Berita Aceh Timur
Harga TBS Sawit di Desa Terisolir Aceh Timur Ini Hanya Rp 400/Kilogram, Sembako untuk Mereka Mahal
Warga di pedalaman Aceh Timur yang terisolir ini susah menjual hasil tani seperti buah kelapa sawit, pinang, kelapa, jengkol, pete, dan lain sebagainy
Penulis: Zubir | Editor: Mursal Ismail
Terkadang, jika musim kemarau air sungai yang menyusut menyebabkan di titik Sungai Batu Katak tak bisa dilalui boat, karena terjadi pendangkalan di daerah bebatuan dan tebing itu.
Kemudian dari Babo, warga Desa Melidi barulah bisa melalui jalur darat menuju daerah perkotaan di Kuala Simpang, Aceh Tamiang.
Sedangkan sebaliknya, warga Melidi yang kembali ke desanya membutuhkan waktu 3 jam karena boat harus melawan arus sungai yang turun ke muara laut Aceh Tamiang itu.
Belum ada jalan
Sementara sampai saat ini belum ada akses jalan darat permanen yang bisa dilalui masyarakat Desa Melidi, Tampur Bor, Tampur Paloh, HTI Ranto Naro, untuk menuju ke daerah Babo atau ke kawasan perkotaan.
Pemerintah Aceh Timur maupun Provinsi Aceh belum membangun jalan bagi masyarakat di sana, padahal jika jalan tembus dibangun, hanya butuh waktu 1 jam menuju Babo Aceh Tamiang dengan sepeda motor.
Seorang ibu menggendong bayinya harus naik ke darat saat boat yang ia tumpangi kandas di Sungai Batu Katak disaat volume air sungai menyusut beberapa waktu lalu (Kiriman Keuchik Desa Melidi)
Baca juga: VIDEO - Offroader AFX IX 2022 Menembus Melidi Desa Terisolir di Pedalaman Aceh Timur
Selama ini menurut warga di sana, sudah sering terjadi kecelakaan boat yang terbalik di sungai Batu Katak, hingga memakan korban nyawa dan harta benda milik warga yang hanyut ke sungai.
Bahkan berapa tahun silam, seorang guru desa terpencil asal Bandung, Jawa Barat, yang bertugas di desa pedalaman Aceh Timur ini merenggang nyawa, karena boat ia tumpangi terbalik di Sungai Batu Katak.
Meski air sungai kencang dan tinggi, warga di sana tetap harus mengarungi sungai tersebut, karena tidak ada cara lain untuk membeli stok kebutuhan makanan untuk rumah tangga mereka.

Baca juga: Jadi Satu-satunya Akses ke Sumut, Jalan Rusak di Pakpak Bharat Buat TBS Sawit Barsela Turun Harga
Listrik padam berhari-hari
Listrik ke daerah ini tersambung dari Peunaron Aceh Timur, jika listrik padam bisa sampai berhari-hari, karena akses laporan ke petugas sulit sebab susahnya sinyal handphone yang nyaris belum ada sinyal di daerah itu.
Namun baru sebulan terakhir ini, di Desa Melidi ini sudah terpasang internet Telkomsel tembak, supaya mereka bisa berkomunikasi via medsos seperti WhatsApp dan lainnya.
Untuk menyambung hidup terutama menjual hasil bumi dan membeli sembako, selama ini penduduk Desa Melidi dan 3 desa lainnya di daerah padalaman paling timur Provinsi Aceh ini (Aceh Timur) harus mengarungi Sungai Batu Katak atau 'Sungai Maut' begitu sebutan warga di sana.
Tidak ada akses jalan darat bagi mereka untuk menuju Aceh Tamiang yang merupakan kawasan terdekat untuk mereka jangkau, karena wilayah itu dikelilingi sungai serta banyak aliran anak sungai dan bukit hutan belantara.