Bom di Bandung
Polsek Astana Anyar Jadi Sasaran Bom Bunuh Diri, Seorang Polisi Meninggal, 10 Luka-luka
Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, menjadi sasaran teror bom yang dilakukan orang tak dikenal
Keluarga menerima kenyataan Aipda (anumerta) Sofyan gugur karena serangan bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar.
Salah satunya adalah istri korban yang datang ke rumah sakit untuk melihat sosok Sofyan yang sudah terbujur kaku.
Istri Aipda Sofyan duduk lemas di kursi roda.
Ia dikelilingi beberapa orang yang tampak menenangkannya.
Keluarga tak mengira Aipda Sopyan bakal menjadi satu-satunya korban meninggal dalam insiden tersebut, selain pelaku.
Perwakilan keluarga, Mustofa, mengatakan, pertama kali mendapat kabar Aipda Sopyan menjadi korban tak lama setelah berita ledakan bom bunuh di Polsek Astana Anyar, beredar.
Menurutnya, semasa hidupnya, almarhum Aipda Sopyan merupakan orang yang baik hati dan sering mengajak keluarga bermusyawarah.
Kakak almarhum, Salman, mengatakan, sebelumnya dia sempat merasa tidak enak hati saat Sofyan akan berangkat kerja.
Almarhum, kata dia, meninggal karena mengalami luka di leher.
Baca juga: Kronologi Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Bandung, Pelaku Menyusup Ketika Petugas Lagi Apel
"Urat nadi kena di sini (sambil menunjuk leher)," katanya.
Almarhum meninggalkan istri dan tiga anak.
Keluarga dan rekanan almarhum terus berdatangan ke rumahnya di Jalan Cibogo Atas, Kelurahan Sukawarna, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung.
Selain itu, karangan bunga dari berbagai pejabat dan rekan almarhum pun terus berdatangan seperti Kapolri, Kapolda Jawa Barat, Kapolrestabes dan Wali Kota Bandung serta kolega almarhum lainnya.
Bom panci Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan, pelaku bom bunuh diri di Bandung bernama Agus Sujatno alias Agus Muslim.
Agus, kata Kapolri, merupakan mantan narapidana yang mendekam di LP Nusakambangan terkait kasus bom Cicendo, Jawa Barat.