Internasional
Arab Saudi Tawarkan Investasi Sektor Perjalanan dan Pariwisata Global Rp 94.352 Triliun Sampai 2030
Kerajaan Arab Saudi menawarkan peluang investasi ke investor global $6 triliun, sekitar Rp 94.352 triliun untuk sektor perjalanan dan Pariwisata hingg
SERAMBINEWS.COM, RIYADH - Kerajaan Arab Saudi menawarkan peluang investasi ke investor global $6 triliun, sekitar Rp 94.352 triliun untuk sektor perjalanan dan Pariwisata hingga 2030.
Kerajaan akan melanjutkan perjalanan untuk muncul sebagai tujuan wisata global pada akhir dekade ini, kata Menteri Pariwisata Arab Saudi, Ahmad Al-Khateeb.
Berbicara di KTT Global Dewan Perjalanan dan Pariwisata Dunia (WTTC) di Riyadh, Selasa (29/11/2022), Al-Khateeb mengatakan tindakan kolektif secara global diperlukan untuk mengatasi tantangan pariwisata.
“Kami membangun industri pariwisata dengan latar belakang bencana global pandemi Covid-19," jelasnya.
"Kami sekarang memiliki peluang investasi $6 triliun hingga tahun 2030,” kata Al-Khateeb.
Dia menambahkan pihaknya menghargai kolaborasi dan telah membuktikan itu akan berhasil.
"Komitmen bersama kita terhadap kemitraan akan mendorong kemajuan industri global," ujarnya.
Baca juga: Warga Arab Saudi dan Teluk Beramai-Ramai ke Pegunungan Taif, Istirahat dari Panasnya Matahari
"Arab Saudi menata ulang pariwisata, memanfaatkan kekuatan kemitraan dan memastikan tidak ada yang tertinggal," tambahnya, seperti dilansir Arab News.
Al-Khateeb mengaku bangga dengan pencapaian Arab Saudi, baik sebagai tujuan yang berkembang pesat maupun sebagai mitra global yang mendorong perubahan di sektor perjalanan dan pariwisata.
“Saat sektor perjalanan dan pariwisata pulih lebih kuat, kita harus mengutamakan manusia dan planet ini, sebagai pusat dari setiap keputusan yang kita ambil,” katanya.
Menteri lebih lanjut mencatat industri perjalanan dan pariwisata akan menciptakan 126 juta pekerjaan baru dalam dekade berikutnya secara global.
Yang berarti satu dari setiap tiga pekerjaan baru yang diciptakan akan berasal dari sektor pariwisata.
Menegaskan kembali komitmen Arab Saudi terhadap industri dan populasi muda di negara tersebut, Al-Khateeb menunjukkan Kerajaan melatih 100.000 orang setiap tahun untuk bekerja di sektor pariwisata.
Arnold Donald, Ketua WTTC mengatakan Arab Saudi berkembang pesat sebagai tujuan wisata.
Baca juga: 90 Seniman Muda Arab Saudi Pamerkan Karya Seni Plastik di Pusat Seni Rupa Jeddah
“Ini kunjungan ketiga saya ke Arab Saudi dalam 14 bulan terakhir, dan setiap kunjungan sangat mengesankan jika dibandingkan dengan kunjungan saya sebelumnya," ujarnya.
"Ambisi berani Arab Saudi mewujudkan dorongan dan energi kawasan ini dalam sektor perjalanan dan pariwisata,” kata Donald.
Dia menambahkan Kerajaan yang bercita-cita menjadi salah satu dari 5 tujuan wisata teratas di dunia, menyambut 100 juta pelancong domestik dan internasional setiap tahun.”
Donald mengatakan sektor publik dan swasta bekerja sama dalam mengejar tujuan bersama di Arab Saudi, yang menjadi contoh bagi seluruh dunia.
“Kemitraan lintas sektor publik dan swasta harus didahulukan untuk mendorong tindakan yang akan menguntungkan semua pihak,” tambah Donald.
Sementara itu, Julia Simpson, presiden dan CEO WTTC mengatakan investasi senilai $800 miliar sedang terjadi di sektor perjalanan dan pariwisata Arab Saudi sekarang.
"Itu adalah yang terbesar dalam sejarah industri ini," jelasnya.
Baca juga: Kota Pegunungan Taif Gelar Festival Bunga Mawar, Hasilkan Parfum Paling Memikat di Dunia
Dia juga menambahkan sektor perjalanan dan pariwisata akan menyaksikan pertumbuhan yang luar biasa selama dekade berikutnya.
“Sektor perjalanan dan pariwisata akan melampaui pertumbuhan global selama dekade berikutnya," tambahnya.
"Kami akan tumbuh pada tingkat 5,8 persen per tahun, tetapi PDB global akan tumbuh 2,8 persen,” kata Simpson.
Dalam pidatonya, Simpson juga mengumumkan peluncuran laporan dampak lingkungan dan sosial pertama di dunia untuk perjalanan dan pariwisata.
Dia menggambarkannya sebagai penelitian terobosan yang memungkinkan dapat mengukur dan melacak jejak sektor ini.
Dia juga menyoroti perlunya merangkul bahan bakar penerbangan yang berkelanjutan untuk mengurangi emisi di sektor transportasi.
“Pada 2019, transportasi menyumbang 38 persen emisi. Sangat penting untuk memastikan ketersediaan bahan bakar penerbangan yang berkelanjutan dalam skala luas,” kata Simpson.(*)