul Hisbah, Forkopimcam Banda Sakti, dibantu personel dari TNI dan Polri melakukan pembongkaran terhadap empat buah cafe di sekitar Waduk Resorvoir Kota Lhokseumawe, Senin (24/10/2022).
Pembongkaran bangunan tersebut diduga karena 4 kafe itu melanggar syariat Islam, tidak memiliki IMB, dan izin usaha lainnya.
Selain itu, pembongkaran itu juga merupakan tindak lanjut dari dua surat teguran yang sudah dilayangkan kepada para pemilik cafe.
Kasatpol PP dan WH Kota Lhokseumawe, Zulkifli melalui Sekretaris Heri Maulana mengatakan, pembongkaran itu merupakan respon laporan dari masyarakat yang resah melihat banyaknya terjadi kegiatan-kegiatan yang melanggar syariat di café tersebut.
“Cafe-cafe ini sering dijadikan tempat karaoke dan joget-joget bercampur antara kaum pria dan wanita yang non-muhrim,” kata Heri.
“Jadi banyak keluhan warga dari dulu. Saat saya menjabat Camat Banda Sakti, pernah sekali kita gerebek dan mengamankan hampir 300 orang, kebanyakan bukan warga Kota Lhokseumawe,” terang Heri Maulana kepada Serambinews.com, Senin (24/10/2022).
Baca juga: Propam Razia Kafe dan Warkop, Sosialisasi Lalu Lintas di Pesantren
Selanjutnya, Heri menegaskan, bahwa ke depan pihaknya akan tingkatkan lagi penertiban sehingga para pemilik usaha dapat mencari rezeki sesuai koridor yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Lhokseumawe.
Selain itu, kegiatan penertiban ini tujuan dasarnya dalam rangka menuju Kota Lhokseumawe Beriman dan Kreatif.
Sementara itu, Asisten I Pemko Lhokseumawe, Maksalmina yang turut hadir dalam di lokasi pembongkaran menyampaikan, bahwa telah melakukan penertiban dalam rangka menciptakan keyamanan, ketertiban, dan keindahan sehingga bisa mewujudkan Lhokseumawe sebagai Kota Beriman.
“Pemko Lhokseumawe telah menyatakan diri bersiap untuk melawan segala ketidakteraturan, ketidaknyamanan, ketidakdisiplinan, kekotoran, dan hal-hal negatif lainya,” pungkas Maksalmina.(*)