Berita Subulussalam
Bhabinkamtibmas Polsek Rundeng Subulussalam Bantu Warga Terdampak Banjir, Balita Digendong
Atas kondisi ini, para personel Polsek Rundeng hingga Rabu (2/11/2022) berjibaku membantu warga terdampak banjir dalam beraktivitas atau mengevakuasi
Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
Atas kondisi ini, para personel Polsek Rundeng hingga Rabu (2/11/2022) berjibaku membantu warga terdampak banjir dalam beraktivitas atau mengevakuasi harta benda mereka.
Laporam Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Cuaca ekstrem berupa hujan deras yang terus melanda Kota Subulussalam dalam dua pekan terakhir memicu bencana banjir di sejumlah daerah aliran sungai, seperti di Kecamatan Sultan Daulat dan Rundeng.
Atas kondisi ini, para personel Polsek Rundeng hingga Rabu (2/11/2022) berjibaku membantu warga terdampak banjir dalam beraktivitas atau mengevakuasi harta benda mereka.
Berdasarkan data yang dihimpun Serambinews.com, banjir menyebabkan sejumlah desa di Kecamatan Rundeng, Kota Subulussalam nyaris terisolir.
Desa Suak Jampak adalah salah satu daerah yang terendam banjir parah sejak dua hari terakhir.
Bhabinkamtibmas Polsek Rundeng pun turun ke lokasi membantu warga melintasi jalan dari genangan banjir.
Baca juga: BREAKING NEWS - Seorang Balita di Subulussalam Meninggal Saat Mandi di Genangan Banjir
Sebagaimana terpantau pada Rabu (2/11/2022), tampak Bhabinkamtibmas menggendong anak balita.
Bhabinkamtibmas Polsek Rundeng Polres Subulussalam melakukan pemantauan banjir, hingga saat ini banjir sudah menggenangi ruas jalan dan memasuki rumah warga.
Kapolres Subulussalam, AKBP Muhammad Yanis, SIK, MH melalui Kapolsek Rundeng Iptu Fajar Harapan Tumangger, mengimbau warga agar waspada, jika sewaktu waktu-waktu banjir bertambah tinggi agar mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
“Tolong tingkatkan kewaspadaan, amankan barang-barang berharga dan untuk sementara dapat ke tempat yang lebih aman guna mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Iptu Fajar kepada Serambinews.com
Kapolres Subulussalam menurutnya berpesan kepada para kapolsek jajaran memerintahkan seluruh anggota Bhabinkamtibmas untuk sesering mungkin melakukan giat sambang ke desa binaan dan berkomunikasi aktif dengan pihak perangkat desa guna mengetahui setiap perkembangan karena pada saat ini hujan sering terjadi.
"Seperti saat ini, kami perintahkan semua anggota Bhabinkamtibmas untuk cek kondisi masing-masing desa binaan sebagai bentuk Polri tanggap bencana," tandas Kapolres Subulussalam AKBP Muhammad Yanis.
Diberitakan masyarakat Desa Jabi-Jabi, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, mulai mengevakuasi harta benda mereka dari rumah ke tempat lebih aman akibat banjir yang melanda daerah itu.
Pasalnya, kondisi banjir hingga Senin (31/10/2022) dilaporkan makin meninggi sehingga masyarakat kuatir akan lebih parah dan berakibat patal.
Informasi yang dihimpun Serambinews.com banjir melanda tiga desa di Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam akibat meluapnya sungai Souraya yang membelah kawasan tersebut.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Subulussalam merilis informasi banjir daerah tersebut.
Berdasarkan data yang dirilis BPBD Kota Subulussalam banjir merendam tiga desa di Sultan Daulat.
Ketiganya adalah Desa Suka Maju, Jabi-Jabi dan Sigrun. Dampak banjir disebutkan terhadap ratusan kepala keluarga (KK) di sana.
Lebih jelas disampaikan dampak banjir di Desa Suka Maju 381 KK, lalu dibSigrun 84 KK dan Jabi-Jabi 260 KK.
Sementara di Desa Lae Mate, Kecamatan Rundeng yang dilaporkan juga terendam banjir masih dalam proses pendataan.
Sebagaimana diberitakan, banjir tahunan mulai menghantui masyarakat di wilayah aliran sungai di Kota Subulussalam menyusul hujan deras yang terus mengguyur daerah itu.
Informasi yang dihimpun Serambinews.com dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Subulussalam, Senin (31/10/2022) sejumlah desa mulai digenangi air banjir.
Dilaporkan, wilayah yang mulai terendam banjit yakni di Kecamatan Sultan Daulat masing-masing Desa Jabi-Jabi, Suka Maju dan Sigrun.
Ketiga desa ini berada di tepi sungai souraya yang kerap meluap saat musim penghujan dan acap dilanda banjir tahunan.
Banjir tahunan biasa terjadi antara awal November hingga pertengahan Desember dan kondisi terparah terjadi dalam siklus 10 tahun.
Para petugas BPBD Kota Subulussalam seperti Charles Munthe dan Sajuki Samarpay yang bertugas di pos Sultan Daulat terus memantau perkembangan banjir di wilayah itu.
Selain Sultan Daulat, wilayah rawan banjir lainnya adalah Kecamatan Rundeng dan Longkib.
Puluhan desa di kawasan itu setiap akhir tahhn menjadi langganan banjir dan tak jarang sebagian warga terpaksa mengungsi. (*)