Berita Banda Aceh

FKIP USK Gelar Seminar Nasional Pendidikan Berbasis Budaya, Diisi 2 Prof, Dalam Rangka Bulan Bahasa

Seminar bertema "Pendidikan Berbasis Budaya" ini digelar di Auditorium Lantai 3 FKIP USK Darussalam, Banda Aceh, Selasa (25/10/2022).

Penulis: Misran Asri | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Para narasumber berfoto bersama dosen serta mahasiswa/mahasiswi yang mengikuti seminar nasional dalam rangka memperingati Bulan Bahasa 2022 di Auditorium Lantai 3 FKIP USK Darussalam, Banda Aceh, Selasa (25/10/2022). Seminar ini dilaksanakan Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP USK.  

Seminar bertema "Pendidikan Berbasis Budaya" ini digelar di Auditorium Lantai 3 FKIP USK Darussalam, Banda Aceh, Selasa (25/10/2022).

Laporan Misran Asri  | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Memperingati Bulan Bahasa 2022, Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia (PBI) FKIP Universitas Syiah Kuala atau USK, Banda Aceh, menggelar seminar nasional

Seminar bertema "Pendidikan Berbasis Budaya" ini digelar di Auditorium Lantai 3 FKIP USK Darussalam, Banda Aceh, Selasa (25/10/2022).

Seminar yang diberi pengantar oleh Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia, Dr Drs Denni Iskandar, MPd itu dibuka oleh Wakil Dekan I FKIP USK DR Sanusi, MSi, di Auditorium Lantai 3 FKIP USK, Darussalam.

Seminar ini menghadirkan pemateri mantan Rektor UIN Ar-Raniry Aceh, Prof Dr Warul Walidin, AK,MA.

Kemudian Guru Besar Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP USK yang juga Ketua I HISKI Pusat, Prof Dr Mohd Harun, MPd serta Budayawan/Novelis Aceh, Azhari Aiyub.

Dosen dan ratusan mahasiswa turut menghadiri seminar yang dipandu Koordinator Prodi PBI Armia, SPd, MHum.

Baca juga: Alhamdulillah, Pendidikan Geografi FKIP USK Kini Terakreditasi Unggul

"Alhamdulillah seminar berlangsung lancar, sukses, dan sangat apik.

Karena para narasumber sangat berkompeten dan materi sangat kontekstual, berhubungan langsung dengan Pendidikan di Aceh.

Khususnya kontribusi local wisdon dalam Pendidikan pada umumnya serta Pendidikan Bahasa khususnya," kata Armia.

Ia menjelaskan dengan materi yang langka dan sangat menyentuh yang disampaikan para narasumber, sehingga seminar nasional itu menjadi primadona dosen dan ratusan mahasiswa yang memilih bertahan dan baru membubarkan diri seusai seminar berakhir.

"Semoga kearifan lokal/local wisdon Aceh menjadi materi yang perlu diperhitungkan dalam kancah pendidikan di Aceh di masa yang akan datang, semoga pendidikan Aceh semakin bergiwang," demikian Koordinator Prodi PBI Armia, SPd, MHum. (*)  

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved