Internasional

Uni Eropa Mulai Kehabiskan Akal, Tetapkan Harga Minyak Rusia 60 Dolar, Buat Putin Kehabisan Uang

Kelompok G7 dan Australia bergabung dengan Uni Eropa (UE) untuk menetapkan batas harga minyak Rusia $60 per barel.

Editor: M Nur Pakar
Supplied
Jaringan pipa gas Gazprom Rusia menuju Uni Eropa. 

SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Kelompok G7 dan Australia bergabung dengan Uni Eropa (UE) untuk menetapkan batas harga minyak Rusia $60 per barel.

Itu dinilai sebagai sebuah langkah kunci karena sanksi Barat untuk menata kembali pasar minyak global dan mencegah lonjakan harga.

Uni Eropa berharap Presiden Rusia Vladimir Putin bisa kelaparan dalam mendanai perangnya di Ukraina, seperti dilansir AFP, Sabtu (3/12/2022).

Eropa perlu menetapkan harga diskon yang akan dibayar oleh negara lain mulai Senin (5/12/2022).

Dimana, embargo UE atas minyak Rusia yang dikirim melalui laut dan larangan asuransi untuk pasokan mulai berlaku.

Pembatasan harga, yang dipimpin oleh negara-negara kaya G7, bertujuan mencegah hilangnya minyak Rusia secara tiba-tiba ke dunia.

Sehingga, akan dapat menyebabkan lonjakan baru harga energi dan inflasi bahan bakar lebih lanjut.

Baca juga: Milisi Houthi Hancurkan Kilang Minyak, Pemerintah Yaman Diambang Kebangkrutan

Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan perjanjian itu akan membantu membatasi sumber pendapatan utama Putin untuk perang ilegalnya di Ukraina, sekaligus menjaga stabilitas pasokan energi global.

Kesepakatan itu muncul setelah serangkaian negosiasi di menit-menit terakhir.

Polandia telah lama menahan perjanjian UE, berusaha menetapkan batas serendah mungkin.

Setelah lebih dari 24 jam musyawarah, ketika negara-negara UE lainnya mengisyaratkan akan mendukung kesepakatan itu, Warsawa akhirnya mengalah pada Jumat (2/12/2022) malam.

Pernyataan bersama koalisi G-7 menyatakan siap meninjau dan menyesuaikan harga maksimum yang sesuai dengan mempertimbangkan perkembangan pasar.

Khususnya, dampak potensial pada anggota koalisi dan negara berpenghasilan rendah dan menengah.

“Melumpuhkan pendapatan energi Rusia menjadi inti dari menghentikan mesin perang Rusia,” kata Perdana Menteri Estonia, Kaja Kallas.

Baca juga: Uni Eropa Embargo Minyak Rusia Mulai 5 Desember 2022, Ekspor Diizinkan Dengan Harga Bawah Pasar

Dia menambahkan senang batasan itu diturunkan beberapa dolar dari proposal sebelumnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved