Video
VIDEO - Wali Nanggroe Malik Mahmud Al Haythar Kunjungi Umuslim
Dalam pertemuan tersebut, Abu Razak menuturkan penguatan UUPA harus dilandasi kesepakatan yang tertuang dalam nota kesepahaman perdamaian Helsinki.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: m anshar
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, - Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Teungku Malik Mahmud Al-Haythar beserta Tim Pengkajian dan Pembinaan Pelaksanaan MoU Helsinki Tahun 2022 mengunjungi Universitas Al-Muslim (Umuslim).
Kunjungan dalam rangka silaturahmi serta follow up dari pertemuan Tim Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Umuslim dengan Lembaga Wali Nanggroe Aceh beberapa waktu yang lalu.
Wali Nanggroe beserta Tim juga berdiskusi dengan jajaran Pemerintah Daerah, Yayasan, Rektor, Dekan dan Dosen.
Kegiatan ini bertujuan untuk menjaring masukan terhadap evaluasi terkait dengan implementasi, penguatan serta nasib MoU Helsinki pada masa-masa mendatang bagi kepentingan Aceh secara komprehensif.
Dekan FISIP Umuslim, Rahmad S Sos MAP mengatakan, selain dihadiri oleh Wali Nanggroe Aceh beserta tim juga dihadiri Civitas Akademika Umuslim berlangsung khidmat, berbagai masukan dan kritikan yang membangun muncul demi kesempurnaan kedepannya.
Dalam pertemuan tersebut, Abu Razak menuturkan penguatan UUPA harus dilandasi kesepakatan yang tertuang dalam nota kesepahaman perdamaian Helsinki.
Rusyidi Mukhtar S Sos selaku Ketua Dewan Pembina Yayasan dan juga selaku Ketua DPRK Bireuen memohon kepada Paduka Yang Mulia Wali Nanggroe Aceh yang terlibat langsung dalam proses perdamaian agar semua butir-butir MoU Helsinki dapat direalisasikan walaupun tidak sesempurna mungkin.
Hal ini agar generasi berikutnya dapat merasakan hasil perjuangan pendahulunya.
Dekan FISIP Umuslim Rahmad, S. Sos, MAP menyampaikan substansi dan masukan terhadap revisi UUPA harus disepakati bersama menjadi satu draf dengan tetap melibatkan berbagai pihak termasuk kampus serta partisipasi masyarakat Aceh. (*)
Narator: Syita
Video Editor: M Anshar