Kupi Beungoh
Menang atau Kalah Sujud Prioritas Utama
Selebrasi ini yang ditampilkan Maroko sehingga dapat mencuri perhatian dunia, warganet dan para penonton dari berbagai negara.
Oleh: Syarwan
Mahasiswa Ma'had Aly Babussalam Al Hanafiyah, Matangkuli, Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM - Maroko adalah negara yang membuat kejutan di piala dunia Qatar tahun 2022 ini.
Kejutan dari negara tersebut adalah para pemain timnas Maroko melakukan sujud syukur usai kemenangan melawan negara-negara top dunia yang berasal dari benua Eropa seperti Belgia, Spanyol, dan Portugal.
Padahal diketahui ketiga negara besar ini memiliki pemain-pemain hebat yang lebih berpengalaman bermain pada Piala Dunia, lebih-lebih lagi di negara Portugal yang memiliki seorang bintang bernama Cristiano Ronaldo.
Tetapi dengan penuh semangat dan usaha yang kuat, Maroko dapat menghancurkan negara yang mempunyai bintang lapangan itu dengan kemenagan tipis 1-0.
Walau demikian Maroko telah mengejutkan dunia dengan kemenangan tersebut.
Baca juga: Revisi Qanun Jinayat, Sudahkah Melindungi Korban?

Maroko membuat aksi kemenangan mereka melakukan sujud syukur di atas lapangan dengan berlutut dan menempelkan dahi kerumput.
Selebrasi ini yang ditampilkan Maroko sehingga dapat mencuri perhatian dunia, warganet dan para penonton dari berbagai negara.
Sujud syukur negara Maroko seraya merayakan kemenangan itu, dapat dimaknai bahwa Maroko sedang melakukan serta mengajarkan kepada dunia dan negara Barat yang non Islam bahwa yang berhak disembah hanyalah Allah Yang Maha Esa dan berserah diri kepada Nya sebagai sang pencipta langit dan bumi.
Bagi saya, kemenangan negara Maroko ini berasal dari doa orang-orang Islam diberbagai penjuru dunia.
Karena doa bagi orang Islam bagaikan Bom Atom terbesar yang bisa menghanguskan negeri seperti Hiroshima dan Nagasaki di Jepang, begitulah tamsilan doa.
Baca juga: Maroko Kalah Lawan Prancis, Apakah Do’a Tidak Diterima?
Tak dilupakan juga dari doa ibu-ibu pemain Maroko dengan bukti mereka merayakan kemenangan bersama sang ibu seperti yang di lakukan oleh Achraf Hakimi dengan mencium ibu nya usai selesai pertandingan dan diikuti oleh rekannya Sofiano Boufal membawa ibunya kelapangan.
Ini adalah aksi menakjubkan mereka yang telah mengundang perhatian publik internasional yang jarang dilakukan oleh pemain-pemain lain.
Mereka menunjukan bahwa memuliakan orang tua adalah jalan menuju kesuksesan dan kemenangan, tanpa ada setetes doa orang tua kita tidak akan menjumpai kesuksesan.