Berita Aceh Besar
Warga Kecamatan Simpang Tiga Aceh Besar Mulai Tanam Padi, Pakai Konsep Pertanian Berkelanjutan
Petani di kawasan lahan pertanian Blang Raya Aceh Besar sudah melakukan proses penanaman padi MT Rendeng (Masa Tanam Rendengan), Selasa (6/12/2022)
Penulis: Indra Wijaya | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Indra Wijaya | Jantho
SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Petani di kawasan lahan pertanian Blang Raya Aceh Besar sudah melakukan proses penanaman padi MT Rendeng (Masa Tanam Rendengan), Selasa (6/12/2022).
Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Simpang Tiga, Khaidir mengatakan, area persawahan yang membentang di 18 desa, sudah mulai melakukan penanaman pada minggu pertama Desember 2022.
Penanaman tersebut dilakukan oleh petani baik menggunakan sawah tadah hujan maupun sawah irigasi.
Ia mengaku berdasarkan pengamatan BPP (Balai Penyuluh Pertanian) setempat, kehadiran hama tikus sudah mulai terasa.
"Gejalanya dengan mudah bisa dilihat di area persemaian yang tidak menggunakan pagar dari plastik, "kata Khaidir.
Khaidir mengatakan, pada petakan sawah tertentu yang persemaian terbuka sangat mudah tikus memakan benih padi sehingga petani harus melakukan persemaian kembali dan memagari area persemaian dengan plastik.
Baca juga: Bendungan Irigasi di Titeu Pidie Hancur Diterjang Banjir, Warga 4 Gampong tak Bisa Tanam Padi
Selain itu lanjut dia, petani di sana lebih memilih konsep pertanian berkelanjutan atau Sustainable agriculture dalam pengelolaan tikus, yakni pencegahan serangan tikus dengan cara memagari area persemaian.
Kemudian, untuk pencegahan serangan tikus, pagar keliling di area persemaian juga bisa menghindari keong mas yang juga mampu merusak persemaian.
"Menghindari menggunakan pestisida adalah komponen dari konsep pertanian berkelanjutan, tindakan pencegahan lebih diutamakan," jelasnya.
Baca juga: Wabup Pidie Jaya Ajak Warga Bantu Korban Cianjur, Pemkab Sudah Salurkan Bantuan Rp 100 Juta
Semenatara itu, Penyuluh Pertanian Gampong Blang Miro, Rahmi Erlina menyebutkan, saat membantu petani setempat menyebutkan biaya upah harian tenaga kerja wanita berkisar Rp 100 ribu.
"Upah harian di sini berkisar 100 ribu rupiah," sebutnya.
Untuk setiap petak sawah, pemilik sawah mampu mempekerjakan tiga hingga 6 tenaga kerja wanita dengan upah harian seperti disebutkan.
"Untuk lahan sawah tadah hujan petani Blang Miro sangat was-was dengan kekeringan," tutup Rahmi.(*)
Baca juga: TNI Bantu Petani Tanam Padi di Simpang Keuramat Aceh Utara, Dukung Program Swasembada Pangan