Breaking News

Aturan Subsidi Diperketat, Beli Gas Elpiji 3 Kg Harus Pakai KTP, Berlaku Mulai 2023

Jika selama ini masyarakat bisa leluasa menikmati gas elpiji 3 kg subsidi, mulai tahun 2023 tak bisa lagi.

Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM/ HENDRI ABIK
Mendistribusikan LPG ke pangkalan di Aceh Besar 

SERAMBINEWS.COM - Pemerintah memperketat aturan subsidi gas elpiji 3 kg kini dperketat.

Aturan tersebut akan diberlakukan mulai tahun 2023.

Jika selama ini masyarakat bisa leluasa menikmati gas elpiji 3 kg subsidi, mulai tahun 2023 tak bisa lagi.

Pasalnya bagi pembeli gas elpiji 3 kg subsidi kini harus menyertakan KTP.

Pemerintah melakukan uji coba pembelian gas elpiji 3 kg tahun 2023 menggunakan MyPertamina.

Langkah ini yang telah dilakukan di sejumlah wilayah ini akan mulai diberlakukan di seluruh Indonesia.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Dirjen Migas Kementerian ESDM) Tutuka Ariadji.

Tutuka Ariadji mengatakan, tahun 2023 uji coba akan dilakukan seluruh Indonesia, pembelian elpiji 3 kg dengan MyPertamina.

Warga di Kecamatan Tanah Pasir Aceh Utara mengantre untuk mendapatkan elpiji tabung tiga kilogram.
Warga di Kecamatan Tanah Pasir Aceh Utara mengantre untuk mendapatkan elpiji tabung tiga kilogram. (SERAMBINEWS.COM/JAFARUDDIN)

"Tapi tahun depan akan full-kan registrasinya di seluruh Indonesia," ujar Tutuka, melansir dari Kompas.com, Senin (12/12/2022).

Tutuka mengatakan pemerintah tengah memanfaatkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) untuk mendorong distribusi tepat sasaran.

Lantas banyak orang mungkin bingung bagaimana caranya membeli gas elpiji 3 kg tahun depan dengan MyPertamina?

Perlu diketahui jika pembeli tak perlu mendownload aplikasi MyPertamina atau mengunduh QR Code untuk dapat membeli gas elpiji 3 kg.

Melainkan, hanya perlu membeli elpiji 3 kg seperti biasa dengan menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP).

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan, pihaknya saat ini tengah menyinkronkan data P3KE dengan data pembeli elpiji 3 kg.

"Data P3KE akan diinput dalam web based Subsidi Tepat ( MyPertamina)," ujar Irto saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (17/12/2022).

Irto menjelaskan, bagi masyarakat yang sudah masuk database P3KE dapat langsung melakukan pembelian.

"Bagi yang datanya belum masuk, maka data yang bersangkutan akan di-update dan langsung bisa beli seperti biasa," lanjut dia.

Baca juga: Toko Penjual Gas Elpiji Ludes Terbakar, Kerugian Capai Rp 620 Juta, Ini Dugaan Penyebabnya

Dia menambahkan, pembelian elpiji 3 kg dengan pendataan seperti ini sebenarnya sudah berjalan.

Namun selama ini, pencatatan dilakukan secara manual dengan log book di masing-masing pangkalan.

Adapun saat ini, uji coba masih bertahap di lima kecamatan yang tersebar di Tangerang, Batam, Semarang, dan Mataram.

"Saat ini kita baru melakukan uji coba di sekitar 5 kecamatan, tahun depan akan kita roll out secara bertahap," kata dia.

Meski menggunakan pendataan, Irto pun menegaskan bahwa saat ini belum ada pembatasan pembelian elpiji 3 kg.

Oleh karena itu, masyarakat masih bisa membeli elpiji 3 kg seperti biasa tanpa perlu takut kehabisan kuota harian layaknya saat membeli BBM subsidi.

Sebelumnya, Direktur Pemasaran Regional PT Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo menyampaikan, pembelian elpiji 3 kg dengan MyPertamina sudah lebih dulu diuji coba, dibandingkan Pertalite.

Uji coba tersebut ternyata sudah dilakukan sejak Maret 2022.

Secara terperinci, uji coba melibatkan 5 kota/kabupaten, 96 pangkalan, serta 18.307 keluarga penerima manfaat (KPM).

Pada akhir Juni 2022, uji coba ini sudah memasuki tahap keenam dengan waktu uji coba pekan pertama Juli sampai pekan keempat Juli 2022.

Menurut dia, penggunaan MyPertamina untuk pembelian Elpiji 3 kg bertujuan untuk menekan konsumsi serta penyaluran agar lebih tepat sasaran.

"Untuk elpiji sebetulnya sama kita minta juga untuk register (lewat aplikasi MyPertamina)," kata Mars dalam suatu acara webinar, Rabu (29/6/2022) lalu

Harga Gas 3 Kg Dipastikan Naik

Harga Pertalite dan gas elpiji 3 kg pasti naik, dua menteri beberkan alasannya.

Setelah harga Pertamax naik beberapa hari lalu kini isu kenaikan harga juga akan dialami Pertalite dan gas elpiji 3 kg.

Kenaikan harga yang akan dialami Pertalite dan gas elpiji 3 kg dianggap sebuah keniscayaan.

Dua menteri koordinator di era Kabinet Indonesia Maju, yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan jika harga Pertalite bakal naik.

Airlangga Hartarto sekaligus Ketua Umum Partai Golkar mengatakan, saat ini kenaikan harga Pertalite dan Elpiji sedang dalam kajian.

Namun, dia belum memastikan kapan pastinya harga BBM yang memiliki RON 90 itu akan naik.

"Nanti sesudah dikaji, akan kami umumkan," kata Airlangga Hartarto, Selasa (5/4/2022).

Empat hari sebelumnya, Luhut Pandjaitan juga memberikan sinyal akan ada lagi kenaikan harga Pertalite dan Elpiji 3 Kg pada tahun ini.

"Over all, yang akan terjadi itu Pertamax, Pertalite, Premium belum, gas yang 3 kilo itu (ada kenaikan) bertahap. Jadi 1 April, nanti Juli, nanti September itu bertahap (naiknya) dilakukan oleh pemerintah," kata dia saat ditemui di Bekasi Timur, Bekasi, Jawa Barat, dalam kunjungannya melihat progres LRT, Jumat (1/4/2022).

Padahal sebelumnya, Luhut sempat menyebut BBM jenis Pertalite bakal naik.

Dia tidak menepis hal tersebut.

Tetapi yang sudah dipastikan kebutuhan masyarakat yang akan naik adalah Elpiji 3 Kg.

Kata Luhut Pandjaitan, sejak 2007 harga Elpiji 3 Kg tidak pernah ada perubahan, maka dari itu pemerintah memutuskan bakal menaikkannya namun tetap disubsidi.

"Iya semua akan naik enggak ada yang enggak akan naik. Jadi bertahap kita lakukan. Ada yang disubsidi yang tadi untuk rakyat kecil. Tapi seperti gas 3 kilo ini dari 2007 enggak pernah naik, kan enggak fair juga," ucapnya.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) resmi menaikkan harga BBM jenis Pertamax menjadi Rp 12.500 hingga Rp 13.000 per liter dari sebelumnya sekitar Rp 9.000 - Rp 9.400 per liter.

Kenaikan ini mulai berlaku 1 April 2022 pukul 00.00 waktu setempat.

Sebelumnya, Pertamina mengumumkan kenaikan harga Pertamax di 16 provinsi.

Namun, tidak berselang lama, Pertamina merilis kenaikan harga Pertamax di 34 provinsi.

Sementara itu, untuk BBM subsidi seperti Pertalite tidak mengalami perubahan harga atau ditetapkan stabil di harga Rp 7.650 per liter.

Adapun porsi konsumsi BBM subsidi mencapai 83 persen, sedangkan porsi konsumsi Pertamax sebesar 14 persen. Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T Pertamina Irto Ginting dalam keterangannya, Kamis (31/3/2022), mengatakan, Pertamina selalu mempertimbangkan daya beli masyarakat.

Oleh sebab itu, kata dia, harga Pertamax ini tetap lebih kompetitif di pasar atau dibandingkan harga BBM sejenis dari operator SPBU lainnya.

Irto mengatakan, dengan harga baru Pertamax, Pertamina berharap masyarakat tetap memilih BBM nonsubsidi yang lebih berkualitas.

Adapun kenaikan harga beragam di masing-masing wilayah atau provinsi berkisar Rp 3.500-Rp 3.600 per liter.

Seperti di wilayah DKI Jakarta, harga Pertamax menjadi dibanderol Rp 12.500, naik dari sebelumnya yang seharga Rp 9.000 per liter.

(Bangkapos.com/Vigestha Repit)

 

Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com dengan judul Beli Gas Elpiji 3 Kg di 2023 Harus Pakai KTP, Aturan Subsidi Bagi Orang Miskin Kini Makin Diperketat

Baca juga: Ayu Dewi Ngaku Belajar Ikhlas, Resolusi 2023 Ingin Jadi Bestie untuk Anak

Baca juga: Taliban Pukul dan Cambuk Demonstran Wanita, Tolak Larangan Perempuan Sekolah dan Masuk Universitas

Baca juga: Viral Video Syur Kebaya Hijau, Polisi Kantongi Identitasnya, Diduga Model

Sumber: TribunNewsmaker
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved