KLB Polio

Aceh KLB Polio, Ini Pendapat dan Saran Ketua IDI Lhokseumawe

Polio adalah penyakit saraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus dan sangat menular.

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Taufik Hidayat
For Serambinews.com
Ketua IDI Kota Lhokseumawe, dr Amroelloh 

Laporan Saiful Bahri | Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Ketua Ikatan Dokter (IDI) Lhokseumawe, dr Amroelloh, Minggu (4/12/2022), menjelaskan, Aceh kembali menjadi pusat perhatian nasional terkait ditemukannya kasus polio di Kabupaten Pidie.

Berawal dari kecurigaan salah seorang dokter spesialis anak di rumah sakit setempat pada November 2022 yang merawat anak dengan keluhan mengalami pengecilan di bagian otot paha dan betis kiri. Setelah dilakukan pemeriksaan RT-PCR, keluar hasil konfirmasi polio tipe 2. 

"Pemerintah segera mengambil langkah cepat dengan melakukan penetapan KLB Polio di Aceh dan menyusun langkah-langkah tepat agar tidak terjadi penularan lebih lanjut," ujanya.

Polio adalah penyakit saraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus dan sangat menular, tetapi dapat dicegah dengan melakukan imunisasi polio

Polio atau poliomyelitis dapat dialami oleh siapa saja, tetapi umumnya menyerang anak usia di bawah 5 tahun (Balita), terutama yang belum menjalani imunisasi polio

Selain kelumpuhan permanen, polio juga bisa menyebabkan gangguan pada saraf pernapasan. "Kondisi ini menyebabkan penderitanya kesulitan bernapas," paparnya.

Dijelaskan juga, penyakit polio disebabkan oleh virus polio. Dimana virus tersebut masuk melalui rongga mulut atau hidung, kemudian menyebar di dalam tubuh melalui aliran darah. 

Penyebaran virus polio dapat terjadi melalui kontak langsung dengan tinja penderita polio, atau melalui konsumsi makanan dan minuman yang telah terkontaminasi virus polio

Virus ini juga dapat menyebar melalui percikan air liur ketika penderita batuk atau bersin, tetapi lebih jarang terjadi.

Sampai saat ini polio belum ada obatnya, bila anak telah mengalami komplikasi kelumpuhan. Dokter hanya dapat mencegah perburukan penyakit dan upaya imunisasi polio adalah cara ampuh mencegah anak dari penyakit ini.

Pemerintah melalui Dinas Kesehatan telah melaksanakan berbagai upaya cepat dengan melaksanakan imunisasi polio tetes di Pidie yang diselenggarakan 28 November 2022 dan di seluruh Aceh pada tanggal 5 Desember 2022 dengan target 95 persen anak mendapat dosis imunisasi polio tetes melalui mulut.

Selain juga dilaksanakan screening aktif anak sampai usia kurang 15 tahun yang mengalami gejala Lumpuh Layu Mendadak.

"Harapannya kepada masyarakat  bila ada anak yang memiliki keluhan kaki mengalami kelumpuhan layu atau lunglai, muncul tiba-tiba atau mendadak dan terjadi pada umur anak kurang dari 15 tahun  maka segera melaporkan ke dokter dan Puskesmas setempat," harapnya.

Selain upaya tersebut perbaikan sanitasi dan kebersihan lingkungan perlu segera dilakukan. dinas terkait harus bisa memastikan ketersediaan jamban (WC) sesuai standar, sumber air bersih yang terjamin, makanan, dan jajanan anak yang higine, lingkungan sehat dan bersih juga penerapan masyarakat yang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved