Piala Dunia 2022

Kisah Walid Regragui Pelatih Timnas Maroko, Didukung Sang Ibunda Fatima, Impikan Juara Piala Dunia

Dalam video yang viral di media sosial, tampak Regragui mendatangi ibunya Fatima setelah Maroko mengalahkan Spanyol di babak 16 besar.

Editor: Faisal Zamzami
AFP/ODD ANDERSEN
Pelatih timnas Maroko Walid Regragui (kiri) saat merayakan kemenangan timnya melawan Portugal di perempat final Piala Dunia 2022 di Stadion Al Thumama, Doha, Qatar, Sabtu (10/12/2022). 

SERAMBINEWS.COM -  Pelatih Walid Regragui menjadi sorotan seusia mengantarkan Maroko membuat kejutan dan sejarah baru di Piala Dunia 2022.

 Pelatih Maroko Walid Regragui membuat sejarah dengan membawa timnya ke semifinal Piala Dunia 2022.

Kesuksesan itu didapat skuat Singa Atlas dengan mengalahkan Portugal 1-0 di Stadion Al-Thumama, Doha, Qatar, Sabtu (10/12/2022) waktu setempat.

Gol tunggal Youssef En-Neysri di menit ke-42, menjadi penentu kemenangan Maroko.

Hasil tersebut membuat Maroko menjadi tim Afrika dan negara Arab yang bisa melaju ke semifinal Piala Dunia 2022.

Regragui pun menyamakan timnya seperti karakter film Rocky, yang dibintangi Sylvester Stallone.

Pelatih berusia 47 tahun tersebut menganggap kejutan timnya telah menyalurkan semangat karakter Rocky Balboa untuk memenangkan “dunia”.

“Kami berhasil mengalahkan Spanyol, Portugal, Belgia tanpa kebobolan. Itu bukan keajaiban, itu adalah kerja keras. Kami membuat rakyat bangga dan bahagia, juga benua kami bahagia dan bangga, “ tuturnya dikutip dari The Athletic.

“Ketika Anda melihat Rocky, Anda tentu ingin mendukung Rocky karena hatinya dan komitmen, dan saya pikir kami Rocky dari Piala Dunia ini,” tambah mantan pembesut Wydad AC tersebut.

 

Ia pun menegaskan sebagai tim kecil, mimpi ada sesuatu yang diperlukan untuk merasa percaya.

“Saya pikir ini adalah pesan untuk dunia. Saya pikir seluruh dunia kini bersama Maroko,” katanya.

Regragui menyadari bahwa pencapaian timnya bakal menjadi inspirasi bagi negara Afrika lainnya.

Ia bahkan telah memimpikan Maroko untuk menjadi negara Afrika pertama yang menjuarai Piala Dunia.

“Yang terpenting adalah generasi di masa depan, dan kami memperlihatkan sangat mungkin bagi tim Afrika untuk mencapai semifinal Piala Dunia,” tuturnya.

“Kenapa kami tak boleh memimpikannya? Jika Anda tak bermimpi, Anda rak bisa kemana pun. Kami belum mencapai apa pun, tetapi kami kini di semifinal. Semua orang akan takut menghadapi kami. Ini adalah pesan yang berusaha saya kirimkan,” lanjutnya.

Berkat dukungan Ibu

Sebelum Piala Dunia 2022 dimulai, federasi sepak bola Maroko menunjuk Walid Regragui (47) sebagai pelatih kepala tim berjuluk Singa Atlas tersebut.

Berbekal CV melatih klub Maroko Fath Union Sport (FUS) Rabat selama 2014-2019, kesebelasan Al Duhail di Qatar pada 2020, dan tim Wydad AC saat pulang ke negara asal tahun 2021-2022, Regragui dipercaya menggantikan Vahid Halilhodzic.

Jelang Piala Dunia 2022 juga, federasi Maroko mengizinkan anggota keluarga timnas ikut terbang ke Qatar serta membiayainya.

Itu berarti selain mendapat dukungan dari puluhan ribu suporter di stadion, pada Piala Dunia pertama yang diadakan di negara Arab ini skuad Maroko juga didukung orang-orang tercintanya bahkan sejak dari kamp.

Ibu Regragui yaitu Fatima adalah salah satu yang ikut terbang ke Qatar menemani perjuangan anak serta negaranya.

Ia mengaku selama lebih dari 50 tahun terakhir tidak pernah meninggalkan kota tempat tinggalnya di Paris, Perancis, bahkan kalaupun Regragui bertanding sebagai pemain maupun pelatih.

Namun, catatan itu ia patahkan untuk mendukung langsung Regragui yang memimpin pasukan Singa Atlas hingga ke semifinal sejauh ini.

“Saya tinggal di Perancis selama lebih dari 50 tahun dan ini kompetisi pertama saya di luar Paris,” katanya kepada stasiun tv olahraga Maroko, Arriyadia, dikutip dari Middle East Eye.

“(Walid) akan membuat semua orang yang menonton bangga. Bantu dia dan dia akan membantumu,” lanjutnya kepada Al-Mountakhab.

“Siapa pun yang menyukainya, Tuhan memberkati Anda, dan siapa pun yang tidak, Tuhan memberkatimu."

 
“Semoga Tuhan memberi dia dan semua orang kemudahan serta kenyamanan.”

Baca juga: Top Skor Piala Dunia 2022: Lionel Messi dan Olivier Giroud Kejar Sang Raja Gol Kylian Mbappe

Selebrasi bersama keluarga

Dalam video yang viral di media sosial, tampak Regragui mendatangi ibunya Fatima setelah Maroko mengalahkan Spanyol di babak 16 besar. 

Regragui memeluk Fatima dengan erat, disertai gestur selamat dari beberapa orang yang juga menyalaminya.

 

Perayaan kemenangan bersama keluarga memang menjadi ciri khas timnas Maroko di Piala Dunia 2022.

Selain Regragui, ada penyerang Sofiane Boufal yang menari bersama ibunya setelah Maroko mengalahkan Portugal di perempat final.

Sebelumnya, Achraf Hakimi dicium sang ibunda usai memastikan kemenangan Maroko kontra Spanyol via adu penalti di babak 16 besar.

 

Adapun kiper Yassine Bounou dipotret merayakan Maroko ke semifinal dengan anaknya di lapangan. 

Video lainnya juga memperlihatkan penyerang Maroko, Youssef En-Nesyri, memeluk dan mengecup kepala seseorang yang disebut adalah ayahnya.

Maroko adalah negara Afrika pertama yang lolos ke semifinal Piala Dunia. 

Di babak empat besar pada Kamis (15/12/2022) dini hari WIB, tim asuhan Walid Regragui menghadapi Perancis sang juara bertahan.

Baca juga: Jadwal Semifinal Piala Dunia 2022: Argentina vs Kroasia, Perancis vs Maroko, Duel 2 Negara Kejutan

Profil Walid Regragui

Sadar diri kunci kesuksesan Walid Regragui bawa Timnas Maroko ke 8 besar Piala Dunia 2022 - Pelatih Timnas Maroko, Walid Reragui memperhatikan para pemainnya dalam laga sepak bola Grup F Piala Dunia 2022 Qatar antara Kanada melawan Maroko di Stadion Al-Thumama, di Doha, Qatar, Kamis (1/12/2022) waktu setempat.
Sadar diri kunci kesuksesan Walid Regragui bawa Timnas Maroko ke 8 besar Piala Dunia 2022 - Pelatih Timnas Maroko, Walid Reragui memperhatikan para pemainnya dalam laga sepak bola Grup F Piala Dunia 2022 Qatar antara Kanada melawan Maroko di Stadion Al-Thumama, di Doha, Qatar, Kamis (1/12/2022) waktu setempat. (AFP/FADEL SENNA)

 

Pelatih Walid Regragui menjadi sorotan seusia mengantarkan Maroko membuat kejutan dan sejarah baru di Piala Dunia 2022.

Maroko menjadi kuda hitam gelaran Piala Dunia 2022 Qatar setelah sukses melaju ke semifinal Piala Dunia 2022. 

Maroko turut menyisihkan Beligia di fase grup, memulangkan Spanyol, yang kemudian mengalahkan Portugal 1-0 pada babak 8 besar Piala Dunia 2022 di Stadion Al Thumama, Doha, Qatar, Sabtu (10/12/2022) waktu setempat.

Hal itu menempatkan skuat Singa Atlas sebagai tim dari benua Afrika pertama yang sukses melaju sampai ke babak empat besar sepanjang gelaran turnamen sepak bola dunia itu.

Catatan terbaik tim dari Afrika adalah Kamerun (1990), Senegal (2002) dan Ghana (2010), yang terhenti di perempat final.

 
Regragui mengungkapkan kunci kesuksesan timnya adalah karena pemain memberikan segalanya untuk negara.

“Semua orang harus bekerja keras. Saya pikir mereka tak pernah berlari sebanyak hari ini sebelumnya, tetapi mereka melakukan untuk negara,” ujarnya dikutip dari The Athletic.

“Kami memang tak sebagus Spanyol, tetapi ketika Anda menempatkannya di hati, maka Anda akan menciptakan peluang. Kami menjadi tim yang dicintai di Piala Dunia ini. Jika Anda menunjukkan gairah, semangat, kepercayan, Anda akan sukses. Pemain saya memperlihatkan itu,” lanjut Regragui.

Sebelumnya, Ragagui menegaskan salah satu kunci kekuatan Maroko adalah persatuan dari para pemain yang lahir di negara lain, dan para pemain asli kelahiran negara Afrika Utara itu.

Ia mengatakan sebelumnya, hal tersebut sempat menjadi masalah tersendiri di timnas Maroko.

 
“Tetapi, hari ini kami menunjukkan bahwa semua orang Maroko adalah rakyat Maroko. Ketika mereka datang ke tim nasional, ketika mereka datang dengan paspor-nya, mereka ingin berjuang, ingin mati untuk negaranya,” tutur Regagui ketika Maroko berhasil lolos ke babak 8 besar.

Baca juga: Mbappe Tertawa Usai Harry Kane Gagal Penalti, Perancis Pulangkan Inggris dari Piala Dunia 2022

Regagui merupakan sosok kelahiran Corbeil-Essonnes, Prancis, 47 tahun lalu.

Ia menghabiskan kariernya sebagai pemain pada 1998-2009, kebanyakan di Prancis dan Spanyol.

Ia pernah bermain di Toulouse, Ajaccio dan Racing Santander.

Di penghujung karir pemain sepakbola, ia membela klub Maroko, Moghreb Tetouan. 

Regragui kemudian mengawali karier kepelatihannya, sebagai asisten pelatih di timnas Maroko pada 2012.

Saat Pelatih Rachid Taoussi dipecat, Regragui ikut diberhentikan.

Sempat menangani FUS Rabat dan Al-Duhail, Regragui kemudian menangani Wydad AC pada 2021.

Wydad dibawanya mencapai kesuksesan dengan menjuarai Liga Champions Afrika.

Regragui juga membawa Wydad sebagai juara Liga Maroko.

Itulah yang kemudian membuatnya ditunjuk untuk menangani timnas Maroko pada Agustus lalu.

Ia ditunjuk untuk menggantikan Vahid Halilhodzic yang dipecat.

 
Namun, penunjukkan Regragui menghasilkan kritikan, dan bahkan ia dipanggil sebagai Si Kepala Alpukat.

Meski begitu, Regragui mampu memperlihatkan sentuhan dingin pada Hakim Ziyech dkk hingga melaju jauh di Piala Dunia 2022.

Ia bahkan mulai berpikir mengenai kemungkinan Maroko menjadi juara dunia.

“Kenapa tidak, kami bermimpi menjuarainya? Jika tak bermimpi, Anda tak akan bisa ke mana pun,” kata dia.

Baca juga: Gempa Terkini Kembali Guncang Cianjur Pagi Tadi, Dirasakan 5 Wilayah, BMKG Ingatkan Gempa Susulan

Baca juga: Jadwal Semifinal Piala Dunia 2022: Argentina vs Kroasia, Perancis vs Maroko, Duel 2 Negara Kejutan

Baca juga: Sabang Gelar Ujung Barat Festival, Reza Fahlevi: Event Desa Wisata Bisa Berkelas Internasional

Kompas.com: Kisah Walid Regragui Pelatih Maroko, Didukung Sang Ibu yang Baru Sekali Keluar Kota dalam 50 Tahun

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved