Breaking News

Internasional

Catatan Sipil Suriah Perbarui Sertifikat Kematian Pada 2018, Tidak Beritahu Kerabat Almarhum

Otoritas Suriah mulai memperbarui catatan sipil secara massal dengan sertifikat kematian orang-orang yang meninggal dalam tahanan.

Editor: M Nur Pakar
AFP/FIle
Para tahanan di penjara Ghwayran, Kota Hasakah, Suriah, tempat ISIS membebaskan rekannya pada Kamis (20/1/2022). 

SERAMBINEWS.COM, DAMASKUS - Otoritas Suriah mulai memperbarui catatan sipil secara massal dengan sertifikat kematian orang-orang yang meninggal dalam tahanan.

Tetapi tidak secara langsung memberi tahu kerabat mereka, kata komisi PBB.

Pemerintah tidak menanggapi pertanyaan tentang mengapa tidak memberi tahu kerabat almarhum.

Kerabat di daerah yang dikuasai pemerintah dapat mengetahui apakah orang yang mereka cintai telah meninggal dunia.

Mereka meminta catatan keluarga dari catatan sipil.

Baca juga: Seorang Mantan Pengantin ISIS Inggris Terancam Mati di Kamp Kurdi Suriah, Ini Penyebabnya

Tetapi, tidak diberi akses ke jenazah untuk dikuburkan, atau diberi tahu di mana jenazah berada, seperti dilansir Reuters, Selasa (20/12/2022).

Yang lain mengetahui kematian dengan mengenali kerabat mereka dalam bocoran foto yang diambil oleh fotografer militer yang bekerja di penjara, yang paling menonjol diberi kode nama Caesar.

Dalam sebuah wawancara tahun 2015, Presiden Suriah Bashar al-Assad menolak foto Caesar sebagai tuduhan tanpa bukti.

Mantan jaksa penuntut kejahatan perang menggambarkan gambar-gambar itu sebagai bukti nyata penyiksaan sistematis dan pembunuhan massal.(*)

Baca juga: KSRelief Arab Saudi Salurkan Bantuan Baju Musim ke Pengungsi Suriah dan Palestina di Jordania

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved