2 Orang Tewas akibat Kecelakaan Lokomotif Proyek Kereta Cepat, Korban WNA China, 5 Luka-luka
"Setelah keluar lintasan terus nabrak alat berat warna kuning (Kereta Teknis). Setelah itu gelap sama debu sampai enggak kelihatan," ungkap Ani.
SERAMBINEWS.COM - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo membenarkan bahwa 2 korban tewas akibat kecelakaan proyek kereta cepat di wilayah Bandung Barat, Jawa Barat merupakan warga negara asing (WNA) China.
Hal itu disampaikannya berdasarkan informasi dari Polda Jawa Barat (Jabar).
"Ya betul (WNA China) info dari Polda Jabar," kata Dedi saat dikonfirmasi, Senin (19/12/2022).
Adapun dari informasi awal yang dibenarkan oleh Dedi bahwa kedua korban adalah pria bernama Chang Shin Shang (40) dan Chang Shin Yung (36).
Dedi mengatakan bahwa kedua korban itu bertugas sebagai teknisi.
"Pekerja teknis," ucap Dedi.
Diketahui, kecelakaan yang melibatkan Kereta Teknis dan lokomotif kereta cepat di proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) terjadi di Kampung Cempaka, Desa Campakamekar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Minggu (18/12/2022) sore.
Akibat kejadian ini, 2 orang tewas dan 5 luka-luka.
Saat ini polisi masih melakukan pendalaman mencari penyebab kejadian.
Dari pantauan di lokasi kejadian, terlihat Kereta Teknis pengangkut material berwarna kuning dan lokomotif kereta cepat berwarna hijau masih tergeletak di lokasi kejadian dan belum dievakuasi.
Area tempat kejadian perkara (TKP) pun saat ini sudah dipasangi garis polisi.
Sementara beberapa korban dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis.
Menurut Ani (55), saksi mata di lokasi kejadian, kecelakaan itu bermula saat lokomotif kereta cepat berwarna hijau melaju kencang dari arah Padalarang menuju Jakarta pada Minggu (18/12/2022) sekitar pukul 16.00 WIB.
"Sementara pemasangan rel kan baru sampai sini. Kereta (lokomotif) dari arah Padalarang melesat keluar lintasan," kata Ani saat ditemui di lokasi pada Minggu (18/12/2022).
Lokomotif yang melesat keluar lintasan sepanjang kurang lebih 200 meter dari ujung rel itu lantas menabrak Kereta Teknis berwarna kuning yang tengah berada di luar rel kereta.
"Setelah keluar lintasan terus nabrak alat berat warna kuning (Kereta Teknis). Setelah itu gelap sama debu sampai enggak kelihatan," ungkap Ani.
Baca juga: Kecelakaan Kerja di Laut, SAR Evakuasi 1 Crew Kapal MV Ocean Leo Asal Filipina ke RSUZA Banda Aceh
Penyidik dari Polda Jawa Barat telah melakukan pemeriksaan dan meminta keterangan sejumlah saksi-saksi di tempat kejadian.
"Saksi-saksi yang sudah diperiksa oleh penyidik Polda Jabar informasi yang saya dapat tadi malam kurang lebih 18 orang," ujarnya.
Ia bilang, upaya mencari tau penyebab kecelakaan kereta tersebut masih berproses, tidak hanya dari kepolisian, tetapi juga ahli dari Komite Nasional Kecelakaan Transportasi, termasuk dari PT KAI.
"Bila perlu nanti melibatkan dari pihak luar sebagai penyedia kereta tersebut ya. Jadi betul-betul hasilnya akan komprehensif disampaikan ke media," sebutnya.
Kemudian, hari ini tim polisi mengecek semua yang menjadi jalur perlintasan, titik tabrakan, dan kereta api yang digunakan untuk uji coba tersebut.
"Semua akan kami cek semuanya. Ini butuh proses," ucapnya.
Sementara itu, Manajemen PT Kereta Cepat Indonesia China mengklarifikasi jika yang keluar jalur bukanlah rangkaian kereta cepat.
"Kereta yang keluar jalur bukanlah rangkaian Kereta Cepat tetapi Rangkaian Kereta Kerja berupa Lokomotif Kerja dan Mesin Pemasangan Rel ( ballasted)," ujar Corporate Secretary KCIC Rahadian Ratry kepada Kompas TV, Senin (19/12/2022).
Kejadian tersebut terjadi pada 18 Desember 2022 sekitar pukul 17.00 WIB di desa Cempaka Mekar, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. KCIC pun sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menangani kejadian ini.
Rahadian menegaskan, proses pembangunan di area kerja KCJB saat ini tetap berjalan. Pembangunan stasiun dan pemasangan subsistem perkeretaapian di area KCJB tetap dilakukan sesuai prosedur dan jadwal yang telah ditetapkan. Termasuk pemasangan rel.
"KCIC akan melakukan evaluasi menyeluruh atas SOP pemasangan rel, dan SOP Pekerjaan lainnya, serta memastikan segenap pekerjaan yang dilakukan kontraktor KCJB mengimplementasikan aspek Safety, Security, Health and Environment (SSHE) pada setiap aktivitas kerja," ujarnya.
Baca juga: Emiliano Martinez Dapat Sarung Tangan Emas Piala Dunia 2022, Selebrasi Cabul Kiper Argentina Dikecam
Baca juga: Dulu Wara-wiri di Layar Kaca, Penyanyi Ini Kini Jadi Mualaf, Fokus Hijrah dan Jadi Guru Ngaji
Baca juga: Fatih Attariq, Santri dari Kabupaten Bireuen Selesaikan Tarsikh 5 Juz Bil Ghaib dengan Lancar
Kompas.com: Polisi Sebut 2 Korban Tewas Proyek Kereta Cepat WNA China, Tugasnya Teknisi