Internasional

Pengadilan Houthi Hukum 16 Warga Yaman Pendukung Koalisi Pimpinan Arab Saudi

Pengadilan Houthi di Sanaa telah menghukum 16 warga Yaman atas dasar bekerja sama dengan Koalisi untuk Mengembalikan Legitimasi di Yaman dan melawan

Editor: M Nur Pakar
AFP/MOHAMMED HUWAIS
Anggota milisi Houthi Yaman mengangkat potret pemimpin mereka Abdul Malik Al-Houthi selama rapat umum di ibu kota Sanaa 

SERAMBINEWS.COM, AL-MUKALLA - Pengadilan Houthi di Sanaa telah menghukum 16 warga Yaman atas dasar bekerja sama dengan Koalisi untuk Mengembalikan Legitimasi di Yaman dan melawan milisi.

Seorang pengacara yang berbasis di Sanaa, Abdul Majeed Sabra yang membela para korban penculikan yang ditahan di penjara Houthi, mengatakan Pengadilan Kriminal Khusus Tingkat Pertama meringankan hukuman mati 16 orang.

Termasuk tujuh orang yang ditahan oleh Houthi, dan menghukum 13 lainnya dengan hukuman penjara dengan durasi yang berbeda-beda.

Mereka dihukum karena berkomunikasi dengan koalisi pimpinan Arab Saudi dan mengirimkan lokasi fasilitas dan pemimpin militer Houthi.

Semua 29 orang berasal dari Saada, jantung gerakan Houthi, seperti dilansir Arab News, Senin (19/12/2022).

Kelompok individu yang sama diadili untuk pertama kalinya pada Oktober 2022, ketika pengadilan Houthi menuduh mereka berkomunikasi dengan koalisi dan pemerintah Yaman dari Januari 2014 sampai Desember 2020.

Baca juga: Houthi Dituduh Siksa dan Sembunyikan Kematian Tahanan dari Keluarga Selama Bertahun-Tahun

Sabra mengatakan putusan itu menjadi yang utama dan dia mengajukan banding terhadapnya.

Dia menambahkan narapidana yang ditahan oleh Houthi adalah warga sipil, termasuk guru dan petani.

“Persidangan dan banding akan dilakukan di pengadilan yang sama, dan jika itu mendukung putusan, kami akan mengajukan banding ke Mahkamah Agung,” katanya.

Seorang pejabat pemerintah Yaman dan aktivis lainnya mencap tuduhan itu sebagai kejahatan.

Dimana, dimaksudkan sebagai pembalasan terhadap warga Yaman yang menentang milisi dan penyitaan properti mereka di wilayah yang dikuasai Houthi.(*)

Baca juga: Wakil Perdana Menteri Italia Kunjungi Yaman, Serukan Milisi Houthi Sebagai Organisasi Teroris

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved