Piala Dunia 2022
Euforia Kemenangan Timnas Maroko di Aceh, dari Awalnya Canda Menjadi Perkelahian
Untuk pertama kalinya, tim Maroko yang berjuluk Singa Atlas ini berhasil lolos dari babak 16 besar, dan memastikan satu tempat di perempat final.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Yeni Hardika
Euforia Kemenangan Maroko di Aceh, dari Awalnya Canda Menjadi Perkelahian
SERAMBINEWS.COM – Kemenangan timnas Maroko atas timnas Spanyol pada laga 16 besar Piala Dunia 2022, Selasa (6/12/2022) malam, menambah daftar kejutan di Piala Dunia 2022 Qatar.
Timnas Maroko mencetak sejarah baru setelah menyingkirkan Spanyol melalui babak adu penalti, Rabu, 7 Desember 2022 dini hari WIB.
Untuk pertama kalinya, tim berjuluk Singa Atlas ini berhasil lolos dari babak 16 besar, dan memastikan satu tempat di perempat final.
Maroko adalah tim terakhir yang tersisa dari Afrika dan satu-satunya tim Arab yang tersisa di Qatar.
Baca juga: Profil Walid Regragui, Pelatih yang Sukses Bawa Timnas Maroko ke 8 Besar Piala Dunia 2022
Hakim Ziyech dan kawan-kawan sudah ditunggu Portugal yang pada pertandingan Rabu (7/12/2022) dini hari tadi yang menghancurkan Swiss dengan skor 6-1.
Pertandingan Maroko vs Portugal ini akan digelar pada Sabtu (10/12/2022) pukul 22.00 WIB.
Keberhasilan Singa Atlas tersebut disambut suka cita warga Maroko.
Teriakan, nyanyian, tangisan dan air mata warga Maroko meledak dengan kegembiraan.
Ribuan warga turun ke jalanan Ibu Kota Rabat.

Euforia di Aceh
Tak hanya di Maroko dan negara-negara Arab, kemenangan timnas Maroko atas timnas Spanyol tadi malam juga memantik euforia di Aceh, provinsi yang berada di ujung barat Pulau Sumatera Indonesia ini.
Amatan Serambinews.com, sebagian besar pencinta bola di Aceh memilih mendukung Maroko ketimbang Spanyol.
Sebagian lainnya berada di pihak Spanyol yang sudah punya jam terbang tinggi di gelaran Piala Dunia.
Meski kalah jumlah, para pendukung Spanyol ini tetap tampil percaya diri mendukung sang Juara Piala Dunia 2010 ini.
Beberapa di antaranya bahkan hadir di warung kopi dengan memakai jersey kandang timnas Spanyol yang berwarna merah gelap.
Namun, tak disangka Maroko yang belum pernah lolos dari babak 16 besar memberikan perlawanan hebat.
Baca juga: Piala Dunia 2022 - Maroko Ukir Sejarah Lolos ke Perempat Final, Spanyol Gugur
Para pendukung Spanyol di Aceh mulai gelisah ketika para punggawa La Furia Roja tak berhasil menjebol gawang Maroko hingga berakhirnya waktu normal 90 menit.
Sebaliknya, para pendukung Maroko sangat optimis menghadapi babak adu penalti, setelah melihat penampilan gemilang kiper Maroko Bounou di sepanjang pertandingan.
Warung kopi semakin riuh ketika tiga eksekutor tim Matador gagal melaksanakan tugasnya.
Sementara di kubu Maroko, dari tiga eksekutor yang tampil ke depan gawang, hanya satu yang gagal.
Suasana sangat tegang ketika Achraf Hakimi, bek Maroko yang bermain untuk klub Ligue 1 Paris Saint-Germain, maju sebagai eksekutor keempat yang sangat menentukan.
Hanya sesaat, para pendukung timnas Maroko langsung berdiri, berlari, dan berputar-putar di warung kopi ketika Hakimi melesakkan bola secara meyakinkan ke gawang Spanyol.
Baca juga: Menang Adu Penalti, Maroko Ukir Sejarah ke Perempat Final Piala Dunia 2022, Spanyol Pulang Kampung
Penalti Achraf Hakimi sekaligus menggunci kemenangan Maroko atas Spanyol dengan skor 3-0 (adu penalti).
Beberapa video beredar merekam euforia para pendukung timnas Maroko di Aceh yang menonton pertandingan di warung kopi.
Dua video terpisah yang diterima Serambinews.com merekam momen para pendukung timnas Spanyol di Aceh menjadi bulan-bulanan warga yang mendukung Maroko.
Sayangnya, di sebuah video yang beredar di grup WhatsApp, euforia kemenangan Maroko atas Spanyol ini memicu perkelahian di sebuah warung kopi di Aceh.
Euforia yang awalnya hanya berbentuk kegembiraan malah menimbulkan permusuhan, padahal kedua anak muda ini sama-sama tidak memiliki timnas negaranya di Piala Dunia.
Duh, ada-ada saja, tapi begitulah magnet sepakbola yang menghipnotis manusia hingga jauh ke pelosok desa.(*)