Berita Sepakbola
Aceh Langsung Bertemu Jambi di Prakualifikasi Pekan Olahraga Pelajar Nasional
Tim Aceh langsung bertemu Jambi mengawali pertandingan cabang sepakbola Prakualifikasi Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Pra-Popnas)
BANDA ACEH - Tim Aceh langsung bertemu Jambi mengawali pertandingan cabang sepakbola Prakualifikasi Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Pra-Popnas), di Stadion Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (25/11/2022).
Partai pertama besutan Mulya Saputra-Khalid Al Makmum-Muliadi alias Adi Raul akan dipentaskan mulai pukul 07.00 WIB.
Ini menjadi pertandingan menentukan bila ingin lolos ke Popnas 2023 di Pangkalpinang, Bangka Belitung.
Asisten Pelatih Tim Sepakbola Aceh, Khalid Al-Makmum kepada Serambi, melaporkan, berdasarkan hasil technical meeting pada Kamis (24/11/2022), Aceh bergabung di Grup A bersama dengan Jambi dan Sumatera Utara.
Sementara Grup B dihuni Riau, Kepri, dan Sumatera Barat.
“Dari enam kontestan yang ambil bagian, hanya dua tim yang lolos ke Popnas 2023 di Babel.
Juara dari masing-masing grup dipastikan meraih tiket Popnas.
Sementara runner-up hanya memperebutkan medali perunggu, tapi itu tidak lolos,” ungkapnya.
Setelah menghadapi Jambi di pertandingan pertama, Khalid menyebutkan, Muhammad Haikal dkk libur.
Mereka akan kembali bertanding pada Minggu (27/11/2022) pagi.
Baca juga: Aceh Boyong 41 Atlet ke Pra-Popnas
Baca juga: Sempat Unggul 3-1, Tim Pra-Popnas Aceh Buang Peluang Menang Saat Lawan PS Lambhuk
Artinya, mereka memiliki waktu satu hari untuk melakukan recovery setelah menjalani duel melawan Jambi.
Untuk menjaga peluang dalam persaingan ketat di Pra-Popnas, Aceh membawa 18 pemain terbaik.
Mereka merupakan pemain yang diseleksi hasil dari Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) di Meulaboh, Aceh Barat, Juni 2022 lalu.
Ke-18 pemain yang diboyong ke Jakarta untuk posisi kiper tercatat Mursalin (Aceh Besar), dan M Faizan (Kota Lhokseumawe).
Untuk pemain bawah terdiri dari Satria Andriano (Langsa), M Sultan (Lhokseumawe), Dimas Pratama (Tamiang), M Farel (Banda Aceh), dan Muhayat (Lhokseumawe).