Piala Dunia 2022
Baku Hantam Pendukung Maroko dan Spanyol di Aceh Berakhir Damai
Insiden baku hantam antara pendukung timnas Maroko dan Timnas Spanyol yang terjadi satu warung kopi di Aceh, Rabu (7/12/2022), berakhir damai.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
Baku Hantam Pendukung Maroko dan Spanyol di Aceh Berakhir Damai
SERAMBINEWS.COM – Insiden baku hantam antara pendukung timnas Maroko dan Timnas Spanyol yang terjadi satu warung kopi di Aceh, Rabu (7/12/2022) dini hari WIB, berakhir dengan damai.
Hal ini terlihat dalam sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @acehbesarnow, beberapa saat setelah beredarnya video baku hantam tersebut.
“Alhamdulillah, baku hantam fans garis keras Spanyol vs Maroko semalam sudah berakhir damai.
Brat but pak keuchik kalinyo, troh keudeuh u Spanyol ngen Maroko bak geupeutimang warga,” tulis akun @acehbesarnow dalam deskripsi menyertai postingan tersebut.
(Berat sekali pekerjaan kepala desa kali ini, sampai ke pertandingan Spanyol vs Maroko pun dia kontrol warga)
Diberitakan sebelumnya, dua pemuda yang menonton bareng laga Maroko vs Spanyol di sebuah warung kopi, terlibat baku hantam.
Itu terjadi beberapa saat setelah pemain timnas Maroko Achraf Hakimi mencetak gol penentu kemenangan Maroko pada babak 16 besar Piala Dunia 2022.
Perkelahian kedua pemuda ini dilerai oleh warga serta pemilik warung kopi.
Perkelahian ini dipicu ketika salah satu pendukung timnas Maroko meluapkan kegembiraannya dan secara reflek memukul bagian brim atau lidah topi seorang pendukung timnas Spanyol yang duduk di sampingnya, dengan botol minuman mineral dari plastik.
Sontak, pendukung Spanyol ini bangun dan menghantamkan pukulannya bertubi-tubi, hingga menimbulkan kegaduhan di warung kopi yang belum diketahui keberadaannya itu.
Dalam video terbaru yang diposting akun Instagram @acehbesarnow, kedua pemuda itu telah kembali berdamai dan bersalam-salaman.
Si pemuda pendukung Timnas Maroko dengan gentlement mengaku bersalah karena lebih duluan memukul bagian topi rekannya dengan botol air mineral.
Ia mengaku tindakan itu terjadi secara reflek, karena saking gembiranya atas gol Hakimi yang menggunci kemenangan timnas Maroko atas timnas Spanyol.
Ia pun secara terbuka meminta maaf di hadapan Kepala Desa dan warga yang hadir di warung kopi itu.
Semua yang hadir tampak tersenyum menyiratkan keadaan yang tidak ada dendam di antara mereka.
Postingan video ini mendapat beragam respon dari warganet.
@hidayatullahhabibi: Inan hayeu geutanyo Aceh. Meunan karu kram krum lam minet jeut jeut dame”
(di situlah hebatnya orang Aceh, setelah ribut baku hantam, dalam menit itu juga bisa damai lagi).
@ ulul_azmi_aceh “Pak Keuchik Troh u Maroko dan Spanyol kali Nyoe geu peu damai bereh-bereh fans Maroko dan Spanyol”
(Capek sekali kepala desa, kali ini harus mendamaikan warganya sampai ke Maroko dan Spanyol).
Hehe, ada-ada saja ya.
Euforia di Aceh
Tak hanya di Maroko dan negara-negara Arab, kemenangan timnas Maroko atas timnas Spanyol tadi malam juga memantik euforia di Aceh, provinsi yang berada di ujung barat Pulau Sumatera Indonesia ini.
Amatan Serambinews.com, sebagian besar pencinta bola di Aceh memilih mendukung Maroko ketimbang Spanyol.
Sebagian lainnya berada di pihak Spanyol yang sudah punya jam terbang tinggi di gelaran Piala Dunia.
Meski kalah jumlah, para pendukung Spanyol ini tetap tampil percaya diri mendukung sang Juara Piala Dunia 2010 ini.
Beberapa di antaranya bahkan hadir di warung kopi dengan memakai jersey kandang timnas Spanyol yang berwarna merah gelap.
Namun, tak disangka Maroko yang belum pernah lolos dari babak 16 besar memberikan perlawanan hebat.
Para pendukung Spanyol di Aceh mulai gelisah ketika para punggawa La Furia Roja tak berhasil menjebol gawang Maroko hingga berakhirnya waktu normal 90 menit.
Sebaliknya, para pendukung Maroko sangat optimis menghadapi babak adu penalti, setelah melihat penampilan gemilang kiper Maroko Bounou di sepanjang pertandingan.
Warung kopi semakin riuh ketika tiga eksekutor tim Matador gagal melaksanakan tugasnya.
Sementara di kubu Maroko, dari tiga eksekutor yang tampil ke depan gawang, hanya satu yang gagal.
Suasana sangat tegang ketika Achraf Hakimi, bek Maroko yang bermain untuk klub Ligue 1 Paris Saint-Germain, maju sebagai eksekutor keempat yang sangat menentukan.
Hanya sesaat, para pendukung timnas Maroko langsung berdiri, berlari, dan berputar-putar di warung kopi ketika Hakimi melesakkan bola secara meyakinkan ke gawang Spanyol.
Penalti Achraf Hakimi sekaligus menggunci kemenangan Maroko atas Spanyol dengan skor 3-0 (adu penalti).
Beberapa video beredar merekam euforia para pendukung timnas Maroko di Aceh yang menonton pertandingan di warung kopi.
Dua video terpisah yang diterima Serambinews.com merekam momen para pendukung timnas Spanyol di Aceh menjadi bulan-bulanan warga yang mendukung Maroko.
Sayangnya, di sebuah video yang beredar di grup WhatsApp, euforia kemenangan Maroko atas Spanyol ini memicu perkelahian di sebuah warung kopi di Aceh.
Euforia yang awalnya hanya berbentuk kegembiraan malah menimbulkan permusuhan, padahal kedua anak muda ini sama-sama tidak memiliki timnas negaranya di Piala Dunia.
Duh, ada-ada saja, tapi begitulah magnet sepakbola yang menghipnotis manusia hingga jauh ke pelosok desa. (*)