Manuver Hotman Paris Bela Teddy Minahasa agar Lolos Kasus Narkoba, 5 Kilogram Sabu Masih Utuh
Hotman juga menyatakan semua barang bukti narkoba seberat 41,4 kilogram yang menjerat kliennya tidak ada yang disalahgunakan.
Sebab, semua barang bukti berupa narkoba jenis sabu seberat 35 kilogram yang ada di Mapolres Bukittinggi itu sudah dihancurkan, dan hanya tersisa 5 kilogram yang telah disisihkan.
Baca juga: Hotman Paris: Bukti 5 Kg Sabu Utuh di Jaksa Bisa Ubah Fakta Kasus Teddy Minahasa
“Mengenai apakah benar ditukar (sabu dengan tawas) atau tidak, tidak akan ada yang bisa membuktikan lagi, orang dia (barang bukti sabu itu) sudah dihancurkan," ujar Hotman.
"Jadi apapun candaan di belakang itu tidak bisa lagi dibuktikan apakah benar ditukar dengan tawas,” tambah dia.
Pengacara Dody tak terima disebut candaan
Kuasa hukum AKBP Dody Prawiranegara, Adriel Viari Purba menanggapi pengakuan Inspektur Jenderal Teddy Minahasa soal perintah menukar sabu-sabu hanya bercanda.
"Orang katanya bercanda tapi terus ada chat WhatsApp yang dikirimkan. Jadinya, Pak Dody ini mengulur-ulur waktu sebagai wujud dari ketidakmauan dia untuk menyetujui atau melaksanakan perintah Pak TM (Teddy Minahasa)," kata Adriel dilansir dari Antara, Jumat (18/11/2022).
Adriel menuturkan kliennya itu mengarahkan perintah tersebut dengan meminta tolong bantuan tersangka lainnya, Syamsul Ma'arif atau Arif agar menghubungi tersangka Anita yang pada saat itu sebagai 'cepu' alias tukang mengadu untuk bertemu di Jakarta.
"Kalau becandaan kenapa terus-terusan gitu?" tambah Adriel.
Tak hanya sampai di situ, Adriel juga menyebut bahwa Teddy berusaha memengaruhi ayah AKBP Dody, Inspektur Jenderal Maman Supratman agar mau ikut skenario yang Teddy bikin.
Adriel menyebut ajakan itu disampaikan Teddy secara langsung melalui sambungan telepon.
"Kenapa Pak TM (Teddy Minahasa) menelpon orangtua dari klien saya? Saya sudah mendapat info valid," tutur Adriel dilansir dari Kompas TV, Jumat (18/11/2022).
"Kami sudah mengonfirmasi kepada mama bapak dari klien saya AKBP Dody dia sudah kasih tahu ke saya bahwa dia ditelepon oleh Pak TM langsung," tutur Adriel lagi.
Terkait isinya, Adriel menjelaskan, Teddy Minahasa diduga ingin berganti pengacara dan berusaha membujuk agar AKBP Dody mengikuti skenario yang ia buat.
"Yang isinya untuk mengganti saya menjadi pengacaranya, mengganti saya. Lalu, ikut kepada dia, ikut skenarionya untuk buang badan. Itu kira-kira isinya," jelas Adriel.