Berita Sabang
UMKM Tangguh Bank Aceh, Menggali Potensi Teripang di Raseuki Laot
Hewan yang mendiami lantai laut itu benar-benar kering, sebelum dikirimkan ke Banda Aceh dan Medan, Sumatera Utara
Aceh memiliki banyak sumber daya alam.
Perlu kejelian untuk memulai usaha yang memanfaatkan bahan baku lokal.
ASNAWI memperhatikan seekor teripang laut yang baru saja diangkat dari panggangan.
Dia perlu memastikan hewan yang mendiami lantai laut itu benar-benar kering, sebelum dikirimkan ke Banda Aceh dan Medan, Sumatera Utara.
"Alhamdulillah, pasokan teripang masih lancar.
Sehingga tidak mengganggu proses produksi," kata Asnawi, Pemilik Usaha Raseuki Laot, Minggu (6/11/2022).
Usaha ini beralamat di Kelurahan Ujong Sikondo, Kecamatan Suka Karya, Sabang.
Asnawi memulai usaha ini sejak 12 tahun silam.
Ia mendapatkan dukungan dari nelayan lokal untuk memasok teripang ke tempat usahanya.
Ia menyematkan tempat usahanya dengan nama "Raseuki Laot".
Asnawi adalah salah satu penerima pembiayaan berakad murabahah modal kerja dari Bank Aceh.
Baca juga: Panen Uang dari Teripang di Danau Anak Laut Aceh Singkil, Begini Cara Budidaya Timun Laut Ini
Baca juga: Harga Teripang Kering di Simeulue Tembus Rp 1 Juta/Kg
Dengan dana ini, Asnawi mengembangkan usaha yang dirintisnya itu dengan mempekerjakan warga lokal.
Bantuan itu juga membuat Asnawi dapat mengembangkan usahanya.
Selain jumlah teripang yang ditampung lebih banyak, dia juga menerima nelayan yang menjual gurita dan lobster.
Saat ini, rata-rata perolehan teripang mencapai 70-200 kilogram (Kg) per bulan.