Bom di Bandung

Bom Bunuh Diri Menyalahi Ajaran Agama, Gaungkan Moderasi Beragama

Nizar Ali menyebut aksi bom bunuh diri yang terjadi di Kota Bandung sejatinya telah menyalahi ajaran agama dan mengabaikan martabat kemanusiaan

Editor: bakri
ISTIMEWA via TribunCirebon
Agus Sujatno alias Agus Muslim, pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022). 

JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nizar Ali menyebut aksi bom bunuh diri yang terjadi di Kota Bandung sejatinya telah menyalahi ajaran agama dan mengabaikan martabat kemanusiaan.

"Ini menjadi pertanda ancaman bagi kita semua, karena ada di antara kita yang punya pemikiran cara pandang ekstrem mengabaikan martabat kemanusiaan.

Kita tahu dalam agama manapun pasti akan mengajarkan memanusiakan manusia," ujar Nizar dalam media gathering di Bogor, Sabtu.

Ia mengaku prihatin dengan ulah sebagian orang maupun kelompok yang masih menggunakan cara-cara kekerasan seperti halnya bom bunuh diri untuk menyampaikan perbedaan pandangannya.

Bagi Nizar, cara tersebut jelas bertentangan dengan ajaran agama mana pun yang selalu mengutamakan penghormatan, kesantunan, dan keselamatan.

Agama juga mengajarkan umatnya untuk melakukan dialog atau musyawarah jika menemui persoalan yang mengalami kebuntuan.

Menurut Nizar, cara pandang ekstrem yang dipahami pelaku ataupun sebagian kelompok perlu diluruskan lewat moderasi beragama.

Konsepsi tersebut perlu digaungkan secara masif oleh seluruh masyarakat, guna menciptakan cara pandang yang moderat.

"Ini cara pandang yang menurut saya perlu diluruskan salah satunya yang dengan moderasi beragama.

Ini sebuah gerakan yang masif Kementerian Agama untuk mencerdaskan sehingga nanti cara pandang dan sikap masyarakat bisa moderat," kata dia.

Nizar menyatakan ada empat indikator moderasi beragama.

Pertama komitmen kebangsaan.

Baca juga: Polres Aceh Tamiang Tingkatkan Pemeriksaan Pengunjung Pasca Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar

Baca juga: Istri Pelaku Bom Bunuh Diri Menangis, Sempat Tunjukkan Foto Suaminya yang Tewas ke Tetangga

Menurutnya, jika seseorang atau suatu kelompok yang ingin mengganti ideologi negara dengan ideologi lain, termasuk orang yak tak moderat.

"Apabila ada orang cinta tanah airnya minim, tentu ini masuk dalam tidak moderat," kata dia.

Kedua, toleransi.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved